Di tahun 2023, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) membukukan penurunan laba bersih turun 34,52% secaya year on year (YoY) menjadi Rp929,71 miliar dibandingkan priode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,41 triliun. Pada saat bersamaan, penjualan neto JPFA justru naik 4,5% ke posisi Rp51,17 triliun hingga 31 Desember 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp48,97 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Penjualan lokal sebesar Rp50,28 triliun, sedangkan ekspor Rp889,98 miliar. Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan JPFA ditopang dari pakan ternak sebesar Rp33,29 triliun, diikuti segmen peternakan komersial sebesar Rp24,88 triliun, pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen sebesar Rp7,90 triliun.
Selanjutnya, segmen pembibitan unggas berkontribusi sebesar Rp6,49 triliun, diikuti budidaya perairan sebesar Rp4,58 triliun, dan perdagangan lain-lain sebesar Rp3,55 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp29,53 triliun. Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok JPFA naik 5,75% YoY ke posisi Rp43,66 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp41,28 triliun. Beban pokok terbesar JPFA disumbang dari bahan baku sebesar Rp35,77 triliun.
Alhasil, perseroan mencatatkan laba bruto sebesar Rp7,51 triliun pada 2023, turun 2,23% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp7,68 triliun. Adapun, kas dan setara kas akhir tahun JPFA juga mengalami penurunan 17,03% YoY menjadi Rp1,5 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp1,81 triliun.
Ditinjau berdasarkan neraca, total aset JPFA per 31 Desember 2023 sebesar Rp34,10 triliun, naik dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar Rp32,69 triliun. Liabilitas perseroan naik menjadi Rp19,94 triliun, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp19,03 triliun. Sedangkan ekuitas JPFA naik menjadi Rp14,16 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp13,65 triliun.
Kuartal pertama 2025, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp6,275 triliun. Perolehan ini meningkat sebesar…
Danai pengembangan bisnisnya, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$2,3 juta untuk…
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Utara (OJK Sumut) menyambut baik kehadiran galeri investasi Bursa Efek Indonesia di lingkungan Pemerintah Daerah…
Kuartal pertama 2025, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp6,275 triliun. Perolehan ini meningkat sebesar…
Danai pengembangan bisnisnya, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$2,3 juta untuk…
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Utara (OJK Sumut) menyambut baik kehadiran galeri investasi Bursa Efek Indonesia di lingkungan Pemerintah Daerah…