ABUPI Dorong Percepatan Digitalisasi Pelabuhan

NERACA

Jakarta-Ketua Pembina Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), Carmelita Hartoto mendorong adanya percepatan implementasi pengembangan sistem booking online di jasa angkutan logistik. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan tarif logistik agar lebih agar menjadi lebih kompetitif.

"Kami di pelayaran terus mendorong aspek transportasi dengan mengembangkan sistem booking online di angkutan kontainer," ujar dia dalam acara peringatan HUT Ke-6 Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), Sabtu (20/2).

Menurut dia, melalui digitalisasi seluruh informasi terkait harga layanan hingga ruang muat kapal menjadi lebih transparan. Menyusul setiap pengguna jasa bisa mengakses informasi harga layanan hingga ruang muat kapal secara lebih terbuka. "(Sehingga) lewat satu klik saja, saya yakin dengan penerapan ini harga layanan kita akan lebih efisien," ujarnya.

Kendati demikian, dia meminta sistem booking online transportasi logistik nantinya bisa di integrasikan ke dalam ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem-NLE). "Dengan begitu layanannya bisa lebih transparan dan efisien," ujarnya.

Sebelumnya, Dirut Pelindo II, Arif Suhartono, menyambut baik rencana merger perusahaan-perusahaan Pelabuhan antara Pelindo I, II, III, dan Pelindo IV. Merger tersebut diklaim bisa mengurangi biaya logistik di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. "Kami dari Pelindo II sangat mendukung ide tersebut, karena ini saya menjadi bagian dari warga negara akan sangat untung apabila logistik cost juga bagus," ujarnya dalam bincang Masa Depan Pelabuhan Indonesia di Youtube Kementerian BUMN, belum lama ini.

Menurut Arif, dampak merger tidak hanya mengurangi biasa logistik saja, melainkan juga berdampak baik untuk performance pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, sehingga kluster peti kemas, non peti kemas, Marine, logistik, dan klaster equipment pengelolaannya akan menjadi satu manajemen. "Dari sisi ekonomi adalah bagaimana menjadikan pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan yang secara performance tinggi dan reliable," ujarnya.

Saat ini performance dan capability setiap pelabuhan-pelabuhan itu berbeda-beda. Maka intensitasnya pun masing-masing berbeda. Menurut dia, tidak akan mungkin dan tidak akan mudah dari satu Pelabuhan ke pelabuhan sama performance-nya. Dengan adanya problem tersebut maka salah satu solusi yang ditawarkan dari studi yang ada yaitu dengan merger. "Kenapa tidak holding? Karena kalau holding intensitas nya tetap berbeda antara pelabuhan 1 sampai 4 akan tetap menjadi pelabuhan yang terpisah artinya resource juga tidak akan mudah," katanya.

Jika terminal pelabuhan dari ujung ke ujung memiliki kinerja yang sama, memiliki account sama, servicenya sama, maka otomatis standarnya akan sama pula. Sekaligus akan memudahkan bagi customer.

Pada bagian lain, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan, gagasan hadirnya ekosistem logistik nasional (NLE) diharapkan bisa menurunkan biaya logistik Indonesia. Dia menargetkan penurunan biaya logistik Indonesia dari 23,5% menjadi 17% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Dia mengakui, biaya logistik Indonesia masih lebih tinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya, misalnya dengan Malaysia yang biaya logistiknya hanya 13%. "Biaya logistik kita dibanding negara di ASEAN seperti Singapura, Malaysia, ini dianggap lebih tinggi sehingga menyebabkan ekonomi Indonesia perlu terus diperbaiki kompetisinya," ujarnya saat konferensi pers bersama ekosistem logistik nasional secara virtual, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, sistem logistik Indonesia masih kompleks dan rumit. Kendati National Single Window (NSW) yang menghubungkan 16 Kementerian/Lembaga sudah pernah dirintis, namun hal itu belum cukup membuat ekosistem untuk mempermudah sistem yang rumit ini. "Sehingga importir dan eksportir ini mereka harus melakukan beberapa submission, antara Kementerian/Lembaga dan banyak sekali proses ruwet itu," ujarnya. mohar

BERITA TERKAIT

Ekonom : Swasta Harus Terlibat dalam Pembangunan Infrastruktur

NERACA Jakarta - Pengusaha mengaku kapok ikut menggarap proyek infrastruktur dan layanan publik pemerintah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan…

PEMERINTAH MENAIKKAN ANGGARAN PENGADAAN MOBIL DINAS - DPR Kritik Keras Batalnya Diskon Tarif Listrik

  Jakarta-Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI Mufti Anam mengritik keras terkait batalnya diskon tarif listrik bagi masyarakat. Dia…

Paket Stimulus Belum Cukup Dongkrak Pertumbuhan 5%

    NERACA Jakarta – Pemerintah telah merilis lima paket stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Namun begitu, Direktur Eksekutif…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

Ekonom : Swasta Harus Terlibat dalam Pembangunan Infrastruktur

NERACA Jakarta - Pengusaha mengaku kapok ikut menggarap proyek infrastruktur dan layanan publik pemerintah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan…

PEMERINTAH MENAIKKAN ANGGARAN PENGADAAN MOBIL DINAS - DPR Kritik Keras Batalnya Diskon Tarif Listrik

  Jakarta-Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI Mufti Anam mengritik keras terkait batalnya diskon tarif listrik bagi masyarakat. Dia…

Paket Stimulus Belum Cukup Dongkrak Pertumbuhan 5%

    NERACA Jakarta – Pemerintah telah merilis lima paket stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Namun begitu, Direktur Eksekutif…