NERACA
Jakarta- Sektor ekonomi kreatif Indonesia hingga triwulan I 2024 menunjukkan kinerja yang baik, dilihat dari capaian nilai tambah ekonomi kreatif (ekraf) yang diestimasi mencapai Rp749,58 triliun atau 55,65 persen dari target Rp.1.347 triliun.
“Semester kedua mudah-mudahan bisa tercapai dan mungkin bisa lebih syukur. Alhamdulillah,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Nia Niscaya.
Nia menjelaskan ada tiga sektor unggulan untuk nilai tambah ekonomi kreatif, yaitu kuliner, fesyen, dan kriya.
Tiga subsektor ini diperoleh dari data Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf/Baparekraf yang telah melakukan survei kepada pelaku sektor ekonomi kreatif. “Ini yang terkait dengan nilai tambah ekonomi kreatif,” ungkap Nia.
Sedangkan untuk ekspor, pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi kreatif mencapai USD27,53 miliar.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kemenkeu pada semester I-2024, nilai ekspor ekonomi kreatif sebesar USD12,36 miliar. Nilai ini menunjukan adanya peningkatan 4,46 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebagai dampak dari peningkatan permintaan ekspor kriya dan fesyen. “Kalau secara total untuk ekspor ini sudah mencapai 44,89 persen,” jelas Nia.
Nilai ekspor ekraf berdasarkan komoditas didominasi oleh 4 sektor, yakni fesyenUSD 6.767,62 juta, kriya USD4.755,79 juta, kuliner USD829,66 juta, dan penerbitan USD6,15 juta.
“Kalau wisnus di dalam negeri lebih banyak untuk kuliner karena masyarakat Indonesia ketika jalan-jalan nomor satu cari makanan yang khas, nah beda dengan ekspor, nomor satu adalah fesyen kemudian kriya, kuliner, dan penerbitan,” papar Nia.
Adapun Top 5 negara tujuan ekspor di antaranya ke Amerika Serikat dengan 4.078,09 juta dolar AS, Swiss 908,47 juta dolar AS, Jepang 619,28 juta dolar AS, Hongkong 582,63 juta dolar AS, dan India 541,78 juta dolar AS.
“Ini adalah data atau pencapaian yang terkait dengan sektor ekonomi kreatif khususnya dua komponen, yaitu komponen nilai tambah ekonomi kreatif dan komponen ekspor ekonomi kreatif, dari 9 komponen IKU Kemenparekraf,” terang Nia.
Seblumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk terus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk dapat menciptakan peluang agar bisa naik kelas dan bersaing di pasar global.
Diantaranya, lanjut Sandiaga melalui program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) yang kembali dihadirkan Kemenparekraf/Baparekraf tahun ini untuk dapat terus mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk melakukan hal tersebut.
"Saya ingin memastikan bahwa di 2024 kita akan terus menghasilkan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang siap go global," kata Sandiaga.
Seperti diketahui AKI merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran bagi para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi/games, film, dan musik. Peningkatan kapasitas tersebut termasuk inkubasi, mentoring, bootcamp, dan lainnya.
"Kalau kita lihat AKI ini mengangkat produk lokal ke tingkat global dan target utamanya adalah menaikkelaskan mereka," ujar Sandiaga.
Sandiaga pun menilai produk-produk ekonomi kreatif yang dihadirkan para pelaku ekraf sudah memiliki kualitas yang baik.
Sebelumnya Sandiaga berpesan kepada para peserta agar selalu adaptif terhadap situasi di sekitar dan sigap mengambil peluang usaha. "Saat ini kita terus bergerak dari satu titik ke titik lain, jadi kalian juga tidak boleh tinggal diam di satu titik. Kalian harus adaptif dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sosial yang ada di depan," jelas Sandiaga.
Tidak hanya itu, Sandiaga mengatakan pentingnya menjaga silaturahim antara pelaku ekraf dangan berbagai pihak agar peluang-peluang usaha baru dapat terbuka lebar.
"Kita harus membangun relasi dan networking serta kita ciptakan kolaborasi yang seluas-luasnya. Karena setiap silaturahim bisa memperpanjang umur dan melapangkan rezeki," ujar Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan, AKI 2024 akan diselenggarakan di 12 Kota di Indonesia yaitu Toba, Tanjung Pinang, Singkawang, Bekasi, Serang, Magelang, Blitar, Denpasar, Labuan Bajo, Palu, Ternate, dan Merauke.
NERACA Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sepakat bekerja sama mengembangkan UMKM dan…
NERACA Jakarta – Hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kembali mencatatkan langkah strategis dalam kerja sama ekonomi…
NERACA Kuala Lumpur – Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu dengan Deput iPerdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura…
NERACA Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sepakat bekerja sama mengembangkan UMKM dan…
NERACA Jakarta – Hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kembali mencatatkan langkah strategis dalam kerja sama ekonomi…
NERACA Kuala Lumpur – Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu dengan Deput iPerdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura…