Jepang Ikut Meriahkan Ajang World Water Forum 2024 dengan Japan Pavilion

Jepang Ikut Meriahkan Ajang World Water Forum 2024 dengan Japan Pavilion
NERACA
Jakarta - Ajang bergengsi World Water Forum telah diselenggarakan sejak tahun 1997 di kancah internasional. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum ke-10 merupakan kebanggaan tersendiri sekaligus tonggak sejarah perhelatan forum air terbesar di dunia setelah pandemi COVID-19. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 18-25 Mei 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Indonesia mendatang. 
World Water Forum adalah forum internasional di sektor air yang dilatar belakangi oleh peningkatan kebutuhan sumber daya air yang semakin meningkat. World Water Forum melibatkan beragam banyak pihak penting di dunia yang diadakan oleh World Water Council (WWC). Selain itu, World Water Forum diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan rangkaian kegiatan forum pertemuan, forum tersebut terdiri dari 3 proses utama: Politik, Regional/Kawasan, dan Tematik. Forum sektor air terbesar di dunia ini akan membahas berbagai tantangan dan solusi global terkait air.
Pada ajang ‘The 10th World Water Forum 2024’ kali ini, Jepang akan menghadirkan stan pameran bertajuk ‘Japan Pavilion’ sebagai bentuk partisipasi pada The World Water Forum ke-10 (bagian pameran). Pameran ‘Japan Pavilion’ akan dibuka mulai tanggal 20-25 Mei 2024 dengan menampilkan kurang lebih 40 peserta pameran yang terdiri dari pemerintah Jepang, kementerian, organisasi, dan perusahaan swasta. Dengan mengambil Tema “Sound Water Cycle: Leading to Shared Prosperity” (Siklus Air yang Sehat untuk Kemakmuran Bersama). 
Mr. Fukuda selaku Direktur Japan Water Forum yang mengelola Japan Pavilion menyatakan “Kami sangat senang dan antusias dapat hadir pada konferensi bergengsi ini. Jumlah peserta pameran di Japan Pavilion tahun ini merupakan yang terbanyak sejak World Water Forum ke-4. Japan Pavilion menjadi sebuah kemitraan Perusahaan negeri dan swasta Jepang untuk menyebarluaskan informasi tentang teknologi air, pengalaman, dan budaya air Jepang. Karena itu kami sangat menantikan pameran di Indonesia kali ini,” ungkap Mr. Fukuda. 
Ditambahkannya, “Japan Pavilion mengusung ‘Water for All, Water by All’ sebagai salah satu konsepnya. Di dunia yang mengalami perubahan iklim ini, Jepang percaya bahwa penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memelihara dan memulihkan siklus air yang sehat. Kami berharap acara ini juga dapat berfungsi sebagai forum pertukaran antara beragam peserta lintas generasi, seperti dengan menyelenggarakan JAPAN NIGHT serta menyediakan tempat kegiatan untuk generasi muda yang akan memainkan peran utama di masa depan. Melalui kegiatan ini, kami akan berkontribusi dalam memecahkan masalah air di dunia dan mencapai pembangunan internasional seperti Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).” ujar Mr. Fukuda.
Konsep Pameran ‘Japan Pavillion’ memiliki desain logo ombak kecil yang mewakili sirkulasi air. Pada key visual utama pameran ini menampilkan bunga anggrek berwarna-warni yang mengalir di  tengah paviliun untuk merepresentasikan keragaman. Bunga anggrek mewakili Indonesia, negara tuan rumah pameran ini. Di Japan Pavilion, semua pihak yang terlibat bekerja sama di bawah bendera Kenzen’na Mizujunkan (Sound Water Cycle).
Sebagai informasi, Pameran Japan Pavilion mencakup: (1) Pameran Tetap, (2) Pemutaran Video, dan (3) Area Presentasi Acara., Pameran ini dibagi menjadi 5 segmen yaitu Water Prosperity, Climate & Nature, Disaster Resilience, Cooperation & Sustainability dan Innovation. Pengunjung dapat berinteraksi sesuai dengan bidang yang diminati. Selain itu, terdapat juga (4) Spot Foto dan Acara Pertukaran Budaya, yang akan memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan budaya air Jepang. 

 

NERACA

Jakarta - Ajang bergengsi World Water Forum telah diselenggarakan sejak tahun 1997 di kancah internasional. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum ke-10 merupakan kebanggaan tersendiri sekaligus tonggak sejarah perhelatan forum air terbesar di dunia setelah pandemi COVID-19. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 18-25 Mei 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Indonesia mendatang. 

World Water Forum adalah forum internasional di sektor air yang dilatar belakangi oleh peningkatan kebutuhan sumber daya air yang semakin meningkat. World Water Forum melibatkan beragam banyak pihak penting di dunia yang diadakan oleh World Water Council (WWC). Selain itu, World Water Forum diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan rangkaian kegiatan forum pertemuan, forum tersebut terdiri dari 3 proses utama: Politik, Regional/Kawasan, dan Tematik. Forum sektor air terbesar di dunia ini akan membahas berbagai tantangan dan solusi global terkait air.

