Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2024 Kemenparekraf Rp 3,4 Triliun

NERACA

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan jumlah pagu indikatif tahun anggaran 2024 dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

“Pagu indikatif Kemenparekraf untuk tahun anggaran 2024 mengalami kenaikan dibanding Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2023,” jelas Sandiaga.

Sandiaga pun mengungkapkan pagu indikatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) untuk tahun anggaran 2024 sebesar Rp3.419.987.309.000. Pagu indikatif ini mengalami kenaikan dibanding Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2023 yang berjumlah Rp3.381.345.168.000. "Meskipun kenaikan ini tidak terlalu signifikan tapi ini adalah kenaikan sebesar 1,14 persen," kata Sandiaga.

Sandiaga juga mengatakan untuk memanfaatkan pagu indikatif tahun anggaran 2024 ini diperlukan terobosan-terobosan dan inovasi yang maksimal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Kita perlu terobosan-terobosan dan inovasi agar SDM kita itu tidak terdegradasi, karena keunggulan pariwisata kita itu ada di SDM. Oleh karena itu saya pastikan di sini dengan anggaran yang penuh tantangan ini kami akan bekerja keras memastikan kualitas SDM kita bukan terdegradasi tapi justru mengalami peningkatan dan kita akan melakukannya melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," ungkap Sandiaga.

Sebelumnya Sandiaga juga memproyeksi pariwisata di tahun 2023 akan tumbuh dua kali lipat, dengan target kunjungan wisman sebesar 7,4 juta dan perolehan devisa pariwisata mencapai 5,95 miliar dolar AS. Sementara proyeksi wisnus mencapai 1,4 miliar pergerakan. 

Begitu juga di sektor ekonomi kreatif, yang ditargetkan nilai ekspor mencapai 26,46 miliar dan nilai tambah mencapai Rp1,279 triliun. 

"Tentu kita tidak bisa berpuas diri dengan capaian (tahun 2022) tersebut, di tengah kondisi global di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) tentu masih banyak tantangan yang akan kita hadapi di tahun ini," ujar Sandiaga. 

Lebih lanjut, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat besar bagi berbagai sektor kehidupan di Indonesia dan di seluruh dunia, khususnya di sektor parekraf. Di mana, sektor parekraf mengalami penurunan hingga 80 persen pada 2020 dan 75 persen pada 2021.

"Namun berkat kerja keras sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) bisa berangsur pulih melalui digitalisasi. Dan dengan dukungan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) kita bisa menghadirkan 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas dibandingkan sebelum pandemi Covid-19," kata Sandiaga.

Sandiaga juga optimis dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun mendatang, sektor parekraf mampu mendatangkan angka investasi sekitar 6-8 miliar dolar AS. Oleh karena itu, ia mengajak para investor asing untuk segera berinvestasi di sektor parekraf Tanah Air.

"Menurut saya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini memiliki peluang (investasi) yang besar dan sektor ini berdampak besar bagi masyarakat," kata Sandiaga.

Dalam hal ini, Sandiaga menegaskan, "kita harus perkuat ekosistem UMKM kita agar bisa onboarding platform digital. Ke depan kita ingin selain produk ekonomi kreatif seperti musik, kopi buku, animasi, juga games, kita harapkan produk pariwisata juga bisa masuk ke e-commerce. Agar kita bangkit dan menciptakan lapangan kerja."

Kemenparekraf/Baparekraf, akan mendukung penuh seluruh upaya stakeholder untuk dapat bangkit kembali melalui sinergi program, inovasi, kolaborasi, dan adaptasi. Kolaborasi terus ditingkatkan guna membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tak terkecuali dengan berbagai asosiasi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda selaku pimpinan rapat mengatakan pendalaman materi akan dilakukan dengan Kemenparekraf terkait penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L) dan Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran 2024. 

"Kami mohon kepada pejabat-pejabat eselon I untuk melengkapi data-data yang diperlukan serta kajian baik itu kualitatif maupun kuantitatif terhadap penetapan sasaran dan satuan biaya setiap program dan kegiatan unit utama dalam RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara) TA 2024," ujar Syaiful.

 

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…