Unilever Indonesia Bagi Dividen Rp3,35 Triliun

NERACA

Jakarta — Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2024 senilai Rp3,35 triliun. Nilai dividen itu mencerminkan rasio pembayaran sebesar 99,7% dari laba bersih UNVR sepanjang tahun lalu, dengan dividen final mencapai Rp47 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkkan, dividen final sebesar Rp47 per saham, senilai total Rp1.793.050.000.000 [Rp1,79 triliun]. Dividen final ini berasal dari laba bersih tahun buku 2024 dan akan dibagikan selambat-lambatnya 2 Juli 2025. Dividen tersebut melengkapi pembayaran dividen interim sebesar Rp41 per saham atau Rp1,56 triliun yang telah dibayarkan pada Desember 2024.

Dengan demikian, total dividen UNVR mencapai Rp88 per saham atau Rp3,35 triliun. Dimana jumlah itu mengindikasikan yield dividen final 2,7% berdasarkan harga intraday saham UNVR di Rp1.735 pada hari ini. Dalam perkembangan sebelumnya, Samuel Sekuritas mengerek target saham UNVR seiring dengan proyeksi peningkatan kinerja operasional yang didorong oleh tren penurunan harga bahan baku utama.

Analis Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi menjelaskan bahwa pendapatan UNVR pada kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp9,5 triliun, tumbuh 22,6% secara kuartalan. Namun, capain tersebut melemah 6,1% dari periode sama tahun lalu. Penjualan UNVR dikontribusikan oleh segmen home and personal care yang mencetak penjualan Rp5,86 triliun atau berkontribusi 61,9% dari total penjualan. Sementara itu, segmen Foods and Refreshment menyumbang Rp3,61 triliun atau 38,1%.

Meski pendapatan di bawah ekspektasi, Jonathan mengatakan UNVR mencatatkan perbaikan margin secara signifikan. Margin laba kotor kuartal I/2025 menjadi 48,2% dari 44,5% kuartal sebelumnya berkat normalisasi program transformasi, penyesuaian harga jual, serta penurunan biaya bahan baku seperti minyak sawit.“Margin EBIT juga melonjak ke level 17,1%, dari hanya 6,7% pada kuartal IV/2024, berkat normalisasi biaya transformasi dan efisiensi SDM yang membaik,” ujarnya.

Samuel Sekuritas lantas merevisi naik estimasi laba bersih UNVR untuk 2025 sebesar 22,8% dan 2026 sebesar 23,5%. Laba kuartal I/2025 saat ini menyumbang 27,5% dari estimasi laba tahun penuh versi Samuel Sekuritas dan 32% dari konsensus pasar. Seiring revisi naik proyeksi laba, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli dan menaikkan target harga saham UNVR menjadi Rp2.100 dari sebelumnya Rp1.400.

Namun, Jonathan mengingatkan bahwa risiko utama yang masih membayangi adalah potensi penurunan volume penjualan dan fluktuasi harga bahan baku global.

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…