Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama (Dirut) menggantikan Ririek Adriansyah yang telah menjabat sebagai Direktur Utama perseroan sejak RUPST pada 24 Mei 2019. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (27/5).

Sebelumnya, Dian Siswarini pernah menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus CEO PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) dulunya PT XL Axiata Tbk sejak tahun 2015 dan mengundurkan diri dari jabatan tersebut pada 3 Desember 2024. Dian Siswarini memulai karier di industri telekomunikasi sejak 1991 pada bidang teknis, dam bergabung dengan XL pada tahun 1996.

Pada tahun 2007, Dian Siswarini dipercaya sebagai Direktur Jaringan, kemudian tahun 2011 menjabat sebagai Direktur Layanan Digital hingga Juni 2013. Dalam RUPST, Telkom Indonesia juga merombak jajaran Dewan Komisaris, yang mana Bambang Brodjonegoro selaku Komisaris Utama telah mengundurkan diri.

Telkom juga memutuskan untuk membagikan hampir 90% dari laba bersih pada 2024 sebesar Rp23,64 triliun sebagai dividen atau sebesar Rp21,04 triliun kepada pemegang sahamnya. Jumlah dividen ini tercatat setara dengan Rp212,4 per saham. Sementara itu, sisanya sebesar 11% dari laba bersih atau sekitar Rp2,6 triliun akan digunakan sebagai laba ditahan.

Dividend payout ratio TLKM kali ini meningkat dibandingkan dengan tahun buku 2023 yang sebesar 72% dari laba bersih. Sebagai informasi, pada tahun buku 2023 TLKM menetapkan penggunaan 72% dari laba bersih sebagai dividen, atau setara dengan Rp17,68 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp178,5 per saham.

Sepanjang tahun 2024, TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp149,9 triliun. Pendapatan ini naik tipis 0,50% dari realisasi 2023 yang sebesar Rp149,2 triliun. Seiring dengan kenaikan pendapatan, TLKM mencatatkan total beban konsolidasian sebesar Rp107 triliun, naik 2% daripada 2023 yang sebesar Rp104,8 triliun.

Telkom juga menyampaikan EBITDA konsolidasian untuk periode 2024 menurun sebesar 3,3% YoY menjadi Rp75,0 triliun, dengan margin EBITDA untuk 2024 berada di kisaran bawah dari panduan, yaitu sebesar 50,0%, terdampak oleh Program Pensiun Dini (Early Retirement Program/ERP) yang dilakukan pada kuartal II/2024.  Akibatnya, laba bersih emiten berkode saham TLKM itu turun sebesar 3,7% YoY menjadi Rp23,6 triliun pada 2024. Pada 2023, TLKM mencetak laba bersih sebesar Rp24,56 triliun.

Di kuartal pertama 2025, Telkom mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp36,6 triliun. Lebih lanjut, Telkom juga mencatatkan EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp18,2 triliun dengan margin EBITDA pada 49,8%. Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp5,8 triliun dengan margin laba bersih pada 15,9%.

 

BERITA TERKAIT

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…

Duta Pertiwi Bidik Pra Penjualan Rp2,18 Triliun

Emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) membidik prapenjualan senilai Rp2,18 triliun pada 2025. Target itu lebih rendah dibanding realisasi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…

Terbitkan Sukuk Rp3 Triliun - BSI Sebut Permintaan Investor Cukup Tinggi

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…