Indonesia dan Uni Emirat Arab Perkuat Kerjasama Perdagangan

Jakarta - Indonesia  menorehkan  sejarah  baru  dengan  ditandatanganinya  Persetujuan Kemitraan   Ekonomi   Komprehensif   Indonesia–Uni   Emirat   Arab   (Indonesia–United   Arab   Emirates Comprehensive  Economic  Partnership  Agreement,  atau  IUAE–CEPA)  oleh  Menteri  Perdagangan  RI, Zulkifli  Hasan  dan  Menteri  Ekonomi  Uni  Emirat  Arab  (UEA)  Abdulla  bin  Touq  Al  Marri  di  Abu  Dhabi.

NERACA

Pertukaran naskah persetujuan juga disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al Shatie.Setelah  prosesi  penandatanganan,  Mendag  Zulhas  melakukan  konferensi  pers  bersama  dengan Menteri   Ekonomi   UEA.

Turut   mendampingi   yaitu   Direktur   Jenderal   Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono dan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri UEA Thani Al Zeyoudi.

“Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi kita semua dengan ditandatanganinya IUAE–CEPA. Ini akan dikenang sebagai babakbaru hubungan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab,” jelas Zulkifli  Hasan atau biasa disapa Zulhas.

Kedua  negara  berhasil  menyelesaikan  perjanjian  dagang  dengan  cepat.  Hanya  dalam  empat  putaran negosiasi  selama  sembilan  bulan  dari  September  2021  sampai  Juni  2022.  Hal  ini  menunjukkan komitmen kuat dari kedua negara yang didorong oleh arahan kedua presiden agar perundingan dapat segera  diselesaikan. 

Perjanjian  ini  diharapkan  dapat  mendorong  kerja  sama  ekonomi  dari  berbagai bidang, khususnya perdagangan keduanegara.

“Kami menyadari potensi perdagangan yang besar, mengingat UEA memiliki produk domestik bruto dan daya beli masyarakat yang tinggi. Untuk itu, kinerja perdagangan dan investasi Indonesia dan UEA dapat terus ditingkatkan,” imbuh Zulhas.

Total  perdagangan  Indonesia–Uni  Emirat  Arab  mencapai  USD  4  miliar  pada 2021  dengan  ekspor Indonesia sebesar USD 1,9 miliar dan impor dari UEA sebesar USD 2,1 miliar. Sementara pada periode tahun Januari–April  2022,total  perdagangan  kedua  negara  sudah mencapai  USD  1,5  miliar  (naik 15 persen dibandingkan periode  yang  sama tahun  2021 yang sebesar  USD  1,3  miliar),  dengan  ekspor senilai USD 714 juta dan impor senilai USD 831 juta.

Indonesia juga berharap IUAE–CEPA akan menarik lebih banyak investasi dari UEA. Tahun 2021, nilai investasi UEA di Indonesia sekitar USD 16,1 juta. Oleh karena itu, potensi peningkatan perdagangan dan investasi dalam kerangka IUAE–CEPA sangat besar.

Manfaat IUAE–CEPAPersetujuan  IUAE–CEPA  mencakup  pengaturan  di  bidang  perdagangan  barang,  perdagangan  jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, ekonomi Islam, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, perdagangan digital, serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan.

Di  bidang  perdagangan  barang,  manfaat  ini  terlihat  dengan  terbukanya  akses  pasar  ke  UEA  melalui penghapusan,  pengurangan,  dan  penurunan  tarif  bea  masuk  secara  bertahap. 

Dirjen  Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Djatmiko Bris Witjaksono menyatakan bahwa perundingan  IUAE–CEPA  sangat  bermanfaat  bagi  Indonesia.  Salah  satu  alasannya  adalah  terbukanya akses  pasar  ke  UEA  melalui  penghapusan,  pengurangan,  dan  penurunan  tarif  bea  masuk  secara bertahap sekitar 94 persen dari total pos tarif UEA sejak perjanjian berlaku (entry into force).

Di  bidang  perdagangan  jasa,  UEA  berkomitmen  membuka  sejumlah  subsektor  jasa  dengan Foreign Equity Participation(FEP) hingga 75 persen, yaitu untuk jasa arsitektur, jasa engineering, jasa integrated engineering, jasa perencanaan kota dan lanskap, serta FEP hingga 67 persen untuk jasakonstruksi dan jasa kesehatan.

Di  bidang  investasi,  persetujuan  mencakup  kerja  sama  pertukaran  informasi,  identifikasi  potensi investasi  dan  kegiatan  promosi  khususnyaterkait  kemitraan  dengan  Usaha  Kecil  Menengah  (UKM), dorongan  terhadap  iklim  investasi  yang  kondusif,  serta  fasilitasi,  dorongan,  dan  dukungan  terhadap investasi melalui sovereign wealth fund.

IUAE–CEPA juga akan menjadi satu tonggak sejarah baru bagi Indonesia karena merupakan perjanjian kemitraan  ekonomi  komprehensif  yang pertama kali mencakup  bab  khusus  terkait  isu  ekonomi Islam/syariah.  

Bab   Ekonomi   Islam/syariah   IUAE–CEPA   mencakup   kerja   sama   saling   pengakuan sertifikasi  halal,  pengembangan  UMKM,  ekonomi  digital, penelitian  bersama,  dan  pengembangan sektor ekonomi yang mencakup tujuhkategori: bahan mentah, makanan dan minuman, obat-obatan dan  kosmetik, modest  fashion, pariwisata,  media dan  rekreasi,sertapembiayaan Islami(Islamic finance).

Kementerian Perdagangan yakin bahwa perjanjian yang baru saja ditandatangani akan meningkatkan kepercayaan pelaku usaha kedua negara untuk berinvestasi dan berdagang lebih banyak, serta menarik pebisnis dan wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton

NERACA Jakarta – Indonesia kembali mencatatkan capaian monumental dalam sektor ketahanan pangan. Stok cadangan beras pemerintah (CBP) berhasil menembus angka…

Pemerintah Perkuat Strategi Digital dan Diplomasi Ekonomi

NERACA Jakarta – Langkah pemerintah dalam menghadapi pelemahan ekonomi global patut diapresiasi. Berbagai kebijakan strategis dan inovasi digital yang dijalankan…

Produk Pertanian Indonesia Siap Kuasai 3 Benua

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi ekonomi di sektor pertanian. Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono menerima kunjungan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton

NERACA Jakarta – Indonesia kembali mencatatkan capaian monumental dalam sektor ketahanan pangan. Stok cadangan beras pemerintah (CBP) berhasil menembus angka…

Pemerintah Perkuat Strategi Digital dan Diplomasi Ekonomi

NERACA Jakarta – Langkah pemerintah dalam menghadapi pelemahan ekonomi global patut diapresiasi. Berbagai kebijakan strategis dan inovasi digital yang dijalankan…

Produk Pertanian Indonesia Siap Kuasai 3 Benua

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi ekonomi di sektor pertanian. Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono menerima kunjungan…