Tahun ini, PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) atau Molindo menargetkan pendapatan naik 7% mencapai Rp 1,5 triliun dari realisasi 2023 sebesar Rp 1,4 triliun. Sejalan dengan itu, Molindo menganggarkan belanja modal (capiral expenditure/capex) Rp 40 miliar."Net sales (pendapatan bersih) kami harapkan Rp 1,4 triliun atau growth 7%," kata Direktur Utama PT Madusari Murni Indah, Adikin Basirun di Jakarta, Rabu (29/5.
Disampaikannya, kenaikan target pendapatan didukung dengan proyeksi meningkatnya harga jual etanol dan kenaikan produksi. Dimana untuk bottom line atau laba bersih, sesuai dengan growth sales. Adapun tantangan 2024 adalah kenaikan biaya tetes tebu. "Kenaikan harga bahan baku sudah diprediksi sejak tahun lalu," ujarnya.
Namun, secara umum, kata dia, pasar etanol masih stabil baik di dalam negeri dan luar neegri, dibanding tahun sebelumnya yang masih terdampak pandemi. Dia mengatakan pada tahun ini perseroan mengalokasikan capex Rp 40 miliar untuk kebutuhan rutin pemeliharaan. "Capex untuk maintenance rutin infrastruktru boiler, kami punya 3-4 boiler. Capex juga untuk pemeliharaan equipment tangki etanol yang harus dilakukan perbaikan dan perawatan," kata dia.
Sementara RUPS juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 10,0 miliar dari laba bersih 2023 yang tercatat Rp 94,1 miliar. Sepanjang 2023, laba bersih Molindo mencapai Rp 94,1 miliar meningkat lebih 200% dari 2022 sebesar Rp 30,0 miliar. Laba kotor sebesar Rp 24,8 miliar atau meningkat 7%.
Selain itu, salah satu strategi utama perusahaan dalam mengembangkan pasar ekspor etanol dan pupuk telah berkontribusi pada peningkatan margin kotor karena menguatnya nilai tukar USD pada tahun 2023. Produsen etanol lokal di Indonesia terkena dampak negatif atas penurunan harga etanol akibat impor etanol dari Pakistan dengan tarif nol persen, yang menyebabkan kelebihan pasokan etanol di pasar dalam negeri.
Selain itu, tingginya harga bahan baku (tetes tebu) di Indonesia yang juga diekspor ke negara lain membuat produsen etanol lokal kesulitan bersaing dengan etanol impor dengan tarif nol persen. Karena alasan inilah Molindo memutuskan untuk mengurangi pangsa pasarnya di pasar etanol yang sensitif terhadap harga yang mengakibatkan penjualannya menurun.
Manajemen Molindo berkomitmen untuk memanfaatkan aset-aset yang tidak digunakan dengan cara menjual tanah yang tidak digunakan tersebut di harga pasar yang berlaku. Pada tahun 2023, Molindo membukukan keuntungan sebesar Rp51,5 miliar atas penjualan aset yang tidak digunakan. Hasil penjualan aset yang tidak digunakan tersebut digunakan untuk membayar di muka pinjaman angsuran jangka panjang sehingga menghasilkan biaya keuangan yang lebih rendah pada tahun 2023.
Molindo memperkirakan kondisi ke depan akan lebih menantang, khususnya kenaikan harga bahan baku (tetes tebu) yang disebabkan oleh berkurangnya pasokan tetes tebu akibat El Nino dan diperparah dengan ekspor tetes tebu ke negara lain. Oleh karena itu, produsen etanol di Indonesia harus segera menaikkan harga jual produk etanol.
Molindo akan terus melanjutkan rencananya untuk mendiversifikasi sumber bahan baku dan penawaran produknya, termasuk bioetanol. Molindo juga terbuka untuk menjajaki peluang dengan mitra lain dengan teknologi baru dalam produksi etanol menggunakan sumber bahan baku baru. Tentu saja, inisiatif ini memerlukan sumber daya keuangan tambahan. Oleh karena itu, Molindo terbuka untuk bermitra dengan investor baru yang tertarik dengan produk perseroan dan peluang bisnis baru.
NERACA Jakarta— Meski bisnis otomot if tengah lesu, namun hal tersebut tidak menyurutkan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) mematok…
NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) tengah mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT). Pada tahun ini,…
Guna menekan efisiensi, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) mengumumkan telah menjual satu unit kapal bernama “Logindo Destiny Eks Jaya Agility”…
NERACA Jakarta— Meski bisnis otomot if tengah lesu, namun hal tersebut tidak menyurutkan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) mematok…
NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) tengah mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT). Pada tahun ini,…
Guna menekan efisiensi, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) mengumumkan telah menjual satu unit kapal bernama “Logindo Destiny Eks Jaya Agility”…