Modeling Lobster Sukses Hidupkan Budidaya Kerang

NERACA

Jakarta –  Modeling budidaya lobster yang dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam membuahkan hasil menggembirakan. Kolaborasi dengan pembudidaya kerang sebagai penyedia pakan alami lobster tidak hanya mendukung keberhasilan program modeling, melainkan membawa dampak langsung pada peningkatan pendapatan pembudidaya.

“Pemilihan Batam sebagai lokasi pengembangan modeling ini bukanlah kebetulan. Batam memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alami, yang merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan budidaya lobster,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu atau biasa disapa Tebe di Jakarta.

KKP telah menjalin kerja sama dengan kelompok pembudidaya kerang di Tanjung Uma Batam. Selain menjadi pembeli kerang budidaya, KKP memberikan bantuan sarana dan prasarana berupa Keramba Jaring Apung (KJA).

Berkat bantuan KJA produksi kerang hijau pun meningkat 5 sampai 6 kali lipat, dan hal ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan pembudidaya. Hasil panen kerangnya selalu bagus, baik kerang hijau, maupun kerang kupang yang dulunya sering dibuang.  

Lebih lanjut Tebe menjelaskan bahwa kerang kupang memiliki karakteristik serupa dengan kerang coklat yang juga telah dikembangkan oleh Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok. Keduanya merupakan jenis kerang yang tidak dikonsumsi manusia, namun memiliki kandungan nutrien tinggi dan sangat potensial sebagai pakan alami bagi lobster.

“Upaya ini, merupakan bagian dari strategi besar KKP untuk mendorong efisiensi dan keberlanjutan dalam budidaya lobster nasional. Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti kerang kupang maupun kerang coklat,” lanjut Tebe.

Bantuan untuk Pembudidaya Kerang

Plt. Kepala BPBL Batam, Ipong Adi Guna juga menyampaikan bahwa Batam Kepulauan Riau merupakan lokasi strategis untuk pengembangan budidaya lobster. Selain dekat dengan Singapura dan Malaysia sebagai pasar, perairan Batam kaya nutrien. Selama tujuh bulan masa pemeliharaan lobster di lokasi modeling, ketersediaan kerang untuk pakan selalu terpenuhi.

“Alhamdulillah hasil panen kerangnya selalu bagus. Bantuan yang telah diberikan berupa KJA masing-masing berukuran 4 lubang KJA dengan luas 3 x 3 meter. Media pemeliharaan kerang berupa tali yang dibentang sebanyak 250 tali kerang per unit KJA, dikelola oleh 3 kelompok pembudidaya kerang,” jelas Ipong.

 

Rusli, salah satu pembudidaya kerang dari Tanjung Uma mengakui adanya peningkatan produksi setelah mendapat bantuan sarana budidaya dari KKP. Hasil panen kerang hijau kami meningkat sampai enam kali lipat dibanding sebelumnya.

Seperti diketahui, pengembangan modeling budidaya lobster merupakan bagian dari program ekonomi biru KKP yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Lobster sendiri masuk dalam komoditas yang diprioritaskan menjadi unggulan ekspor perikanan Indonesia di masa depan.

Selain itu, dalam rangka memperkuat implementasi pengelolaan benih bening lobster (BBL) pasca terbitnya Peraturan Menteri KP nomor 7 tahun 2024, KKP melaksanakan Temu Stakeholder Pengelolaan Pembudidayaan Lobster

Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/2024 adalah pengelolaan lobster yang berkelanjutan dan memastikan kebermanfaatan sumber daya Benih Bening Lobster (BBL) bagi nelayan kecil, serta pengembangan budidaya lobster di dalam negeri.

Lebih lanjut, KKP juga terus mengawal implementasi kebijakan pengelolaan Lobster. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga keberlanjutan pemanfaatan sumber daya lobster bagi pembudidaya, nelayan penangkap dan masyarakat pesisir.

Lahirnya regulasi ini sebagai momentum untuk optimalisasi pengelolaan lobster, sekaligus mendorong berkembangnya budi daya lobster di Indonesia. Selain itu, dengan tata kelola lobster yang baru ini, diharapkan angka penyelundupan BBL ke luar negeri bisa terus ditekan. Pihaknya juga terus mengupayakan penguatan sistem pengawasan.

Trenggono juga telah menetapkan lobster sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor hasil perikanan. Adapun untuk meningkatkan produksi lobster di Indonesia, KKP kemudian membangun program modeling di Batam.

Adapun tiga komoditas lain yang sudah lebih dulu dibuatkan pembudidayaan, yakni udang di Kebumen, Jawa Tengah, rumput laut di Wakatobi, Sulawesi Timur, dan nila salin di Karawang, Jawa Barat.

 

BERITA TERKAIT

Produk Pertanian Indonesia Siap Kuasai 3 Benua

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi ekonomi di sektor pertanian. Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono menerima kunjungan…

Tiga Hal Jadi Fondasi untuk Bangun Trust Kopdesl Merah Putih

NERACA Cimahi - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menekan 3 (tiga) hal utama dalam upaya pengembangan koperasi desa/ kelurahan…

Kolaborasi UMKM Furnitur Tembus Pasar AS Senilai USD120 Ribu

NERACA Semarang – Keberhasilan ekspor furnitur ini merupakan hasil kolaborasiantara pemerintah  pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, serta para pemangku kepentingan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Produk Pertanian Indonesia Siap Kuasai 3 Benua

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi ekonomi di sektor pertanian. Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono menerima kunjungan…

Tiga Hal Jadi Fondasi untuk Bangun Trust Kopdesl Merah Putih

NERACA Cimahi - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menekan 3 (tiga) hal utama dalam upaya pengembangan koperasi desa/ kelurahan…

Modeling Lobster Sukses Hidupkan Budidaya Kerang

NERACA Jakarta –  Modeling budidaya lobster yang dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL)…