NERACA
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya peran institusi TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas nasional bagi keberlanjutan pembangunan, di tengah gejolak yang melanda berbagai belahan dunia.
"Saudara-saudara bisa buka di Google untuk melihat kondisi di Eropa, Amerika, dan beberapa negara di Afrika. Tidak mudah. Saat ini, 96 negara terpaksa meminta bantuan dari IMF," ujar Presiden Jokowi kepada pejabat TNI dan Polri di Istana Negara IKN, diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis (12/9).
Dalam pertemuan itu, Kepala Negara menyampaikan kekhawatirannya mengenai situasi global saat ini yang penuh ketidakpastian.
Menurutnya, stabilitas di Indonesia sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan keberlanjutan pembangunan negara.
Ia mencontohkan, bahwa negara-negara yang tengah berkonflik, seperti di Timur Tengah, mengalami kesulitan besar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi mereka.
"Tidak mungkin negara yang berkonflik bisa membangun. Nggak mungkin, coba saja lihat di negara-negara di Timur Tengah yang konflik, sudah berapa tahun mereka berkonflik, apa bisa membangun? Nggak mungkin bisa," ujarnya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa menjaga stabilitas memerlukan peran aktif TNI dan Polri yang profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Di tengah ketegangan geopolitik yang memanas, perang dagang, dan perlombaan memperkuat senjata yang menambah ketidakpastian global, Jokowi menilai tantangan-tantangan saat ini menjadi sangat kompleks.
"Tantangan-tantangan saat ini menjadi sangat kompleks, sulit diselesaikan dalam lingkup global, juga sangat sulit dikalkulasi," ujarnya.
Jokowi juga menyatakan bahwa perhitungan ekonomi menjadi semakin sulit di kondisi global yang tidak normal.
"Mau hitung kurs dolar ke rupiah sulit. Mau berhitung harga minyak tahun depan berapa atau tahun ini diperkirakan, sangat sulit kalkulasinya," katanya.
Dengan demikian, Presiden Jokowi menekankan bahwa fokus pada stabilitas nasional adalah kunci untuk menghadapi tantangan global dan memastikan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Kemudian Presiden Joko Widodo meminta jajaran TNI dan Polri terus memiliki semangat untuk memperbaiki citra masing-masing agar semakin dicintai dan dipercaya oleh masyarakat.
"Semangat untuk memperbaiki citra diri, semangat untuk memperbaiki citra institusi agar TNI dan Polri semakin dicintai dan dipercaya oleh rakyat. Meskipun sekarang ini memang (hasil survei) rankingnya sudah tinggi, tetapi kalau kita perbaiki terus itu akan bisa naik lagi," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa seragam yang dikenakan anggota TNI dan Polri memiliki dampak yang sangat besar di masyarakat.
"Jika melakukan hal yang baik, saudara-saudara semuanya akan dicintai dan dihormati rakyat," ujar Presiden.
Kepala Negara pun memberikan contoh-contoh kecil yang telah dilakukan anggota TNI maupun Polri kepada masyarakat, namun dapat berdampak positif terhadap citra institusi.
"Saya berikan contoh ini hal-hal yang kecil-kecil, tetapi menjadi hal-hal yang humanis. Polisi mengambil rapor anak yatim, ini di Bandung. TNI membantu motor mogok seorang ibu di Pontianak. Ini hal-hal seperti ini, hal-hal yang humanis. Polisi membekuk oknum bersenjata di Jakarta.," ujar Presiden.
Dengan demikian, kata Presiden, masyarakat pun merasa diayomi dan juga dilindungi.
"Kalau ini tadi yang saya berikan contoh tiga hal tadi semakin banyak, itu dinaikkan akan semakin baik bagi citra institusi dan kepercayaan terhadap institusi," kata Presiden.
Namun, Jokowi juga mengingatkan jika anggota TNI maupun Polri melakukan hal-hal buruk maka dampak negatifnya juga akan berdampak besar di masyarakat. Misalnya, terlibat judi online, narkoba hingga penganiayaan.
"Ini akibatnya terhadap institusi juga kepercayaan akan turun karena apa? Sekarang ini zaman keterbukaan. Kita semua harus sadar, sekarang ini ada zaman keterbukaan. Hal-hal yang saudara-saudara anggap itu sepele, itu kecil bisa menjadi sesuatu yang sangat besar. Bisa menjadi sesuatu yang mengganggu stabilitas, bila kita salah mengelola," ujar Presiden. (Mohar/Ant)
Jakarta-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespon daya beli masyarakat Indonesia yang dinilai mengalami pelemahan. Menurut dia. saat ini terjadi pergeseran…
NERACA Jakarta-Indonesia diakui menjadi pelopor penerbitan Green Sukuk di dunia, yang mendukung proyek infrastruktur berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut, Direktur dan Perwakilan…
Jakarta-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginvestigasi dugaan manipulasi saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk…
Jakarta-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespon daya beli masyarakat Indonesia yang dinilai mengalami pelemahan. Menurut dia. saat ini terjadi pergeseran…
NERACA Jakarta-Indonesia diakui menjadi pelopor penerbitan Green Sukuk di dunia, yang mendukung proyek infrastruktur berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut, Direktur dan Perwakilan…
Jakarta-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginvestigasi dugaan manipulasi saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk…