NERACA
Jakarta - Inisiasi program penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) supermikro bagi alumni peserta kartu prakerja dinilai positif karena bisa menjadi salah satu penggerak perekonomian.
"Inisiasi KUR bagi alumni pemegang kartu prakerja sangat baik, karena skill yang didapatkan dalam pelatihan bisa langsung diaplikasikan," kata pengamat ekonomi dari Center of Reform of Economics (CORE) Yusuf Rendi dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip Antara, Jumat (9/4).
Menurutnya, sektor UMKM menyumbang 60 persen dari perekonomian Indonesia dan menyerap tenaga kerja hingga 96 persen. Karena itu, dibutuhkan berbagai program agar UMKM bisa naik kelas, karena memiliki peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.
Meski begitu, Rendi juga mengingatkan para wirausahawan baru itu bisa memperluas akses pembiayaannya, maka penting dilakukan proses pendampingan oleh pemerintah."Pendampingan bisa berupa konsistensi dalam pelaporan laporan keuangan, pemasaran, hingga konsultasi," ujar Rendi.
Sebelumnya, dalam Sosialisasi Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Prakerja melalui Pembiayaan KUR secara virtual, Kamis (8/4), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan para lulusan dari kartu prakerja bisa ditawarkan KUR supermikro yang besarnya di bawah Rp10 juta.
Selain KUR supermikro, ada program KUR dengan pembiayaan yang lebih besar yaitu KUR mikro, KUR kecil, hingga KUR TKI.
Diharapkan, para alumni peserta kartu prakerja bisa mengembangkan usahanya sebaik mungkin usai mengakses KUR supermikro lalu bisa mengakses KUR yang lain.
Airlangga mengatakan berdasarkan survei dari Manajemen Pelaksana Program (PMO) kartu pra kerja, permodalan menjadi tantangan utama bagi para wirausahawan dan pinjaman melalui KUR bisa menjadi solusi permodalan. Karenanya pada 2021, pemerintah meningkatkan anggaran KUR menjadi Rp253 triliun.
“KUR tahun lalu melebihi target 104 persen atau dari Rp190 triliun tercapai Rp198 triliun dan tahun ini ditingkatkan menjadi Rp253 triliun,” ujar Airlangga.
Pemerintah, kata dia, juga akan mendorong agar subsidi bunga KUR sebesar 3 persen tidak hanya berhenti hingga Juni melainkan diperpanjang hingga Desember 2021.
“Pemerintah juga sudah me-review program KUR ini yang semula bebas jaminan atau bebas agunan yang besarnya kurang dari Rp50 juta sedang di-review untuk bebas agunan sampai Rp100 juta,” ungkap Airlangga.
Melalui KUR, pemerintah berharap para alumni kartu pra kerja dapat mengembangkan usahanya dan dapat nantinya bisa mengakses program pembiayaan yang lebih besar seperti KUR mikro, KUR kecil, hingga KUR TKI.
“KUR adalah pinjaman bukan bansos, jadi mesti dibayar yang sekarang bunganya disubsidi 3 persen dan kami berharap bahwa dengan semakin banyaknya modal kerja, para alumni akan menjadi pengusaha tangguh,” ujarnya.
Adapun berdasarkan survei dari PMO kartu pra kerja, sebanyak 17 persen penerima insentif kartu pra kerja atau 387.234 alumni menjadi wirausaha. Anggaran yang disiapkan untuk pembiayaan KUR super mikro sebanyak 16,5 persen dari total KUR atau mencapai Rp41,8 triliun.
Sementara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mendukung pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan proses digital yang cepat, mudah, dan murah, kepada alumni Kartu Prakerja agar mampu mandiri menjadi wirausaha.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (8/4), mengatakan proses pengajuan KUR tersebut dapat lebih mudah melalui aplikasi Digital BNIMove (BNI Mobile Innovation for SME Ecosystem).
Dengan aplikasi tersebut, ia menambahkan, calon debitur tidak perlu lagi datang ke kantor cabang BNI untuk mengajukan kredit sehingga proses persetujuan dapat lebih cepat dan mudah.
"Kemudahan mengakses KUR bagi alumni Kartu Prakerja merupakan wujud peran BNI sebagai Bank BUMN dan agent of development. Diharapkan alumni Kartu Prakerja yang menjadi wirausaha dapat mengakses permodalan dari BNI dengan cepat, mudah, dan murah," kata Sis Apik.
Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menjelaskan Program KUR Prakerja secara digital ini merupakan inovasi BNI untuk mengakselerasi penyaluran KUR di tahun 2021.
Ia memastikan program yang juga memberikan pendampingan dan informasi layanan perbankan ini menjadi peluang bagi para wirausaha alumni Kartu Prakerja untuk meningkatkan kapabilitas dan skala bisnis usaha.
"BNI juga berkomitmen menghadirkan bentuk pendampingan melalui kerja sama dengan mitra-mitra e-commerce, akademisi, maupun institusi lainnya untuk bisa membantu para wirausaha dalam proses bisnisnya, termasuk memberikan kemudahan akses pasar," ujarnya.
Saat ini portofolio penyaluran KUR BNI hingga 31 Maret 2021 telah mencapai Rp7,1 triliun dengan penerima mencapai 72 ribu debitur pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia. mohar
NERACA Jakarta - Pengusaha mengaku kapok ikut menggarap proyek infrastruktur dan layanan publik pemerintah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan…
Jakarta-Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI Mufti Anam mengritik keras terkait batalnya diskon tarif listrik bagi masyarakat. Dia…
NERACA Jakarta – Pemerintah telah merilis lima paket stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Namun begitu, Direktur Eksekutif…
NERACA Jakarta - Pengusaha mengaku kapok ikut menggarap proyek infrastruktur dan layanan publik pemerintah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan…
Jakarta-Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI Mufti Anam mengritik keras terkait batalnya diskon tarif listrik bagi masyarakat. Dia…
NERACA Jakarta – Pemerintah telah merilis lima paket stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Namun begitu, Direktur Eksekutif…