Penjualan Mitrabara Adiperdana Tumbuh 38,16%

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2017, perusahaan batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) membukukan kenaikan penjualan 38,16% year on year (yoy) di tahun 2017.  Pertumbuhan yang sama juga dengan perolehan laba naik 116,25%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangannya yang dirilis, Selasa (6/3).

Disebutkan, perusahaan membukukan penjualan US$ 258,59 juta di 2017. Tahun 2016, MBAP mencatat penjualan sebesar US$ 187,16 juta. Beriringan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan pun turut naik 20,29% yoy menjadi US$ 143,38 juta. Hanya saja, MBAP masih diuntungkan dengan kenaikan pada pendapatan lainnya.

Kemudian pos pendapatan operasi lainnya, MBAP mencatat kenaikan sebesar 258,95% yoy menjadi US$ 707.750. Dengan demikian, laba perusahaan melonjak 116,30%. Pada tahun 2017 tercatat laba Mitrabara sebesar US$ 58,64 juta. Padahal di 2016, MBAP hanya catat laba sebesar US$ 27,11 juta. Di periode yang sama, tercatat liabilitas sebesar US$ 38,47 juta dan ekuitas sebesar US$ 112,30 juta. Dus, aset MBAP tercatat sebesar US$ 160,78 juta.

Sebagai informasi, di tahun 2017 kemarin, MBAP menargetkan produksi batu bara sebanyak 4 juta metrik ton dan belanja modal sebesar US$ 10,6 juta atau naik dari alokasi capex 2016 sebesar US$ 4,8 juta. Sumber dana capex diambil seluruhnya dari kas internal perusahaan. Perusahaan mengalokasi capex untuk pembangunan gedung dan infrastruktur sebesar US$ 5,9 juta dan perawatan alat berat serta permesinan sebanyak US$3,3 juta.

Tahun ini, Direktur Utama MBAP Widada pernah bilang, perusahaan perusahaan mengupayakan jumlah produksi yang setara dengan target 2017, yakni sekitar 4 juta ton.”Kami punya kapasitas infrastruktur produksi plus minus 4 juta ton, makanya kami maintain di situ,”ujarnya.

Strategi lain yang diterapkan manajemen ialah melakukan efisiensi dengan menjaga ongkos produksi. Per September 2017, perusahaan sudah merealisasikan produksi batu bara sejumlah 2,85 juta ton, atau 71% dari target. Widada menambahkan, pada awal Desember 2017, MBAP membeli 13,33% saham perusahaan batu bara PT Dura Bara Utama. Mengenai rencana penambahan tingkat kepemilikan, dia menyebutkan saat ini manajemen masih dalam proses pembahasan.

Corporate Secretary MBAP, Chandra Lautan menuturkan, pada 2018 perseroan masih fokus kepada bisnis penambangan batu bara meskipun sudah memiliki dua anak usaha di sektor kelistrikan. Dua anak usaha itu ialah PT Cipta Tenaga Surya dan PT Mitra Malinau Energi. Masing-masing anak perseroan direncanakan untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga biomassa.

BERITA TERKAIT

Komitmen Inovasi Berkelanjutan dan Kembangkan Talenta Lokal - Eksistensi 50 Tahun Tokio Marine Indonesia

Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…

Cetak Kinerja Solid - Mitra Pinasthika Bagikan Dividen Rp525,6 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…

Fokus Pada Tiga Pilar Utama - MUTU Bidik Pertumbuhan Bisnis 8% diatas Industri TIC

Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Komitmen Inovasi Berkelanjutan dan Kembangkan Talenta Lokal - Eksistensi 50 Tahun Tokio Marine Indonesia

Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…

Cetak Kinerja Solid - Mitra Pinasthika Bagikan Dividen Rp525,6 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…

Fokus Pada Tiga Pilar Utama - MUTU Bidik Pertumbuhan Bisnis 8% diatas Industri TIC

Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…