Wujudkan Asia Tenggara sebagai Pusat Perekonomian Hijau

Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis kawasan Asia Tenggara dapat menjadi pusat pertumbuhan  perekonomian hijau. Sinergi pemerintah dengan generasi muda dapat mendorong tumbuhnya  inisiatif dan inovasi memperkuat perekonomian hijau di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.

NERACA

Saat memberikan materi pada peluncuran Green Economy  Youth Organization (GEYO) Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan “saya sangat mengapresiasi dibentuknya GEYO dalam mendorong peran generasi muda sebagai pusat dari pembangunan berkelanjutan terutama ekonomi hijau.”

Lebih lanjut, Zulkifli menerangkan, dalam pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Youth,  Presiden RI, Joko Widodo menyatakan, sebanyak 33 persen dari populasi ASEAN atau sekitar 225 juta orang adalah anak muda. Keuntungan demografi yang kuat tersebut harus dimanfaatkan sehingga wilayah Asia Tenggara dapat menjadi pusat pertumbuhan.

Selain itu, ASEAN memiliki potensi ekonomi hijau sebesar USD 1 miliar pada tahun 2030. "Untuk itu, ASEAN diharapkan fokus pada penyusunan kebijakan yang kondusif bagipengembangan  ekonomi  hijau, ekspansi investasi, dan dukungan alih teknologi di sektor ekonomi hijau," harap Zulkifli.

Seperti diketahui, pada 2023 mendatang, lanjut Zulkifli, Indonesia akan memegang keketuaan  ASEAN. Pada saat yang sama, situasi ekonomi dunia diprediksi kurang ideal bagi pengembangan  ekonomi. Dari sisi geopolitik maupun ekonomi, situasi masih belum kondusif dan dunia masih mengalami tantangan multidimensi.

“Di tengah situasi tidak menentu, kita patut bersyukur pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Untuk itu, pada keketuaan ASEAN tahun depan, Indonesia akan mendorong Kawasan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan, ‘an epicentrum of growth’. Inovasi  yang  kompetitif  dalam  ekonomi  hijau adalah masa depan ASEAN untuk terus tumbuh dan berkelanjutan,” papar Zulkifli.

Selain itu, Zulkifli juga pernah mengungkapkan, ekonomi digital dan ekonomi hijau merupakan dua mega tren yang tengah mengubah arah perkembangan ekonomi dunia dengan  mekanisme pasar baru dan model-model bisnis baru.

Konsumen semakin sadar tentang isu lingkungan, sehingga pengembangan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus disesuaikan dengan tren dunia agar produk Indonesia bisa bersaing di pasar global.

“Upaya mewujudkan UMKM Go Global harus diarahkan pada kemampuan UMKM beradaptasi dan berinovasi dalam meningkatkan daya saing usahanya yang sejalan dengan kedua tren ekonomi tersebut,” terang Zulkifli.

Lebih lanjut Zulkifli mendorong dan mendukung pelaku UMKM beradaptasi dan berperan aktif dalam  industri niaga elektronik (e-commerce). Di antaranya, dengan memanfaatkan program digitalisasi UMKM dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Tren digital dan situasi pandemi Covid-19 telah membuat perilakuberbelanja masyarakat banyak berubah  ke  platform e-commerce. Untuk itu, saya terus mendorong dan mendukung para pelaku UMKM untuk beradaptasi dan berperan aktif dalam industri e-commerce dan memanfaatkan program-program digitalisasi UMKM dari Kemendag,” ungkap Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, UMKM memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat pada tangguhnya perekonomian Indonesia meski sempat dihantam badai pandemi sejak dua tahun lalu.

Pemerintah telah menargetkansebanyak 30 juta UMKM dapat memasuki ekosistem digital pada 2024.

”Namun, kita belum boleh berpuas diri. Tantangan yang akan dihadapi UMKM bukan hanya tantangan dalam negeri, melainkan juga pasar global di masa mendatang. Untuk itu, saya mendukung UMKM untuk terus kreatif, inovatif, dan responsif terhadap situasi perekonomian global,” papar Zulkifli.

Zulkifli berharap, melalui UMKM Summit 2022, kolaborasi sektor publik dan dunia usaha akan   semakin erat.

Lebih lanjut, tidak hanya Kemendag yang mendorong UMKM menuju e-commerce, tapi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) pun ikut mendorong hal tersebut.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar percepatan transformasi digital koperasi dam usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) harus segera dilakukan. Di mana tahun ini ditargetkan menembus 20 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan 30 juta UMKM onboarding digital di tahun 2023.

“Koperasi dan UMKM harus menjadi pemain utama dalam perdagangan digital. Produk KUMKM harus membanjiri e-commerce dalam negeri. Di mana hal ini juga perlu komitmen dari e-commerce nya. Karena semua diuntungkan, tak ada yang dirugikan,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Lebih lanjut, Teten mengungkapkan, dalam mempercepat target usaha mikro kecil (UMK) Go Digital, juga dibutuhkan peningkatan kualitas, kompetitif, akses rantai pasok produk dan akses modal dengan pendekatan inovasi serta teknologi untuk Koperasi dan UMKM. Kemudian juga harus ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) KUMKM, dalam upaya pertumbuhan wirausaha muda dan baru yang produktif, kreatif dan siap bersaing di pasar global. 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Kemenkop Rumuskan Strategi Mitigasi Risiko Kopdes Merah Putih

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan telah merumuskan berbagai strategi mitigasi risiko dari beberapa tantangan dalam pembentukan Koperasi Desa/…

Dorong Tumbuhnya Wirausaha Berbasis IPTEK

NERACA Padang - Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah ,Helvi Moraza mendorong tumbuhnya wirausaha muda mandiri yang mengedepankan Ilmu…

Tingkatkan Produksi dan Persiapkan Ekspor

NERACA Bekasi – Pangsa pasar pendingin udara (air conditioner/AC) produksi Indonesia yang masih kecil  di pasar global merupakan peluang sekaligus…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenkop Rumuskan Strategi Mitigasi Risiko Kopdes Merah Putih

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan telah merumuskan berbagai strategi mitigasi risiko dari beberapa tantangan dalam pembentukan Koperasi Desa/…

Dorong Tumbuhnya Wirausaha Berbasis IPTEK

NERACA Padang - Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah ,Helvi Moraza mendorong tumbuhnya wirausaha muda mandiri yang mengedepankan Ilmu…

Tingkatkan Produksi dan Persiapkan Ekspor

NERACA Bekasi – Pangsa pasar pendingin udara (air conditioner/AC) produksi Indonesia yang masih kecil  di pasar global merupakan peluang sekaligus…