Pemerintah Kaji Revisi KEN

NERACA

Jakarta – Indonesia memiliki potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang sangat melimpah, mulai dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi hingga arus laut. Total potensi energi baru terbarukkan (EBT) yang dapat dimanfaatkan sebesar 3.686 gigawatt (GW) yang dapat dijadikan sebagai upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Besarnya sumber daya EBT tersebut membuat target NZE yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia itu optimis dapat diwujudkan.

Guna mempercepat terwujudnya NZE sesuai target yang sudah ditetapkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Dewan Energi Nasional (DEN) tahun ini sedangan melakukan revisi Kebijakan Energi Nasional (KEN) merespon target NZE yang sudah ditetapkan Presiden tahun 2060 atau lebih cepat.

"Kami Bersama Dewan Energi Nasional sedang merevisi kebijakan tersebut untuk menjawab menyusun stretegi-strategi apa yang diperlukan sehingga target tersebut, bisa tercapai secara bersama-sama dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip bahwa kita tidak ingin pembangunan yang sedang berjalan saat ini terkontraksi. Jadi, kita ingin menjadikan bahwa upaya dekarbonisasi ini membuat Indonesia semakin kompetitif," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, di Jakarta.

Dalam membuat kebijakan, sambung Dadan, Kementerian ESDM menyusun kebijakan-kebijakan yang tepat serta berkoordinasi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi.

Dadan optimis pemenuhan target tercapai berkat banyaknya dukungan dari berbagai pihak atas langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah dalam mewujudkan NZE serta besarnya ketersediaan sumber daya EBT yang tersedia, beragam dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Dua langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan NZE adalah pengembangan EBT dan pemanfaatan dari efisiensi energi. Itu semua tentu memerlukan investasi, dan investasi ini tentunya sangat baik untuk kita. Kebetulan kita ini mempunyai sumber daya EBT yang melimpah, banyak, beragam dan ini tersebar di seluruh wilayah negara kita. Tidak banyak negara yang seperti kita. Ini menjadi modal yang baik," ungkap Dadan.

NZE atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi. Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukannya adalah mengurangi jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu, atau lebih sering dikenal dengan jejak karbon. Jejak karbon yang kita hasilkan akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.

Untuk itu, peranan Kementerian ESDM sebagai pengelola energi menjadi sangat penting dalam mewujudkan NZE sesuai target yang sudah ditetapkan meski demikian Dadan mengatakan dalam prosesnya mewujudkan NZE itu merupakan tanggung jawab bersama.

"Transisi energi untuk mewujudkan NZE ini menjadi upaya bersama secara nasional dan menjadi penggerak supaya ekonomi kita sebagimana yang disampaikan oleh Pak Presiden. Ekonomi kita menjadi semakin hijau, ini yang nanti akan menjadi pendorong utama bahwa kita ini akan menjadi bangsa yang makin kompetitif baik dari investasi maupun dari sisi pemanfaatan energi yang mendukung kepada upaya penggunaan energi yang mendukung penurunan gas rumah kaca," jelas Dadan. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu pun mengungkapkan pemerintah memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), yang dibuktikan dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) dimana pada tahun 2030.

Indonesia menargetkan mengurangi emisi GRK sebesar 32% dengan usaha sendiri dan sebesar 41% dengan bantuan dunia internasional.

"Target pengurangan emisi GRK sektor energi pada tahun 2030 yaitu sebesar 358 juta ton CO2 dengan kemampuan sendiri dan 446 juta ton CO2 dengan bantuan internasional dari skenario business as usual," jelas Jisman.

Untuk mewujudkan komitmen pengurangan emisi GRK, Jisman menyebutkan bahwa Kementerian ESDM telah berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga lain, serta stakeholder terkait untuk melakukan pemodelan guna menghasilkan peta jalan transisi energi, yang berisikan target dan milestone yang akan ditempuh Indonesia dari sisi supply dan demand energi untuk menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

"Berdasarkan peta jalan tersebut, emisi GRK sektor energi diproyeksikan akan turun sebesar 93% dari skenario business as usual, dimana sisa emisi yang dihasilkan adalah sebesar 129,4 juta ton CO2 di tahun 2060," imbuh Jisman.

 

 

BERITA TERKAIT

Masuk Musim Hujan, KAI Siapkan Fasilitas untuk Kenyamanan Pengguna LRT Jabodebek

NERACA Jakarta – KAI terus berupaya menghadirkan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna LRT Jabodebek, tidak hanya…

Lindungi Konsumen, Tersangka Diserahkan Ke KejatiJawa Barat

NERACA Bandung –Tahapan penanganan perkara tindak pidana metrologi legal yang terjadi di Stasiun Pengisian  Bahan Bakar (Umum) SPBU Nomor 34.413.4…

hilirisasi Kunci Strategis Dorong Indonesia Jadi Negara Maju

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sejalan dengan pernyataan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang…

BERITA LAINNYA DI Industri

Masuk Musim Hujan, KAI Siapkan Fasilitas untuk Kenyamanan Pengguna LRT Jabodebek

NERACA Jakarta – KAI terus berupaya menghadirkan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna LRT Jabodebek, tidak hanya…

Lindungi Konsumen, Tersangka Diserahkan Ke KejatiJawa Barat

NERACA Bandung –Tahapan penanganan perkara tindak pidana metrologi legal yang terjadi di Stasiun Pengisian  Bahan Bakar (Umum) SPBU Nomor 34.413.4…

hilirisasi Kunci Strategis Dorong Indonesia Jadi Negara Maju

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sejalan dengan pernyataan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang…