Rugi KRAS Membengkak Jadi US$154,7 Juta

NERACA

Jakarta -Sepanjang tahun 2024, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) membukukan rugi bersih sebesar US$154,7 juta atau setara Rp2,49 triliun (kurs Jisdor BI Rp16.157. Rugi ini tercatat naik dari tahun 2023 yang sebesar US$130 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan KRAS tercatat sebesar US$954,59 juta atau setara dengan Rp15,42 triliun. Pendapatan ini turun 34,35% dari tahun 2023 yang sebesar US$1,45 miliar. Direktur Utama KRAS, Muhamad Akbar Djohan menjelaskan, walaupun sepanjang tahun 2024 pabrik HSM 1 tidak beroperasi, tetapi Krakatau Steel pada tahun 2024 terus berupaya menjaga kinerja bisnisnya yang ditunjukkan dengan pencapaian pendapatan tersebut serta laba bruto."Laba bruto sebesar US$106,94 juta atau setara Rp1,73 triliun dan mencatatkan EBITDA positif senilai US$6,63 juta atau setara dengan Rp107,17 miliar,” kata Akbar.

Di sisi lain, Akbar Djohan juga menyampaikan, saat ini Krakatau Steel menghadapi permasalahan masih tingginya beban keuangan yang harus ditanggung sebesar US$153,65 juta atau setara Rp2,48 triliun. Selain itu, KRAS memperoleh bagian rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar US$49,68 juta atau setara Rp802,66 miliar.

Alhasil, KRAS masih membukukan rugi periode berjalan sebesar US$154 juta atau setara dengan Rp2,4 triliun.“Dengan beroperasinya kembali Pabrik HSM 1 yang mampu memproduksi produk Hot Rolled Coil hingga 2,4 juta ton per tahun dan dengan pelaksanaan proyek strategis maupun kerja sama dengan perusahaan BUMN, pabrikan, distributor, dan konsumen lainnya yang telah ditandatangani di tahun ini, kami optimistis bahwa Krakatau Steel Group bisa mendapatkan kepercayaan melalui brand equity dari para stakeholder termasuk meningkatkan volume penjualan di tahun ini,” ujar Akbar Djohan.

Lebih lanjut Akbar Djohan menuturkan, sepanjang tahun 2024 Krakatau Steel mampu menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$88,15 juta atau setara Rp1,42 triliun. Sementara itu, total aset per 31 Desember 2024 tercatat senilai US$2,89 miliar atau setara Rp46,77 triliun, naik sebesar 1,59% dibandingkan periode tahun buku 2023. “Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja Krakatau Steel Group, bahkan dengan adanya berbagai tantangan global saat ini, KRAS telah menerapkan serangkaian strategi dan mengambil langkah-langkah preventif yang dibutuhkan untuk memastikan produksi pabrik Hot Strip Mill (HSM) berjalan sesuai target dan keberlangsungan usaha Perseroan tetap terjaga ke depannya,” ucap Akbar Djohan.

 

BERITA TERKAIT

Trader Baru Pintu Pro Futures Naik Lebih Dari 340%

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia yakni Pintu Pro Futures terus mencatatkan performa positif sejak…

Transfer Antar Bank Real Time Online - Bank DKI Pastikan Layanan JakOne Mobile Bisa Digunakan

Bank DKI terus berupaya melakukan proses pemulihan sistem layanan secepat mungkin. Setelah membuka layanan ATM Off-Us, layanan transfer antarbank melalui…

Superior Prima Sukses Raup Laba Rp314,21 Miliar

NERACA Jakarta- Performance kinerja keuangan emiten produsen bata ringan PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) berhasil tumbuh positif di awal…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Trader Baru Pintu Pro Futures Naik Lebih Dari 340%

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia yakni Pintu Pro Futures terus mencatatkan performa positif sejak…

Transfer Antar Bank Real Time Online - Bank DKI Pastikan Layanan JakOne Mobile Bisa Digunakan

Bank DKI terus berupaya melakukan proses pemulihan sistem layanan secepat mungkin. Setelah membuka layanan ATM Off-Us, layanan transfer antarbank melalui…

Superior Prima Sukses Raup Laba Rp314,21 Miliar

NERACA Jakarta- Performance kinerja keuangan emiten produsen bata ringan PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) berhasil tumbuh positif di awal…