Peningkatan Konsumsi Ikan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

NERACA

Aceh – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan konsumsi ikan bisa memicu efek pengganda (multiplayer effect) sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi. 

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo mencatat, jika 1,4 juta rumah tangga di Provinsi Aceh rutin  membeli ikan  Rp150.000/bulan, maka potensi perputaran uang dari komoditas tersebut mencapai Rp2,5 triliun/tahun.

"Gerakan konsumsi ikan tidak sebatas meningkatkan asupan protein bagi masyarakat, namun membawa dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi," kata Budi. 

 Lebih lanjut, Budi memastikan KKP mendukung upaya peningkatan protein di Aceh hingga 100 gram/kapita/hari melalui optimalisasi konsumsi ikan guna mewujudkan generasi emas. Terlebih selama tahun 2023, angka asupan protein di Bumi Serambi Mekah baru mencapai 61,06 gram/kapita/hari. Dari jumlah tersebut 24,4 persen berasal dari ikan.

 "Ikan baru menyumbang 14,87 gram/kapita/hari atau 24,4 persen dari total asupan protein di Aceh. Karenanya, kami sangat mendukung peningkatan protein ikan di Aceh," tutur Budi. 

Budi mengatakan, adanya Forikan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengawal asupan protein ikan bagi keluarga. Terlebih pengurus Forikan merupakan istri atau ibu-ibu pejabat daerah yang juga terlibat dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Lebih lanjut menurut Budi, ibu-ibu memiliki kekuatan dan kewenangan dalam memberikan yang terbaik bagi keluarganya, terutama terkait asupan gizi yang akan dikonsumsi keluarga.

"Bicara Indonesia emas 2045, menurut saya kuncinya di ibu-ibu. Karena ibu-ibu yang senantiasa menyajikan menu terbaik dan berprotein bagi keluarga," terang Budi.

Budi pun menekankan potensi perikanan yang dimiliki Provinsi Aceh. Terletak di ujung barat Pulau Sumatera, Bumi Serambi Mekah memiliki luas perairan mencapai 295.370 km persegi dan garis pantai sepanjang 2.666,27 kilometer.

"Tentu potensi perikanan ini kelewat mubadzir jika tidak dioptimalkan, terutama untuk memberikan asupan bergizi bagi anak-anak yang lahir dan tumbuh di Aceh," tutur Budi.

Karenanya, Budi berharap para pengurus Forikan bisa berperan sebagai penjaga protein keluarga melalui menu-menu ikan sehat dan begizi. "Jika anaknya tidak suka makan ikan utuh, sekarang sudah ada inovasi dalam bentuk hidrolisat protein ikan (HPI), jadi tetap bisa memberikan jajanan bergizi untuk anak," harap Budi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan bahwa ikan adalah sumber protein yang sangat baik. Protein dalam ikan tidak hanya lengkap, tetapi juga mengandung Omega 3 yang penting untuk perkembangan otak anak. Omega 3 dikenal memiliki manfaat besar dalam meningkatkan kecerdasan dan fungsi kognitif anak-anak.

Trenggono pun pernah mengatakan dengan peningkatan angka konsumsi ikan maka erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat sekaligus membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya. Oleh karena itu peningkatan gizi, supaya gizi masyarakat meningkat dengan mengonsumsi ikan. "Karena ikan ini bisa kita produksi di dalam negeri sendiri,” kata Trenggono.

Trenggono memastikan akan terus memacu pertumbuhan ekonomi sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Lebih lanjut untuk mendorong konsumsi ikan, maka KKP berkolaborasi dengan Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) untuk mengedukasi anak anak Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan).

Ikan merupakan sumber protein berkualitas tinggi karena mengandung asam amino esensial, termasuk omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Karenanya, selain memberikan edukasi dan sosialisasi fortifikasi atau penambahan hidrolisat protein ikan (HPI) pada makanan sehari-hari.

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengapresiasi langkah KKP yang selalu mengampanyekan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan). Bahkan, selama 3 tahun terakhir KKP juga terlibat aktif dalam peringatan Hari Anak Nasional dan memberikan ikan untuk anak-anak di pinggiran Jakarta.

Hal ini sejalan dengan semangat Hari Anak Nasional yang bertujuan untuk mengingatkan pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak-anak Indonesia.

"Kami ingin mendorong kepedulian berbagai pihak untuk bersama-sama dalam memenuhi, menghormati, dan melindungi hak-hak perempuan dan anak," tutur Puspayoga.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Perluas Kerjasama Pengembangan Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia

NERACA Peru – PT Pertamina (Persero) terus menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu migas di negara-negara Amerika Latin dan Karibia atau…

Tahun 2025, Anggaran KKP Sebesar Rp6,22 Triliun

NERACA Jakarta – Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2025 disepakati sebesar Rp6,22 triliun, dalam rapat kerja Komisi IV…

Perundingan Indonesia"GCC FTA, Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk

NERACA Jakarta – Indonesia dan Dewan Kerja Sama untukNegara Arab di Teluk telah melaksanakan Perundingan Putaran Pertama Perjanjian Perdagangan Bebas…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Perluas Kerjasama Pengembangan Hulu Migas di Amerika Latin dan Karibia

NERACA Peru – PT Pertamina (Persero) terus menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu migas di negara-negara Amerika Latin dan Karibia atau…

Tahun 2025, Anggaran KKP Sebesar Rp6,22 Triliun

NERACA Jakarta – Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2025 disepakati sebesar Rp6,22 triliun, dalam rapat kerja Komisi IV…

Perundingan Indonesia"GCC FTA, Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk

NERACA Jakarta – Indonesia dan Dewan Kerja Sama untukNegara Arab di Teluk telah melaksanakan Perundingan Putaran Pertama Perjanjian Perdagangan Bebas…