NERACA
Jakarta – Tahun ini, PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20–30%. Target ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan perusahaan yang juga dipatok naik di kisaran yang sama. “Kalau untuk dari sisi laba bersih, saya rasa proporsional ya. Jadi kalau revenue naik 30%, ya mudah-mudahan labanya juga naik 30%,”kata Direktur Utama MKAP, Eric Handoko di Jakarta, kemarin.
Dirinya menjelaskan, target pertumbuhan tahun ini ditopang oleh sejumlah faktor, termasuk keberhasilan pengiriman proyek tepat waktu dan besarnya kontribusi pendapatan berulang atau recurring income.“Tahun lalu kita cukup banyak dapet proyek yang baik, dan delivery-nya banyak yang on time,” ungkapnya.
MKAP tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp41,063 miliar pada tahun 2024, tumbuh 11% dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan melonjak 53% menjadi sekitar Rp356 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari beberapa lini bisnis utama. Sekitar 60% berasal dari penjualan barang, 25% dari penyewaan alat, dan 15% dari layanan pemeliharaan serta perbaikan.“Kita ini penyedia barang, jasa juga, kita melakukan perbaikan juga untuk Pertamina dan klien-klien besar kita,” kata Eric.
MKAP juga memiliki pendapatan tetap yang berasal dari sewa alat dengan nilai sekitar Rp8 miliar per bulan. Pendapatan ini menjadi tulang punggung yang memberi kestabilan bagi kinerja keuangan perusahaan. Tahun lalu, MKAP mendapatkan proyek besar dari konsorsium PT Elnusa Tbk dan PT Pegasol Karbona Nusantara untuk proyek pipanisasi di bawah Pertagasman. Dua kontrak tersebut memiliki nilai sekitar Rp130 miliar.“Kita yang supply pompanya, bukan pipelinenya,” jelas Eric saat menjelaskan proyek pipanisasi dari Duri ke Dumai di Blok Rokan.
Eric juga optimistis dengan kondisi industri hulu migas yang masih prospektif tahun ini. Menurutnya, kebutuhan energi seperti bahan bakar dan listrik membuat sektor migas tetap vital.“Industri-nya masih cukup bagus, walaupun persaingan semakin banyak, baik dari domestik maupun luar negeri,” ujarnya.
Dari sisi pipeline kontrak, MKAP telah mengantongi sejumlah proyek untuk dikerjakan di 2025. Meski tidak merinci nilainya, Eric menyebut potensi kenaikannya signifikan. Untuk mendukung target tersebut, perusahaan akan fokus pada kualitas dan ketepatan waktu dalam pengiriman proyek.
Saat ini, sekitar 85% proyek MKAP berasal dari grup Pertamina. Selain itu, MKAP juga memiliki rekam jejak kerja sama dengan perusahaan asing seperti Exxon Mobil, Chevron, Santos, dan Medco. (bani)
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan literasi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua media edukasi terbaru yang dirancang…
NERACA Jakarta — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,5 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat sebesar…
NERACA Jakarta — Kuartal pertama 2025, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) mencatatkan kinerja positif. Dimana laba bersih tumbuh signifikan…