Meutya Hafid
Menkomdigi
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Perkuat Siber
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai kunci utama memperkuat pertahanan siber nasional.
Dalam kunjungan Kuliah Kerja Profesi (KKP) II Sespimti Polri di Kantor Kementerian Komdigi Jakarta Pusat, pada Senin (5/5), Meutya mengatakan keamanan siber tidak bisa hanya menjadi tugas satu lembaga.
"Keamanan ruang digital harus melibatkan semua pihak, pemerintah, Polri, TNI, lembaga intelijen, hingga masyarakat luas. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas nasional," kata Menkomdigi Meutya, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (5/5).
Hal ini dalam menanggapi situasi, Indonesia yang kini menghadapi tantangan besar di ranah digital. Menurut laporan terbaru Sea Times, Indonesia menempati peringkat pertama dunia dalam tingkat kecanduan internet, dengan pengguna yang tidak hanya banyak tetapi juga sangat aktif.
Kondisi ini menjadikan ruang digital Indonesia sangat rentan terhadap berbagai bentuk serangan siber, mulai dari penipuan daring hingga judi online dan ancaman-ancaman yang berpotensi menggoyang stabilitas nasional.
Untuk memperkuat benteng digital Indonesia, pemerintah telah membentuk Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital, sebuah unit baru yang secara khusus bertugas mengawasi dan menangani ancaman di ruang siber.
Meutya mencontohkan pentingnya sinergi dengan berbagai lembaga, termasuk Polri, dalam menangani berbagai kasus kejahatan digital, salah satunya adalah kerja sama dalam memantau dan menindak penyalahgunaan SIM card ilegal serta judi online yang semakin marak.
Ia menyoroti praktik pengelolaan identitas digital di Dubai yang dinilai patut dicontoh. "Di Dubai, mereka menerapkan sistem eSIM yang diintegrasikan saat proses imigrasi, sehingga semua pendatang terpantau secara digital. Langkah-langkah inovatif seperti ini perlu kita pelajari dan adaptasi untuk memperkuat pengawasan di Indonesia," ujarnya.
Selain memperketat tata kelola SIM card, pemerintah juga tengah mempersiapkan regulasi baru yang mengatur penyelenggara jasa internet (ISP), khususnya untuk menindak penyelenggara ilegal yang dinilai berpotensi menjadi sumber kejahatan digital.
"Begitu banyak ISP ilegal yang masih beroperasi bebas. Ini adalah celah yang harus segera ditutup agar tidak dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan," ucap Meutya.
Dalam menangani konten ilegal seperti judi online, pemerintah tidak lagi sekadar mengandalkan metode takedown yang dinilai kurang efektif. Sistem moderasi konten berbasis sanksi finansial (SAMAN) kini mulai diterapkan untuk memaksa platform global lebih kooperatif.
"Platform-platform global memperlakukan kita sebagai pasar. Oleh karena itu, kita harus tegas agar mereka bertanggung jawab dalam menjaga keamanan ruang digital kita," imbuh Meutya. Ant
Bima Arya Sugiarto Wamendagri Pemda Jaga Nilai Luhur Daerah Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak…
Veronica Tan Wamen PPPA Memiliki Anak Harus Terencana Agar Berkualitas Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen…
Ahmad Muzani Ketua MPR RI Pancasila Satukan Perbedaan Sebagai Dasar Negara Jakarta - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengungkapkan ada momen…
Meutya Hafid Menkomdigi Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Perkuat Siber Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya…
Bima Arya Sugiarto Wamendagri Pemda Jaga Nilai Luhur Daerah Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak…
Veronica Tan Wamen PPPA Memiliki Anak Harus Terencana Agar Berkualitas Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen…