OJK Edukasi Pasar Modal ASN di Gianyar Bali

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan inklusi sektor pasar modal masih rendah secara nasional.“Kami terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sektor pasar modal,” kata Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu di Bali, kemarin.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan edukasi yang pertama tahun ini terkait pemahaman industri pasar modal yang dimulai dari para pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Gianyar, Bali. Bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Provinsi Bali, regulator lembaga jasa keuangan itu berupaya melakukan akselerasi pemanfaatan produk dan layanan industri keuangan pasar modal bagi aparatur sipil negara (ASN) di Bali.

Kolaborasi OJK Provinsi Bali bersama TPAKD di wilayah Bali turut menggandeng perwakilan Bursa Efek Indonesia Wilayah Bali dan Industri Jasa Keuangan yang bergerak di sektor pasar modal. Sinergi itu untuk memberikan literasi tentang produk/layanan industri keuangan pasar modal serta mengajak masyarakat untuk memperluas pilihan berinvestasi melalui kepemilikan saham, obligasi maupun reksa dana.

Rencananya, kegiatan edukasi juga akan dilaksanakan oleh seluruh TPAKD kota/kabupaten lainnya di Bali pada 2025. Beberapa rangkaian edukasi keuangan juga akan dilanjutkan yaitu terkait analisa dan mekanisme transaksi saham atau reksadana, penawaran awal kepada publik (IPO), Securities Crowfunding hingga kompetisi trading saham antar-ASN di Provinsi Bali yang akan dilaksanakan selama 2025.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025, indeks literasi dan inklusi sektor pasar modal masing-masing sebesar 17,78% dan 1,34%. Sementara itu, OJK mencatat jumlah investor pasar modal wilayah Bali pada Januari 2025, mencapai 146.093 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 22,96% dibandingkan periode sama 2024.

Demikian juga dengan jumlah investor Reksa Dana dan Surat Berharga Negara (SBN) yang masing-masing tumbuh sebesar 25,47% dan 22,71% dibandingkan periode sama 2024. Nilai kepemilikan saham di Bali mencapai Rp5,46 triliun atau tumbuh 19,73% dan nilai transaksi saham sebesar Rp2,4 triliun, tumbuh 9,00% dibandingkan tahun 2024. (ant/bani)

 

BERITA TERKAIT

Laba Citra Borneo Utama Tumbuh 28,84%

PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) mencetak laba bersih tumbuh 28,84% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025. Emiten…

20 Ribu Pengunjung Semarakkan Digiland 2025

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…

Penjualan Jobubu Jarum Meningkat 98,85%

Emiten produsen minuman beralkohol Cap Tikus, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER) mencatatkan kinerja solid sepanjang kuartal I/2025. Dimana penjualan…

BERITA LAINNYA DI

OJK Edukasi Pasar Modal ASN di Gianyar Bali

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan…

Laba Citra Borneo Utama Tumbuh 28,84%

PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) mencetak laba bersih tumbuh 28,84% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025. Emiten…

20 Ribu Pengunjung Semarakkan Digiland 2025

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…