BPS: INFLASI APRIL MENCAPAI 0,25 PERSEN: - Migor dan Gula Pasar Dominan Berpengaruh

Jakarta-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat seluruh komponen mengalami inflasi pada April 2024, sehingga secara bulanan inflasi April mencapai 0,25 persen, lebih rendah dibandingkan Maret yang mencapai 0,52 persen. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng (Migor), dan gula pasir.

NERACA

Menurut Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti, inflasi bulan ke bulan ini didorong oleh dua komponen, terutama komponen harga diatur Pemerintah dan komponen inti. "Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dimana komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,18 persen," ujarnya saat konferensi pers BPS, Kamis (2/5).

Selanjutnya, komponen harga diatur Pemerintah (administered price) mengalami inflasi sebesar 0,62 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga diatur Pemerintah adalah tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan tarif kereta api.

Sementara, komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan andil deflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga bergejolak adalah cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit.

BPS mencatat inflasi Indonesia mencapai 0,25 persen pada April 2024 (mtm), lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen.  Sedangkan inflasi secara yoy pada April 2024 mencapai 3 persen, dan secara tahun kalender (year to date) terjadi inflasi sebesar 1,19 persen.

"Tingkat inflasi April 2024 pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen IHK dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,40 pada April 2024," ujar Amalia.

Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar  berasal dari transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen dan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Di mana penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, tarif angkutan antar kota dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, serta tarif kereta api dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen. BPS) menyebutkan tarif angkutan udara merupakan penyumbang terbesar inflasi April 2024 yang mencapai 0,06 persen secara bulanan (mtm).

Amalia mengatakan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen dan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen dan andil inflasi sebesar 0,12 persen. "Di mana penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen," tutur Amalia.

Tarif Angkutan Antar Kota

Sementara itu, tarif angkutan antar kota memiliki andil inflasi sebesar 0,03 persen, serta tarif kereta api dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Besarnya andil sektor transportasi terhadap inflasi pada April 2024 lantaran adanya momen mudik lebaran, sehingga menignkatkan sisi permintaan jasa transportasi.

"Semudian juga kita ketahui ada cuti bersama dan terdapat waktu libur yang cukup panjang di bulan April 2024, dengan penambahan cuti bersama musim mudik ataupun yang kita sering sebut kembali ke kampung halaman juga meningkatkan sisi permintaan jasa transportasi," ujarnya.

Di sisi lain juga terdapat komoditas lainnya yang juga memberikan andil inflasi pada April 2024, yakni komoditas bawang merah dengan adil inflasi sebesar 0,14 persen, emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen, tomat dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen,  serta bawang putih dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

Selain itu terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain cabai merah dengan under deflasi sebesar 0,14 persen, beras dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen, serta telur ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,06 persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut emas menjadi salah satu penyumbang inflasi pada April 2024. Tercatat inflasi pada April 2024  mencapai 0,25 persen secara bulanan atau secara month to month (mtm). "Emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen," ujar Amalia.

Alasan emas menjadi salah satu penyumbang inflasi lantaran perkembangan harga emas di pasar internasional mengalami peningkatan, sehingga juga berpengaruh terhadap harga emas di tanah air. "Kami mencatat harga emas rata-rata di pasar London, sebagaimana kami kutip dari London bullion market association per 1 Mei 2024 pagi rata-rata harga emas sepanjang April 2024 kira-kira mencapai USD 2.336 per Troy ons atau naik 8,24 persen dibandingkan bulan Maret 2024," ujarnya.

Alhasil komoditas yang tercakup dalam perhitungan inflasi di Indonesia adalah emas perhiasan. Dengan adanya tekanan harga emas di pasar internasional tentunya harga emas perhiasan juga terdampak. Selain emas, penyumbang terbesar inflasi bulan April 2024 berasal dari transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen dan andil inflasi sebesar 0,12 persen.

Penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, tarif angkutan antar kota dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, serta tarif kereta api dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen.

Provinsi Alami Inflasi

Pada bagian lain, BPS mencatat pada April 2024 terdapat 34 provinsi mengalami inflasi, sementara 4 provinsi lainnya mengalami deflasi. “Sebanyak 34 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi secara bulanan sedangkan 4 lainnya mengalami deflasi," tutur Amalia. Sebaran inflasi tertinggi terjadi di Papua dan Papua Tengah sebesar 1,20 persen. Selanjutnya disusul oleh Kalimantan Tengah inflasinya mencapai 0,73 persen, Gorontalo inflasinya sebesar 0,57 persen.

Selanjutnya di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kepulauan Babel mencapai 0,54 persen, dan di pulau Jawa inflasi tertinggi terjadi di Banten sebesar 0,41 persen dan di pulau Bali Nusa Tenggara inflasi tertingginya di provinsi Bali sebesar 0,32 persen.

Sementara, empat provinsi yang mengalami deflasi terdalam terjadi di pulau Sumatera yakni di provinsi Sumatera Barat sebesar 0,30 persen, disusul Sulawesi Barat deflasinya mencapai 0,27 persen, Sumatera Utara deflasinya mencapai 0,04 persen, dan Lampung deflasi mencapai 0,01 persen.

Adapun inflasi Indonesia mencapai 0,25 persen pada April 2024 secara bulanan atau secara month to month (mtm). Angka inflasi ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52  persen. "Tingkat inflasi April 2024 pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen IHK dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,40 pada April 2024," ujarnya. bari/mohar/fba

 

BERITA TERKAIT

DIRJEN BEA CUKAI ASKOLANI: - Pengawasan Ketat Atasi Barang Impor Ilegal

Jakarta-Dirjen Bea Cukai Askolani mengungkapkan alasan ketatnya pengawasan sekaligus penindakan yang dilakukan Bea Cukai atas barang impor ilegal maupun bermasalah.…

Satgas Sebut UU Cipta Kerja dalam Tahap Perbaikan

NERACA Jakarta - Satgas UU Cipta Kerja menyampaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja saat ini dalam tahap perbaikan dengan tujuan agar berbagai…

MENTERI KESEHATAN DAN DIRUT BPJS KESEHATAN SEPAKAT: - Sistem KRIS Tidak Hapus Kelas BPJS

Jakarta-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kompak menegaskan kehadiran KRIS (Kamar Rawat Inap…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

DIRJEN BEA CUKAI ASKOLANI: - Pengawasan Ketat Atasi Barang Impor Ilegal

Jakarta-Dirjen Bea Cukai Askolani mengungkapkan alasan ketatnya pengawasan sekaligus penindakan yang dilakukan Bea Cukai atas barang impor ilegal maupun bermasalah.…

Satgas Sebut UU Cipta Kerja dalam Tahap Perbaikan

NERACA Jakarta - Satgas UU Cipta Kerja menyampaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja saat ini dalam tahap perbaikan dengan tujuan agar berbagai…

MENTERI KESEHATAN DAN DIRUT BPJS KESEHATAN SEPAKAT: - Sistem KRIS Tidak Hapus Kelas BPJS

Jakarta-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kompak menegaskan kehadiran KRIS (Kamar Rawat Inap…