NERACA
Semarang – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 dengan menguasai pasar dunia. Untuk itu, Indonesia harus meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan kemudahan dalam melakukan ekspor ke pasar global.
“Kalau ingin menjadi negara maju, kita harus efisien dan produktif serta meningkatkan kemudahan ekspor. Tidak boleh ada hambatan. Prinsipnya ekspor dipercepat, dipermudah, dan devisa akan bertambah,” tegas Zulkifli, saat membuka Rapat Koordinasi Kemendag dengan 97 Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) di Semarang, Jawa Tengah.
Atas dasar itulah, Zulkifli mengajak pelaku ekspor untuk memanfaatkan dan memahami persetujuan dagang yang telah disepakati dengan negara mitra.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membuka ‘toll way’perjanjian perdagangan dengan beberapa negara mitra. “Kita sudah menyelesaikan beberapa perjanjian sebagai ‘toll way’. Misalnya perjanjian ASEAN yang sudah diratifikasi oleh DPR yaitu Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Nantinya,di seluruh pabean di negara mitra ASEAN akan memakai sistem elektronik. Oleh karena itu, kita harus bisa mengikuti zaman dan harus efisien,”jelas Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, Indonesia mempunyai berbagai kelebihan untuk menjadi negara maju, salah satunya bonus demografi. Untuk itu, kelebihan ini harus bisa dimaksimalkan.
“Kita mempunyai segalanya untuk menjadi negara maju. Indonesia diproyeksikan bisa menjadi negara paling kuat nomor 5 di dunia. Kuncinya adalah pelaku ekspor sebagai pahlawan devisa. Untuk itu, ekspor harus terus ditingkatkan,” imbuh Zulkifli.
Selain membuka rakor, Mendag Zulkifli Hasan juga memberikan penghargaan kepada empat IPSKA. Penghargaan tersebut diserahkan kepada IPSKA Provinsi Jawa Timur untuk kategori kinerja penerbitan, IPSKA Provinsi Maluku untukkategori tertib administrasi penerbitan SKA, IPSKA KotaBontang untuk kategori pelayanan SKA, serta IPSKA Provinsi Jawa Tengah untuk kategori kepatuhan penerbitan SKA.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso mengungkapkan bahwa rapat koordinasi (rakor) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan semangat akselerasi peningkatan ekspor.
Rakor bertujuan untuk menjadi media koordinasi dan evaluasi pelayanan penerbitan SKA pada IPSKA ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
“Diharapkan melalui rakor ini seluruh peserta dapat memperoleh informasi tentang perkembangan dan pemanfaatan SKA sebagai salah satu dokumen penyerta untuk mendapatkan preferensi atau keringanan bea masuk di negara tujuan ekspor,” tambah Budi.
Pada periode Januari—Juli 2023, tercatat sebanyak 83,06 persen dari seluruh eksportir telah memanfaatkan dokumen keterangan asal. Pada periode ini, telah diterbitkan sebanyak 526.618 lembar SKA dan 81.344 lembar Deklarasi Asal Barang (DAB).
Adapun ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai USD 22,00 miliar atau naik sebesar 5,47 persen dibanding Juli 2023 (MoM). Peningkatan ekspor bulan Agustus ini didorong tumbuhnya ekspor nonmigas sebesar 5,35 persen dan ekspor migas yang naik 7,50 persen (MoM). Peningkatan kinerja ekspor terjadi pada seluruh sektor di Agustus 2023.
Sektor pertambangan menjadi sektor yang mengalami kenaikan ekspor tertinggi sebesar 15,37 persen, disusul sektor migas sebesar 7,50 persen, pertanian sebesar 3,36 persen, dan industri sebesar 3,22 persen (MoM).
Beberapa produk utama ekspor nonmigas yang meningkat pada Agustus 2023 antara lain bijih logam, terak dan abu (HS 26) naik 223,50 persen; pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) naik 46,16 persen; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) naik 30,66 persen; kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) naik 8,08 persen; serta lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) naik 7,56 persen (MoM).
Di tengah peningkatan ekspor bulan Agustus 2023, lanjut Zulkifli, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami penurunan signifikan, diantaranya barang dari besi baja (HS 73) yang turun 45,57 persen; timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 30,81 persen; nikel dan barang daripadanya (HS 75) turun 13,63 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) turun 8,85 persen; serta bahan bakar mineral (HS 27) turun 8,42 persen (MoM).
Negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 adalah Tiongkok dengan nilai ekspor mencapai USD 5,38 miliar, Amerika Serikat (USD 2,13 miliar), dan India (USD 1,84 miliar).
Di samping ketiga negara tersebut, ASEAN merupakan mitra dagang yang penting dan merupakan kawasan tujuan ekspor yang potensial bagi Indonesia. Pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke ASEAN mencapai 18,47 persen pada Agustus tahun ini.
NERACA Jakarta – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban guna mencegah…
NERACA Jakarta, – Di tengah tekanan ekonomi global yang melambat, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan optimisme dalam menghadapi tantangan ekonomi…
Layanan di SKPT Dongkrak Produktivitas Masyarakat Nelayan NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin standarisasi kualitas layanan di…
NERACA Jakarta – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban guna mencegah…
NERACA Jakarta, – Di tengah tekanan ekonomi global yang melambat, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan optimisme dalam menghadapi tantangan ekonomi…
Layanan di SKPT Dongkrak Produktivitas Masyarakat Nelayan NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin standarisasi kualitas layanan di…