NERACA

Jakarta – Ketua Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (Wantrii) Fadli Hamsani menyampai pentingnya dunia usaha seperti contoh industri manufaktur untuk mengadopsi teknologi dalam menjalankan usahanya. Jika tidak, maka akan ketinggalan dengan yang lainnya sehingga ujungnya akan menyebabkan kerugian.

“Jika tidak, maka pada waktunya akan ketinggalan dan ditinggal. Di industri manufaktur, itu yang harus dihindari, maka lebih awal mengadopsi teknologi maka itu lebih baik. Salah satunya mengadopsi teknologi Artificial Intelegence (Ai),” kata Fadli dalam konferensi pers Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) di Jakarta, Selasa (16/7).

Di industri manufaktur, teknologi Ai bisa digunakan untuk memprediksi kapan mesin-mesin tersebut perlu diperbaiki dan dirawat. “Ai bisa memprediksi kapan mesin itu akan rusak dan memprediksi masalah-masalah dipermesinan sehingga bisa diantisipasi. Jika tidak maka kerugian akan semakin banyak,” jelasnya.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai teknologi Ai yang ada di industri manufaktur, pameran manufaktur terkemuka di Asia Pasifik, Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) akan digelar di Singapura pada 14-16 Oktober 2024. Pameran tahun ini akan memusatkan perhatian pada bagaimana perusahaan manufaktur dapat memanfaatkan teknologi AI untuk memajukan industri dan keberlanjutan lingkungan, membahas tiga tren utama untuk hasil bisnis yang lebih baik.

Pertama, digitalisasi dengan operasi cerdas yang aman. Mengintegrasikan sistem, data, dan manusia untuk proses yang lancar, produktivitas yang lebih baik, dan biaya yang lebih rendah. Kedua, menyelaraskan praktek-praktek manufaktur berkelanjutan. Mengoptimalkan sumber daya dan teknologi untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tujuan lingkungan.

Ketiga, membangun rantai pasokan yang anti rapuh. Memanfaatkan teknologi untuk rantai pasokan yang tangguh, mudah beradaptasi, dan transparan. “Kami ingin memberdayakan perusahaan manufaktur dengan teknologi dan pengetahuan yang relevan tentang integrasi AI sehingga mereka dapat menyeimbangkan antara pengelolaan lingkungan, kelangsungan ekonomi dan tanggung jawab sosial, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan dan keunggulan kompetitif mereka di pasar global yang semakin sadar akan lingkungan dan banyak permintaan," kata Paul Lee, Chief Executive (Markets), Constellar.

“ITAP tetap menjadi platform terdepan bagi para pelaku industri untuk berkumpul, mengeksplorasi peluang, terlibat dalam wacana yang berdampak, dan berkolaborasi di berbagai domain baru dan teknologi yang sedang berkembang seperti AI dan komputasi kuantum untuk membuka peluang-peluang baru,” katanya.

Menjelang pameran di bulan Oktober, Constellar menggelar roadshow ITAP 2024 ke Indonesia dan Vietnam, dimana adopsi AI sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. “Masa depan Indonesia di Industri 4.0 bergantung pada keterlibatan proaktif kami dengan inovasi global. ITAP menyediakan platform yang tak tertandingi bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengeksplorasi teknologi mutakhir dan mendorong transformasi digital, memastikan kami tetap kompetitif dan berada di garis depan dalam kemajuan industri,” tambah Fadli.

ITAP 2023 sukses dihadiri oleh 308 peserta peserta, lebih dari 16.000 pengunjung dari lebih dari 70 negara dan wilayah, serta lebih dari 35% peserta merupakan eksekutif tingkat C dan pengambil keputusan penting. Oleh karena itu ITAP 2024 menargetkan memperluas dampak acaranya dengan menghadirkan lebih dari 400 peserta pameran dengan pemain industri utama Amazon Web Services, Azbil, Delta, Jungheinrich, dan Redhat.