NERACA
Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk (BMHS) menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp200 miliar pada 2025. Ini untuk mendukung rencana ekspansi bisnis Perseroan di sektor layanan kesehatan.
Chief Financial Officer (CFO) BMHS, Cuncun Wijaya mengatakan, dana capex tersebut akan digunakan untuk berbagai kebutuhan strategis.“Capex yang dianggarkan sebesar Rp200 miliar. Itu akan digunakan untuk ekspansi rumah sakit, yakni perluasan rumah sakit existing, pembelian rumah baru dan pembelian alat-alat kesehatan baru seperti robotik,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, pembiayaan capex tahun ini bersumber dari kombinasi pendanaan internal dan eksternal. Mayoritas berasal dari pendapatan operasional yang berhasil dibukukan BMHS sepanjang tahun lalu.“Kita memang permodalan kami kebanyakan kita mengandalkan dari revenue yang kita dapatkan. Tapi kita juga ada dari banking yang mendukung kami untuk melakukan perluasan,” katanya.
Cuncun menekankan bahwa keberlanjutan finansial, khususnya untuk layanan kesehatan ibu dan anak, menjadi prioritas utama perusahaan. Dalam hal ini, pembiayaan mandiri tetap diutamakan, khususnya untuk pengembangan alat-alat kesehatan canggih dan pembangunan fasilitas rumah sakit baru.“Modal nomor satu dari pembiayaan sendiri, nomor dua dari bank dan lainnya. Inginnya semua pengembangan itu dari pembiayaan sendiri tentunya, untuk alat-alat yang lebih canggih, dan pengembangan RS,” jelasnya.
BMHS memang tengah agresif mengembangkan kapasitas layanan rumah sakitnya. Namun, perusahaan belum bersedia mengungkap secara pasti berapa jumlah rumah sakit baru yang akan ditambah tahun ini. Saat ini, BMHS tengah merampungkan konstruksi pembangunan Rumah Sakit baru di Padang, Sumatera Barat.“Kita nggak bisa bilang berapanya, tapi kita sekarang ini yang kita lagi kerjakan adalah menambah jumlah bed di rumah sakit kami di internal Bunda Grup kami,” kata Cuncun.
Penambahan tempat tidur ini juga akan diiringi dengan penyesuaian bangunan rumah sakit yang ada. Jadi, ekspansi yang dilakukan bukan sekadar menambah bed, tetapi juga termasuk investasi untuk infrastruktur penunjangnya.“Menambah jumlah bed itu bukan hanya menambah bed ya, tapi ada bangunan yang kita investasikan untuk di-adjustan dari kami punya rumah sakit,” ucapnya.
Saat ini, total jumlah tempat tidur di jaringan rumah sakit milik BMHS berkisar 600 unit. Mengenai berapa banyak penambahan yang akan dilakukan, perusahaan masih menahan informasi tersebut hingga momen yang dianggap tepat.“Tambahnya nanti pas earning call, pas kita udah tambah kita baru publikasi supaya jangan ada ketimpangan informasi,” jelas Cuncun.
NERACA Jakarta— Meski bisnis otomot if tengah lesu, namun hal tersebut tidak menyurutkan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) mematok…
NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) tengah mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT). Pada tahun ini,…
Guna menekan efisiensi, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) mengumumkan telah menjual satu unit kapal bernama “Logindo Destiny Eks Jaya Agility”…
Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika Anda merasa kulit mulai kering, bibir…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…