Strategi Penyegaran Bisa Topang Saham TLKM

NERACA

Jakarta - Pengamat ekonomi dari Direktur Eksekutif Nasional Institut, Riyanda Barmawi berpendapat strategi penyegaran bisa membantu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mendongkrak nilai sahamnya. Disampaikannya, nilai saham TLKM pernah berada pada level Rp4.240 saat medio Februari 2024. Namun, pada pembukaan perdagangan Kamis (15/%), TLKM berada pada level Rp2.640 atau turun hampir 50%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Riyanda menduga penurunan nilai saham itu disebabkan upaya transformasi yang dianggap belum banyak dilakukan perseroan. Dari sisi komposisi struktur manajemen, misalnya, sebagian jajaran direksi telah lama menduduki jabatan mereka.

Menurut Riyanda, durasi jabatan menjadi salah satu faktor penting yang dijadikan penilaian oleh para investor. Terlebih, Telkom menjadi salah satu BUMN yang masuk dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Kinerja perusahaan pelat merah ini akan menjadi salah satu penentu tercapainya tujuan Danantara sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi. Pertimbangan-pertimbangan itu yang membuatnya berpandangan Telkom perlu untuk melakukan penyegaran di tubuh perusahaan, sehingga diharapkan juga dapat memberikan angin segar bagi nilai saham perseroan.

Telkom akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada 27 Mei 2025. Salah satu agenda dalam RUPST tersebut yaitu soal kemungkinan adanya skema perombakan jajaran direksi.

Direktur Utama Telkom kini dipegang Ririek Adriansyah, yang telah berkiprah di jajaran board of direction Telkom Group selama kurang lebih 14 tahun. Pada tiga tahun awal dia mulai menduduki direksi Telkom, kemudian menjadi Dirut Telkomsel selama lima tahun, dan Dirut Telkom selama enam tahun hingga saat ini.

Adapun direksi lainnya yang namanya masuk dalam bursa calon Dirut Telkom mendatang yakni Honesti Basyir dan Heri Supriadi. Honesti, pada 2012-2014 menjabat CEO Telkom Group, 2014-2017 menduduki posisi President Commisioner of Metra, Chief Marketing Officer (CMO) Wholesale and International Business TLKM Group, hampir bersamaan, Ones, sapaan akrabnya, juga menjabat President Commissioner of TELIN pada 2015-2017 dan President Commissioner of Metra pada 2016-2017.

Pada periode 2017-2019, dipilih sebagai CEO of PT Kimia Farma Tbk, dan 2019-2023 ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Bio Farma (Persero). Dari 2023-sekarang Ones dipilih sebagai Direktur Group Business Development Telkom.

Adapun Heri Supriadi diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Telkom pada RUPS 2020 hingga saat ini. Sebelumnya, ia pernah mengemban jabatan seperti Corporate Secretary & VP Investor Relations di PT Telkom dari 2009-2010, Direktur Utama PT Graha Sarana Duta (anak usaha Telkom) 2010-2012, direktur keuangan Telkomsel (anak usaha Telkom) sejak 2012. Bila dihitung, Heri telah berkarier di Telkom selama kurang lebih 16 tahun.

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…