Oleh : Agus Yuliawan
Pemerhati Ekonomi Syariah
Seperti yang sudah diprediksikan dari awal bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 MES yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu (1/10) secara aklamasi. Hal ini tak lepas dari tiada kandidat lain yang bisa di jagokan memimpin MES.
Terlepas sosok Erick Thohir sebagai nakhoda baru MES, tantangan ekonomi syariah di Indonesia sangat besar sekali, terutama ekonomi syariah sebagai solusi dalam permasalahan ekonomi di Indonesia. Secara makro ekonomi Indonesia dihadapkan saat ini dengan pelambatan ekonomi global yang tidak membaik. Hal ini berdampak pada neraca perdagangan baik ekspor dan impor serta penurunan pendapatan devisa negara.
Meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2023 tercatat sebesar 5,17% (yoy), tidak menjadi jaminan apabila pertumbuhan tersebut menstabilkan makro ekonomi. Dikuatirkan dampaknya adalah kebijakan fiskal dalam APBN di tahun mendatang semakin ketat dalam pengetatan moneter sebagai dampak tingginya inflasi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pegiat ekonomi syariah terutama MES dalam mendorong kebijakan fiskal yang pro terhadap pertumbuhan makro ekonomi. Maka dari itu masukkan - masukkan program dari MES untuk pembenahan makro ekonomi sangat dinanti-nantikan pemerintah demi terwujudnya keberlanjutan pembangunan ekonomi. Seperti peningkatan produktivitas dan transformasi ekonomi inklusi da lain-lain.
Kemudian dari sisi mikro ekonomi, bagaimana agar MES memberikan masukkan kepada pemerintah terhadap kebijakan untuk mendorong kepada para pelaku ekonomi terhadap masalah stabilitas pasar sebagai media penawaran dan permintaan barang dan jasa. Carut marutnya tata kelola perdagangan saat ini mulai dari produsen, rantai pasok hingga konsumen dari hulu hingga hilir tidak lepas dari problematika mikro ekonomi yang harus diatasi. Untuk itu MES harus memberikan solusi dan contoh konkrit berupa pilot project ekosistem terintegrasi dari hulu hingga hilir yang mampu memadukan bisnis sektor riil syariah dan lembaga keuangan syariah.
Selain masalah makro dan mikro ekonomi yang menjadi tantangan MES, masalah sukses kepemimpinan di tahun 2024 menjadi perhatian MES. Keberlanjutan pembangunan ekonomi syariah tidak lepas dari kepemimpinan nasional yang akan datang, maka dari itu diperlukan kepemimpinan nasional yang paham dan mengerti tentang pengembangan ekonomi syariah.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, sejarah ekonomi syariah mencatat dengan lahirnya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sebagai instisusi non-struktural yang dipimpin langsung oleh presiden berdasarkan Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2020. KNEKS berfungsi sebagai mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka mendukung ketahanan ekonomi nasional. Lantas bagaimana kepemimpinan nasional 2024 yang akan datang, adakah keseriusan mengembangkan ekonomi syariah.
Demikianlah secercah pandangan dan masukkan kepada nakhoda baru MES, semoga dengan masukkan ini menjadikan MES benar-benar kumpulan para mujahid dalam membumikan ekonomi syariah di negeri ini dan bukan kumpulan para kepentingan yang ingin mendekati kekuasaan.
Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Ya, kemaritiman kita mati. Padahal, era baru pemerintahan baru…
Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 3 November…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Dosen STAN, Pemerhati Kebijakan Fiskal. Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya pada peringatan Hari Oeang…
Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Ya, kemaritiman kita mati. Padahal, era baru pemerintahan baru…
Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 3 November…
Oleh: Marwanto Harjowiryono Dosen STAN, Pemerhati Kebijakan Fiskal. Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya pada peringatan Hari Oeang…