NERACA
Jakarta - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyarankan pemerintah untuk memberi perhatian lebih kepada pasar modal demi efisiensi sektor keuangan.“Di berbagai negara di dunia, kalau ingin ekonomi itu bergairah, pasar modal harus dikembangkan, karena ini menjadi persaingan sektor perbankan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Dia berpendapat pasar modal yang kuat dapat menekan suku bunga perbankan karena terdapat alternatif sumber pembiayaan. Terlebih, sumber permodalan dari pasar modal dinilai cocok untuk jangka panjang, dibanding perbankan yang permodalannya terbilang terbatas.
Wijayanto pun menyoroti kinerja perbankan yang dianggap belum efisien. Hal itu tecermin, misalnya, dari Net Interest Margin (NIM) yang masih lebar.“Kredit mahal dan sekarang sulit didapat, karena orang lebih suka menaruh dana dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang bunganya lebih tinggi dengan risiko yang rendah,”katanya.
Maka dari itu, ekonom Paramadina ini mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang berfokus pada efisiensi sektor keuangan, terutama di tengah misi pemerintah melakukan deregulasi sebagai respons terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat likuiditas industri perbankan juga masih ample dengan rasio liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 210,14%.
Selain itu, LDR mencapai sebesar 87,67% dengan pertumbuhan kredit secara yoy sebesar 10,30% dan dengan pertumbuhan DPK sebesar 5,75%, serta rasio non-performing loan (NPL) yang terjaga sebesar 2,22%. Ketahanan perbankan juga tetap kuat yang tercermin dari permodalan (CAR) yang berada pada level tinggi yaitu sebesar 26,98%.
Di sisi lain, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan jumlah investor pasar modal Indonesia telah melampaui 16 juta Single Investor Identification (SID) pada Selasa (22/4), yaitu tepatnya sebanyak 16.021.179 SID. Jumlah investor itu terus bertambah selama sepekan menjadi 16.216.944 SID pada Selasa (29/4) atau meningkat sebanyak 1.345.305 SID sepanjang tahun 2025.
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…