April 2025, Neraca Perdagangan Surplus

Oleh: Budi Santoso

Menteri Perdagangan

 

Neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar USD0,16 miliar.  Surplus April 2025 didorong surplus nonmigas sebesar USD1,51 miliar dan defisit migas sebesar USD 1,35 miliar. Angka surplus periode April 2025 tersebut lebih rendah  dibandingkan surplus  Maret 2025 yang sebesar USD4,33 miliar. Meskipun begitu, secara kumulatif, surplus Januari—April 2025 masih lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.

Surplus nonmigas Indonesia disumbangkan perdagangan dengan beberapa mitra dagang.  Perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) mencatatkan surplus USD 1,31 miliar, diikuti India USD0,93 miliar, Filipina USD0,72 miliar, Malaysia USD 0,51 miliar, dan Vietnam USD 0,39 miliar.

Total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD 20,74 miliar. Nilai ini turun 10,77 persen dibandingkan Maret 2025 (MoM). Penurunan ekspor disebabkan berkurangnya nilai ekspor migas sebesar 19,52 persen dan ekspor nonmigas 10,19 persen (MoM). Meskipun  begitu, nilai ekspor April 2025 ini justru naik 5,76 persen bila dibandingkan dengan April 2024 (YoY).

Dari segi pangsa ekspor pada April 2025, kontribusi ekspor sektor industri pengolahan Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor yang lain. Pangsa ekspor sektor industri pengolahan mencapai 81,48 persen dari nilai ekspor nonmigas Indonesia. Meskipun begitu, nilai ini sedikit lebih rendah dibandingkan pangsa pada Maret 2025 yang sebesar 83,29 persen. Kemudian, sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar 16,07 persen dan sektor pertanian sebesar 2,45 persen.

Pelemahan ekspor nonmigas pada April 2025 terjadi paling besar pada ekspor sektor pertanian yang turun 16,54 persen dan sektor industri pengolahan turun 12,14 persen. Di sisi lain, ekspor sektor pertambangan dan lainnya terpantau tumbuh dengan kenaikan 2,58 persen (MoM).Beberapa  produk  ekspor  utama nonmigas  Indonesia  tercatat  meningkat nilainya  pada  April  2025, yaitu misalnyabijih logam, terak dan abu (HS 26) yang naik 37,94 persen; logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) 26,56 persen; dan mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) 0,52 persen (MoM).

Sementara itu, produk utama ekspor nonmigas Indonesia peringkat tiga teratas turun nilai ekspornya pada April 2025. Ketiganya, yaitu bahan bakar mineral (HS 27) yang turun 6,23 persen, besi dan baja (HS 72) 2,72 persen, serta lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) 39,23 persen bila dibanding Maret 2025.

Pada April 2025, Tiongkok, AS, dan India menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia dengan total nilai ekspor ketiganya sebesar USD 8,22 miliar. Pangsa ketiga negara tersebut juga sebesar 41,97 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.

Sementara  itu, beberapa tujuan ekspor nonmigas Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi  secara bulanan pada April 2025, antara lain, Swiss yang tercatat naik 149,57 persen, Kanada 54,09 persen, Singapura 26,78 persen, Meksiko 11,03 persen, dan Taiwan 8,99 persen (MoM).

Sedangkan, penurunan terdalam secara bulanan terjadi pada Mesir yang turun 42,70 persen, Italia 42,25 persen, Pakistan 40,91 persen, Inggris 35,62 persen, dan Hongkong 30,58 persen (MoM).

Ditinjau dari kawasannya, tujuan ekspor nonmigas yang meningkat pada April 2025 adalah Amerika Tengah dengan kenaikan 14,71 persen, diikuti Amerika Selatan 4,41 persen, Eropa Barat 4,41 persen, dan Asia Tenggara 1,11 persen. 

Sementara itu, kawasan yang mengalami penurunan nilai ekspor nonmigas pada April 2025,  antara lain, Afrika Selatan yang turun 49,73 persen, Asia Tengah 44,48 persen, Afrika Utara 42,53 persen, dan Karibia 41,88 persen. 

BERITA TERKAIT

Stigma Buruk Meningkatnya Utang

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal   Belakangan ini, berbagai ruang publik, baik media sosial maupun bermacam forum diskusi,…

Menagih Janji Ekonomi Syariah

Oleh : Agus Yuliwan Pemerhati Ekonomi Syariah Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 hingga sekarang, masyarakat Indonesia menanti kepada pemerintah…

Industrialisasi Rokok

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo   Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2025 setiap…

BERITA LAINNYA DI

Stigma Buruk Meningkatnya Utang

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Pemerhati Kebijakan Fiskal   Belakangan ini, berbagai ruang publik, baik media sosial maupun bermacam forum diskusi,…

April 2025, Neraca Perdagangan Surplus

Oleh: Budi Santoso Menteri Perdagangan   Neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar USD0,16 miliar.  Surplus April 2025…

Menagih Janji Ekonomi Syariah

Oleh : Agus Yuliwan Pemerhati Ekonomi Syariah Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 hingga sekarang, masyarakat Indonesia menanti kepada pemerintah…