NERACA
Jakarta -Dalam rangka meningkatkan pelayanan, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) tengah mengejar target untuk menghadirkan fasilitas kesehatan berteknologi mutakhir pada 2025. Teranyar, SILO telah mengoperasikan Robot Da Vinci XI untuk membantu proses bedah di RS Siloam Kebon Jeruk.
CEO Hospitals Group, Caroline Riady mengatakan, perseroan tengah menargetkan setidaknya 3 teknologi robotik sebagai penunjang fasilitas kesehatan perseroan pada 2025. Nantinya, teknologi-teknologi tersebut bakal ditempatkan di berbagai RS Siloam di Jakarta.”Jadi kita akan menghadirkan brain robot dan juga robot untuk lutut di RS Siloam Mampang dan Kebon Jeruk. Dan juga satu lagi, robot untuk rekam medis, untuk membantu pasien pascastroke, pascakecelakaan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, penempatan robot-robot tersebut yang tersebar di berbagai RS Siloam di Jakarta, menyesuaikan dengan kompetensi dokter di rumah sakit tersebut. Sementara itu, Direktur Siloam Daniel Phua menambahkan bahwa untuk mengejar ketersediaan faskes berteknologi robotik itu, perseroan menyiapkan capital expenditure atau anggaran belanja modal sebesar Rp2 triliun.
Besaran capex itu akan digunakan selain sebagai pengembangan teknologi, juga penambahan tempat tidur operasional rumah sakit Siloam. Adapun, capex senilai Rp400 miliar telah diserap emiten rumah sakit ini sepanjang kuartal I/2025.
Dengan beragam upaya perseroan pada 2025, Daniel menerangkan bahwa Siloam menargetkan pertumbuhan double digit pada tahun ini.“Jadi menurut saya low to middle double digit sebagai normal organic growth itu sesuatu hal yang menurut kami itu bisa tercapai,” katanya.
Di tahun 2024, SILO mencatatkan penyusutan laba bersih sebesar 25,52% year on year (YoY) pada 2024. Akan tetapi, perseroan mampu mencatatkan pendapatan yang meningkat 9,1% YoY dari Rp11,19 triliun pada 2023 menjadi Rp12,2 triliun pada 2024. Kinerja itu ditopang oleh sektor rawat inap yang berkontribusi sebesar Rp6,7 triliun, naik 5% year-on-year (YoY) dari posisi Rp6,3 triliun. Adapun pendapatan dari rawat jalan mencapai Rp5,4 triliun, tumbuh 14,4% secara tahunan.
Pendapatan dari rawat inap pada 2024 diperoleh dari obat dan perlengkapan medis sebesar Rp2,3 triliun, jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli Rp2 triliun, fasilitas rumah sakit Rp785,8 miliar, kamar rawat inap Rp798,7 miliar, kamar operasi Rp313,6 miliar, serta pendapatan administrasi sebesar Rp421,7 miliar.
Sementara itu, pendapatan rawat jalan terdiri dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli sebesar Rp3,16 triliun, obat dan perlengkapan medis Rp1,8 triliun, fasilitas rumah sakit Rp162 miliar, serta pendapatan administrasi sebesar Rp293,7 miliar.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…