Indonesia Garap Peluang Ekspor Minyak Goreng ke Arab Saudi

Riyadh Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui perwakilannya di Arab Saudi semakin intensif memperjuangkan produk andalan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan turunannya. Terbaru,  Kemendag melalui Atase Perdagangan Riyadh melakukan penjajakan peningkatan ekspor dengan bertemu perusahaan importir minyak goreng asal Arab Saudi, Wadina, di Riyadh, Arab Saudi. Hasilnya,  perusahannya ini menyatakan minatnya untuk mendatangkan minyak goreng asal Indonesia, khususnya untuk jenis CP (Cloud Point)4, CP8, dan CP10 dengan jumlah mencapai 200—300 MT (Metrik Ton).

NERACA

Wadina merupakan salah satu perusahaan makanan terpercaya yang bergerak di bidang impor, pemasaran, dan distribusi untuk bahan makanan segar, beku, dingin, dan kering. Dalam melakukan pengembangan dan ekspansi bisnis makanan, Wadina bekerja sama dengan pemasok kredibel yang sebagian besar merupakan perusahaan multinasional dengan jejak pasar global yang mapan.

Atase Perdagangan KBRI, Riyadh Gunawan mengungkapkan, untuk menunjang pengembangan dan ekspansi bisnis, Wadina meminta KBRI Riyadh untuk membantu mendapatkan pasokan minyak goreng dengan spesifikasi CP4, CP6, dan CP10.

"Permintaan Wadina, khususnya untuk CP4 disebabkan karena  Arab Saudi, khususnya di Riyadh mempunyai rentang suhu yang termasuk ekstrim. Pada musim panas suhu di kota ini mencapai 50°C sedangkan pada musim dingin suhu bisa turun hingga 5°C," terang Gunawan.

Gunawan menambahkan, pertemuan dengan Wadina juga untuk mengantisipasi kenaikan permintaan bahan katering menjelang pelaksanaan ibadah Haji pada Juni 2023.

"Semua permintaan untuk menyuplai katering Haji akan terus meningkat. Selain minyak goreng,  berbagai keperluan katering seperti beras; ikan patin, lele, dan bandeng; kopi, teh, kecap, saus, makanan siap saji, lauk pauk, serta aneka bumbu terus dicari perusahaan penyedia katering haji dari semua  negara, termasuk  Indonesia. Tingginya permintaan kebutuhan untuk jamaah haji ini merupakan  peluang yang harus dimanfaatkan," ungkap Gunawan.

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad menambahkan, sebagai importir Wadina berniat mencari mitra perusahaan produsen minyak goreng dari Indonesia. Wadina merupakan perusahaan mitra terpercaya yang menyediakan produk makanan segar dan beku untuk seluruh wilayah Arab Saudi.

“Sebagai importir terdaftar untuk produk segar dan beku, Wadina berusaha mendapatkan produk segar  dan  kualitas  terbaik  untuk  pelanggan.  Denganproduk  terbaik  dan  berkualitas,  Wadina memberikan pelanggan berbagai produk buah, sayuran, daging, dan ikan laut yang diproses secara khusus untuk menjaga nutrisi,"jelasAbdul.

Sementara itu, Direktur Komersial Wadina Mohamed Azab berharap perusahan Indonesia yang akan bermitra dengannya mampu memenuhi standard yang ditetapkan dan memiliki harga kompetitif. Jika  hal ini terpenuhi, Wadina akan menaikkan jumlah permintaan minyak goreng dari Indonesia secara bertahap.

CP4 merupakan jenis minyak goreng yang telah mengalami penyaringan lebih dari satu kali sehingga warnanya seringkali lebih jernih. Minyak goreng jenis ini lebih tahan terhadap suhu dingin yang dapat membuat minyak tersebut membeku.

Minyak goreng ini juga termasuk dalam jenis premium dan biasanya telah ditambahkan vitamin A  sebelum dikemas sehingga lebih bersih dan sehat dikonsumsi dibandingkan minyak goreng jenis lainnya.

Sementara CP6 merupakan minyak nabati yang memiliki kualitas tinggi dan daya tahan lebih lama. Jenis  ini lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pengemasan ulang serta restauran.

Sedangkan CP10 merupakan hasil dari pemurnian minyak kelapa sawit yang akan menjadi minyak olein. Minyak tersebut dijual biasanya dijual sebagai minyak goreng curah.

Seperti diketahui berdasarkan data statistik perdagangan, dalam tiga tahun terakhir (2020—2022) ekspor minyak goreng Indonesia ke Arab Saudi terus mengalami kenaikan. Pada 2022, ekspor minyak  goreng Indonesia tercatat sebesar USD 265,73 juta ton, pada 2021 sebesar USD 259,02 juta, dan pada 2020 sebesar USD  89,43  juta. Secara volume, komoditas andalan Indonesia ini juga menunjukan tren positif dalam lima tahun terakhir (2018—2022) dengan pertumbuhan sebesar 44 persen.

Di sisi lain, nilai impor minyak goreng Arab Saudi terus tumbuh dalam tiga tahun terakhir (2020—2022). Pada 2022 impor minyak goreng Arab Saudi dari dunia mengalami lonjakan signifikan dengan nilai mencapai USD 884,19 juta dari 2021 yang hanya sebesar USD 117,76dan 2020 sebesar 124,90 juta.

Dari sisi volume, impor minyak goreng Arab Saudi dari dunia juga terus tumbuh selama lima tahun terakhir (2018—2022) dengan tren sebesar 38 persen. Selain Indonesia, negara utama penyuplai minyak  goreng untuk Arab Saudi di antaranya Malaysia, Oman, Uni Emirat Arab, Singapura, Mesir, Kanada, Spanyol, dan Amerika Serikat.

 

BERITA TERKAIT

Kemendag Tinjau Implementasi Permendag Nomor 7 Tahun 2024

NERACA Tanggerang – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi area pabean di Bandara Soekarno-Hatta  di  Tangerang, untuk meninjau  implementasi  dari Peraturan …

Di IABF 2024, KKP Tawarkan Peluang Hilirisasi Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) menawarkan investasi di sisi hilir komoditas kelautan dan perikanan. Selain peluangnya yang…

Perkuat Perdagangan Indonesia " Selandia Baru

NERACA Paris – Selandia Baru merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan. Indonesia   dan Selandia Baru memiliki komitmen…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemendag Tinjau Implementasi Permendag Nomor 7 Tahun 2024

NERACA Tanggerang – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi area pabean di Bandara Soekarno-Hatta  di  Tangerang, untuk meninjau  implementasi  dari Peraturan …

Di IABF 2024, KKP Tawarkan Peluang Hilirisasi Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) menawarkan investasi di sisi hilir komoditas kelautan dan perikanan. Selain peluangnya yang…

Perkuat Perdagangan Indonesia " Selandia Baru

NERACA Paris – Selandia Baru merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan. Indonesia   dan Selandia Baru memiliki komitmen…