NERACA
Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong koordinasi antar 3 (tiga) provinsi dan 15 (limabelas) kabupaten se-kawasan teluk Tomini terhadap program pengembangan kerja sama antar wilayah dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Kawasan Teluk Tomini, Sulawesi Tengah.
“Upaya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di kawasanTeluk Tomini dan Teluk Tolo dapat dijadikan momentum dukungan dalam menghasilkan dan memasarkan produk perikanan yang berkualitas, bernilai tambah tinggi, dan berdaya saing,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo seperti tertuang dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/11).
Sharif menghimbau, antar pemerintah daerah agar saling bersinergi dalam mengelola Teluk Tomini dan Teluk Tolo untuk menghadapi kompleksitas pemanfaatan dan pengelolaan yang bersifat lintas wilayah dan menembus batas administrasi. “Lewat sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan dapat menjadi penggerak potensi ekonomi wilayah, sehingga kita dapat menjaga kelestarian untuk anak cucu kita ini,” sambungnya.
Adapun beberapa tugas yang harus segera ditindaklanjuti meliputi, penyusunan dan penetapan dasar legalitas formal pelaksanaan; meningkatkan koordinasi antar 3 (tiga) provinsi dan 15 (lima belas) kabupaten se-kawasan teluk Tomini serta koordinasi dengan Pemerintah Pusat. Lebih lanjut, melakukan sosialisasi pada tataran lokal, melakukan promosi ke tingkat nasional maupun internasional serta penyiapan dukungan pendanaan.
Rencana Zonasi
KKP menjamin fungsi dan pemanfaatan dari kawasan Teluk Tomini dan Teluk Tolo secara optimal dan berkelanjutan. Konsistensi itu diwujudkan melalui rencana zonasi yang mengatur tata ruang dan arahan pemanfaatan sumberdaya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di kedua perairan teluk. “Rencana tata ruang menjadi faktor penting dalam menghindari dan mengantisipasi permasalahan pemanfaatan sumber daya,” jelas Sharif.
Undang-undang No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (PWP3K), pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terpadu merupakan kerangka implementasi (platform) bagi pembangunan wilayah pesisir dan laut di Indonesia. “Implementasi pengelolaan terpadu ini dalam prakteknya merupakan sebuah upaya bersama yang tidak dilaksanakan oleh satu atau dua institusi saja melainkan secara bersama-sama,” tuturnya.
Untuk itu, pendekatan keterpaduan dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil bersandar pada pemahaman akan keberagaman kawasan tersebut sehingga memungkinkan multi pemanfaatan dan pengelolaan. Lantaran, beragamnya ekosistem yang mempunyai keterkaitan secara ekologis dan dapat diakses oleh semua orang (open acces) serta pengguna ruang di kawasan tersebut memerlukan pola one plan and one management serta perhatian yang lebih besar bagi aspek keberlanjutan dalam pengoptimalan pemanfaatan sumber daya di kawasan tersebut.
Sementara untuk kawasan Teluk Tolo, Pemerintah Pusat telah mengembangkan rencana pembangunan Lapangan Donggi-Senoro yang diharapkan dapat dijadikan momentum dukungan untuk menghasilkan dan memasarkan produk perikanan yang berkualitas, bernilai tambah tinggi, dan berdaya saing.
Di lain sisi, KKP terus mendorong pentingnya pemerintah daerah mempersiapkan secara detil Sail Tomini 2014 mendatang. Sail Tomini 2014 dapat dijadikan momentum bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk membangun dan mempromosikan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan khususnya mengakselerasi pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta mendorong perpercepatan terwujudnya industrialiasi kelautan dan perikanan.
Sharif mengingatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan waktu pelaksanaan yang semakin dekat, sehingga segera diperlukan upaya untuk mendetailkan persiapan teknis, administrasi dan substansi serta berkoordinasi dengan pemangku kepentingan.
Cicip turut melakukan peninjauan ke industri pengolahan ikan demersal, cold storage ikan pelajik dan industri pengolahan rumput laut. Sharif mengharapkan agar semua pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat dan pengusaha berperan dan berkontribusi mendukung kesuksesan industrialisasi perikanan. Sharif mengajak agar semangat "Maliu Ntinuvu" (Mempersatukan semua unsur dan potensi yang ada)" dan “Nosarara Nosabatutu” (Bersama Kita Satu) yang menjadi motto dan semboyan Sulawesi Tengah dapat diimplementasikan dalam mewujudkan cita-cita pembangunan kelautan dan perikanan di Sulawesi Tengah.
Teluk Tomini merupakan salah satu dari 26 kawasan andalan laut nasional serta merupakan teluk terbesar di kawasan khatulistiwa yang memiliki keanekaragaman yang tinggi dan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang besar. Keragaman dan potensi ini sejatinya menjadi daya ikat dan daya pikat untuk menjadikan Teluk Tomini sebagai zamrud khatulistiwa bumi Sulawesi. Di lain sisi, Teluk Tomini merupakan bagian dari segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle) dan Taman Nasional Laut Kepulauan Togean yang dikenal sebagai “the Heart of Coral Triangle”. Potensi ini telah menjadi wisata bahari dan lumbung pangan nasional.
NERACA Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding integrated marine and logistic dari PT Pertamina (Persero), kembali menegaskan perannya…
NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) sepakat untuk mempercepat pengembangan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi kinerja PT Yuasa Battery Indonesia, salah satu pabrikan aki kendaraan terbesar Indonesia, yang…
NERACA Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding integrated marine and logistic dari PT Pertamina (Persero), kembali menegaskan perannya…
NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) sepakat untuk mempercepat pengembangan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi kinerja PT Yuasa Battery Indonesia, salah satu pabrikan aki kendaraan terbesar Indonesia, yang…