Pada ajang ‘The 10th World Water Forum 2024’ kali ini, Jepang akan menghadirkan stan pameran bertajuk ‘Japan Pavilion’ sebagai bentuk partisipasi pada The World Water Forum ke-10 (bagian pameran). Pameran ‘Japan Pavilion’ akan dibuka mulai tanggal 20-25 Mei 2024 dengan menampilkan kurang lebih 40 peserta pameran yang terdiri dari pemerintah Jepang, kementerian, organisasi, dan perusahaan swasta. Dengan mengambil Tema “Sound Water Cycle: Leading to Shared Prosperity” (Siklus Air yang Sehat untuk Kemakmuran Bersama). 

Mr. Fukuda selaku Direktur Japan Water Forum yang mengelola Japan Pavilion menyatakan “Kami sangat senang dan antusias dapat hadir pada konferensi bergengsi ini. Jumlah peserta pameran di Japan Pavilion tahun ini merupakan yang terbanyak sejak World Water Forum ke-4. Japan Pavilion menjadi sebuah kemitraan Perusahaan negeri dan swasta Jepang untuk menyebarluaskan informasi tentang teknologi air, pengalaman, dan budaya air Jepang. Karena itu kami sangat menantikan pameran di Indonesia kali ini,” ungkap Mr. Fukuda. 

Ditambahkannya, “Japan Pavilion mengusung ‘Water for All, Water by All’ sebagai salah satu konsepnya. Di dunia yang mengalami perubahan iklim ini, Jepang percaya bahwa penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memelihara dan memulihkan siklus air yang sehat. Kami berharap acara ini juga dapat berfungsi sebagai forum pertukaran antara beragam peserta lintas generasi, seperti dengan menyelenggarakan JAPAN NIGHT serta menyediakan tempat kegiatan untuk generasi muda yang akan memainkan peran utama di masa depan. Melalui kegiatan ini, kami akan berkontribusi dalam memecahkan masalah air di dunia dan mencapai pembangunan internasional seperti Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).” ujar Mr. Fukuda.

Konsep Pameran ‘Japan Pavillion’ memiliki desain logo ombak kecil yang mewakili sirkulasi air. Pada key visual utama pameran ini menampilkan bunga anggrek berwarna-warni yang mengalir di  tengah paviliun untuk merepresentasikan keragaman. Bunga anggrek mewakili Indonesia, negara tuan rumah pameran ini. Di Japan Pavilion, semua pihak yang terlibat bekerja sama di bawah bendera Kenzen’na Mizujunkan (Sound Water Cycle).

Sebagai informasi, Pameran Japan Pavilion mencakup: (1) Pameran Tetap, (2) Pemutaran Video, dan (3) Area Presentasi Acara., Pameran ini dibagi menjadi 5 segmen yaitu Water Prosperity, Climate & Nature, Disaster Resilience, Cooperation & Sustainability dan Innovation. Pengunjung dapat berinteraksi sesuai dengan bidang yang diminati. Selain itu, terdapat juga (4) Spot Foto dan Acara Pertukaran Budaya, yang akan memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan budaya air Jepang. 

BERITA TERKAIT

Lewat Program Brew a Better World, Multi Bintang Indonesia Ingin Ciptakan Keseimbangan Sosial, Lingkungan dan Konsumsi Bertanggungjawab

Lewat Program Brew a Better World, Multi Bintang Indonesia Ingin Ciptakan Keseimbangan Sosial, Lingkungan dan Konsumsi Bertanggungjawab NERACA Jakarta -…

Kinerja Ekspor Phapros Meningkat Hampir 200%

Kinerja Ekspor Phapros Meningkat Hampir 200% NERACA Jakarta - PT Phapros Tbk terus gencar melakukan ekspansi sebagai salah satu strateginya…

Bukan Aturan Permendag, Pailitnya Sritex Disebabkan Karena Mismanagement

  Bukan Aturan Permendag, Pailitnya Sirtex Disebabkan Karena Mismanagement  NERACA Jakarta - Kepala Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Lewat Program Brew a Better World, Multi Bintang Indonesia Ingin Ciptakan Keseimbangan Sosial, Lingkungan dan Konsumsi Bertanggungjawab

Lewat Program Brew a Better World, Multi Bintang Indonesia Ingin Ciptakan Keseimbangan Sosial, Lingkungan dan Konsumsi Bertanggungjawab NERACA Jakarta -…

Kinerja Ekspor Phapros Meningkat Hampir 200%

Kinerja Ekspor Phapros Meningkat Hampir 200% NERACA Jakarta - PT Phapros Tbk terus gencar melakukan ekspansi sebagai salah satu strateginya…

Bukan Aturan Permendag, Pailitnya Sritex Disebabkan Karena Mismanagement

  Bukan Aturan Permendag, Pailitnya Sirtex Disebabkan Karena Mismanagement  NERACA Jakarta - Kepala Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy…