Pacu pertumbuhan pendapatan, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) bakal aktif mencari kesempatan investasi pada Tahun Ular Kayu dengan menyiapkan dana investasi hingga US$150 juta atau setara dengan Rp2,4 triliun (kurs Jisdor Rp16.331 per dolar AS) pada 2025. Jumlah ini sama dengan investasi yang dihabiskan SRTG pada 2024 sebesar US$150 juta "Buat kami tahun Ular Kayu ini saat-saat kami bisa aktif mencari kesempatan yang baik, dengan harga yang masuk akal,"kata Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya, Devin di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, tahun ini menjadi momentum bagi SRTG untuk memperbanyak portofolio investasinya. Devin memandang investor asing saat ini belum akan berinvestasi di Indonesia karena aset dolar yang dinilai memiliki peluang yang lebih menarik. Meskipun demikian, Devin mengingatkan investasi yang dilakukan SRTG adalah investasi jangka panjang. Oleh karena itu, SRTG harus bekerja bersama manajemen untuk menumbuhkan perusahaan. "Dan mungkin nanti perusahaan akan kami go-public-kan. Ini membutuhkan waktu," ujarnya.
Menurut Devin, SRTG bisa menambah portofolio baru dalam 1 atau 2 tahun ke depan. Dia kembali menegaskan investasi yang dilakukan SRTG tidak akan membuahkan hasil dalam waktu 1 atau 2 tahun, tetapi lebih lama. Adapun untuk tahun ini, Devin menuturkan SRTG menyiapkan dana investasi sebesar US$100 juta hingga US$150 juta.
Adapun, saat ini portofolio perusahaan SRTG meliputi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Indonesia, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Merdeka Copper & Gold Tbk. (MDKA), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA). Lalu, Tower Bersama Group, PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), MGM Bosco Logistics, Xurya, dan Zap. Saratoga juga diketahui memiliki net asset value (NAV) sebesar Rp56 triliun. Sekitar 82% dari NAV tersebut dikontribusikan oleh tiga perusahaan, yaitu Grup Adaro, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan Merdeka Group.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan…
PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) mencetak laba bersih tumbuh 28,84% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025. Emiten…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan…
PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) mencetak laba bersih tumbuh 28,84% secara tahunan (year on year/yoy) hingga kuartal I/2025. Emiten…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…