NERACA
Jakarta – Sepanjang kuartal pertama 2025, PT United Tractors Tbk. (UNTR) memproduksi sebanyak 42,8 juta batu bara melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, UNTR mencatatkan produksi batu bara sebesar 42,8 juta ton hingga April 2025, dengan overburden removal atau pengupasan lapisan tanah sebesar 339,1 juta bank cubic meter (bam). Produksi batu bara klien Pamapersada Nusantara ini turun 2,94% secara tahunan dari sebelumnya sebesar 44,1 juta ton pada periode yang sama tahun 2024.
Untuk bulan April saja, Pamapersada Nusantara mencetak produksi batu bara sebesar 10,7 juta ton, dengan overburden removal sebesar 85,4 juta ton bcm. Sementara itu, penjualan batu bara UNTR melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) juga tercatat turun menjadi 4,92 juta ton sampai April 2025, dari sebelumnya 5,26 juta ton pada periode yang sama tahun 2024. Penjualan ini turun 6,4% secara tahunan.
Berdasarkan penjualannya, sebanyak 4,2 juta ton merupakan penjualan yang dimiliki oleh Tuah Turangga Agung. Sebesar 1,45 juta ton merupakan batu bara metalurgi, dan sebesar 2,74 juta ton merupakan batu bara thermal milik TTA. Sisanya, sebesar 723.000 ton merupakan batu bara milik pihak ketiga.Adapun untuk bulan April saja, TTA mencatatkan penjualan batu bara sebesar 1,09 juta ton, dengan 740.000 ton penjualan batu bara thermal dan 351.000 ton penjualan batu bara metalurgi.
Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis menuturkan, perseroan tahun ini menargetkan penjualan batu bara sebesar 13,7 juta ton. Menurutnya, target penjualan ini meningkat dari sebelumnya sebesar 13 juta ton pada tahun 2024.“Memang kami ada rencana kenaikan penjualan, secara bertahap dari kapasitas yang ada kami tingkatkan. Tahun ini [target penjualan batu bara] sekitar 13,7 juta ton dibandingkan tahun lalu itu 13 juta ton,” kata Sara.
Di kuartal pertama 2025, UNTR membukukan laba bersih senilai Rp3,2 triliun. Realisasi tersebut menyusut sekitar 30% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/YoY) yakni sebesar Rp4,54 triliun. Sementara pendapatan bersih tercatat sebesar Rp34,3 triliun atau naik 6% YoY. Pada kuartal I/2024, pendapatan bersih perseroan mencapai Rp32,4 triliun.
Pendapatan perseroan pada triwulan perdana tahun ini berasal dari segmen kontraktor penambangan sebesar Rp12,6 triliun, kemudian sebesar Rp10,9 triliun dari segmen mesin konstruksi, sebesar Rp7 triliun dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi, dan sebesar Rp2,9 triliun dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya. Sementara itu, beban pokok pendapatan UNTR meningkat menjadi Rp27,18 triliun. Beban pokok pendapatan ini naik 12,23% YoY.
Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika Anda merasa kulit mulai kering, bibir…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika Anda merasa kulit mulai kering, bibir…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…