UNTR Catatkan Penjualan Komatsu Turun 27%

NERACA

Jakarta – Emiten alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat penjualan alat berat Komatsu selama Januari sampai dengan November 2024 masih tertekan. Market share Komatsu secara year to date pada November 2024 sebesar 27%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, penjualan Komatsu UNTR mencapai 4.167 unit. Realisasi ini turun 17,7% secara tahunan atau year on year (YoY) dari 5.061 unit di periode Januari sampai dengan November 2023. Rinciannya penjualan untuk sektor pertambangan berkontribusi sebesar 66%. Kemudian penjualan di sektor kontruksi menyumbang 15% terhadap penjualan. Alat berat Komatsu juga telah terjual untuk sektor agribisnis sekitar 11% dari total per November 2024, dan penjualan ke sektor kehutanan sebesar 8%.

Pada November 2024 saja, penjualan Komatsu hanya mencapai 403 unit. Padahal pada Oktober 2024, UNTR berhasil menjual 443 unit alat berat. Ini turun 9,03% secara bulanan atau month on month (MoM). Dari segmen produksi batu bara, UNTR melalui Pamapersada Nusantara (PAMA) memproduksi 137 juta ton pada Januari-November 2024, lebih tinggi 13,2% dari capaian pada periode yang sama tahun 2023 sebanyak 121 juta ton.

Selanjutnya, penjualan batu bara UNTR melalui Tuah Turangga Agung pada November 2024 sebanyak 1,281 juta ton. Jumlah ini naik 2,8% dibandingkan di bulan November 2023 sebanyak 1,246 juta ton. Sementara itu, secara year to date penjualan batu bara Tuah Turangga Agung adalah sebanyak 12,244 juta ton. Volume penjualan ini naik 17,08% dibandingkan sebanyak 10,458 juta ton batu bara pada periode Januari-November 2023.

Sedangkan unit usaha United Tractors di bidang pertambangan emas (Agincourt Resources & Sumbawa Jutaraya) tercatat sebanyak 208.701 Gold Equivalent Ounces (GEOs) di periode Januari sampai dengan November 2024, naik 25,37% dari periode yang sama tahun 2023 sebanyak 166.468 GEOs. Sebagai catatkan, pada periode Januari-Februari 2024, UNTR belum mencatatkan penjualan emas.

UNTR mulai memetik buah manis diversifikasi bisnis ke sektor non batu bara. Sepanjang periode Januari-November 2024, UNTR mencatat volume penjualan bijih nikel sebanyak 1.814.263 wet metric ton (wmt). Ini terdiri dari 682 ribu wmt saprolit dan 1.132.263 wmt limonit.

 

BERITA TERKAIT

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…

Buka Layanan QRIS Bantu Pedagang Sate Madura Berdaya Saing

Menjalankan usaha sate secara turun menurun, tidak membuat Sari (46) wanita asal Madura ini lupa mengikuti tren zaman kekinian dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…