Siapkan Capex Rp30 Miliar - Pioneerindo Gourmet Tambah 30 Gerai Baru

NERACA

Jakarta- Tahun ini, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. (PTSP) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp30 miliar. Dimana dana tersebut bakal digunakan emiten pengelola CFC Indonesia untuk menambah 30 gerai baru.

Wakil Direktur Utama PTSP, Edi Triyento menjelaskan, kinerja perseroan bertumbuh pada tahun lalu ditopang oleh penjualan gerai yang naik karena peluncuran sejumlah produk baru."Yang kedua karena kami membuka membuka beberapa gerai baru yang telah menyumbang sales yang signifikan juga bagi totalpendapatan kami di 2024 dan kami menargetkan akan membuka sebanyak 30 outlet baru di tahun 2025,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Adapun, penambahan gerai baru itu masih akan ditempatkan di lokasi seperti rest area, rumah sakit, serta beberapa titik kosong (blind spot) yang dikaji perseroan. Di sepanjang 2024, perseroan menambah gerai baru sebanyak 27 gerai. Dengan penambahan 30 gerai lagi pada tahun ini, PTSP membidik kenaikan pendapatan sekitar 10% hingga 12%.

Direktur PTSP, Teh Kian Kun menambahkan, untuk membangun satu gerai diperlukan sekitar Rp1 miliar. Sehingga, untuk membuka 30 gerai nantinya perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp30 miliar."Dana 30 miliar akan menggunakan kas internal bukan melalui pinjaman dari pihak ketiga,"katanya.

Di tengah tantangan industri makanan dan minuman, Edi menegaskan optimisme perseroan yang tetap bisa bersaing. Dia menyebut kehadiran perseroan di Indonesia sudah lebih dari 40 tahun dan memiliki basis konsumen yang loyal.

Selain itu, untuk menggaet pasar baru dan generasi dominan, perseroan juga melakukan perbaikan dan kolaborasi produk seperti Ayam Samyang asli Korea."Selain itu kami memperkenalkan minuman-minuman yang anak muda suka. Karena kami paham bahwa loyal customer itu umurnya sudah bertambah sehingga kita juga menyasar pada generasi gen Z," pungkas Edi.

Berdasarkan Laporan Keuangan, CFC mencatat kenaikan pendapatan usaha bersih sebesar 13,29% secara tahunan (yoy) menjadi Rp169,16 miliar pada kuartal I/2025 dari posisi Rp149,31 miliar pada kuartal I/2024. Kenaikan top line itu utamanya ditopang oleh kenaikan pendapatan CFC sebesar 13,76% yoy menjadi Rp156 miliar. Selanjutnya, Sapo Oriental mencetak kenaikan pendapatan paling tinggi sebesar 27,64% yoy menjadi Rp6,51 miliar.

Sementara pendapatan Cal Donat tumbuh 2,51% yoy menjadi Rp2,45 miliar. Pendapatan Sugakiya terkoreksi 5,88% yoy menjadi Rp3,84 mililar. dan pendapatan dari royalti franchise fee turun 45,29% yoy menjadi Rp327,82 juta. Beban pokok penjualan ikut naik 15,32% yoy menjadi Rp66,6 miliar dari sebelumnya Rp57,75 miliar. Namun demikian, laba bruto mampu dikerek 12,01% yoy menjadi Rp102,55 miliar dari sebelumnya Rp91,55 miliar.

Perseroan pun berbalik laba sebesar Rp669,61 miliar pada kuartal I/2025 dari posisi rugi yang sebesar Rp3,33 triliun pada kuartal I/2024. Dari sisi aset, total aset meningkat 6,39% sejak awal tahun (ytd) menjadi Rp365,25 miliar. Di dalamnya terdapat liabilitas Rp196,76 miliar dan ekuitas Rp168,48 miliar.

BERITA TERKAIT

Kolaborasi dengan Superbank - Produk OVO Nabung Tawarkan Bunga 5% Per Tahun

Perkuat posisi dalam ekosistem keuangan digital di Indonesia, OVO (PT Visionet Internasional), platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia bekerja sama…

Ratusan Gerai Tutup - TGUK Telan Pil Pahit Pelemahan Daya Beli

NERACA Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat memberikan dampak berarti terhadap pelaku usaha dan industri ritel, termasuk Food and beverage…

Sesuaikan Dinamika Pasar - Cita Mineral Targetkan Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 di kisaran 4,7 juta…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kolaborasi dengan Superbank - Produk OVO Nabung Tawarkan Bunga 5% Per Tahun

Perkuat posisi dalam ekosistem keuangan digital di Indonesia, OVO (PT Visionet Internasional), platform pembayaran digital terkemuka di Indonesia bekerja sama…

Ratusan Gerai Tutup - TGUK Telan Pil Pahit Pelemahan Daya Beli

NERACA Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat memberikan dampak berarti terhadap pelaku usaha dan industri ritel, termasuk Food and beverage…

Sesuaikan Dinamika Pasar - Cita Mineral Targetkan Produksi Bauksit 4,7 Juta Ton

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan produksi bauksit pada tahun 2025 di kisaran 4,7 juta…