Surya Citra Bagikan Dividen Rp 184,9 Miliar

NERACA

Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2021 senilai Rp2,5 per saham. "Pembagian dividen perseroan tahun buku 2021 senilai Rp2,5 per saham," kata Direktur Utama SCMA, Sutanto Hartono di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, jumlah saham beredar SCMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 73.970.569.505 atau 73,97 miliar saham. Total dividen yang dibagikan SCMA senilai Rp184.926.423.762,5 atau Rp184,92 miliar. Pada 2021, SCMA mengantongi pendapatan yang meningkat 16,25% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu senilai Rp5,93 triliun. Pendapatan dari segmen iklan menyumbang porsi terbesar senilai Rp6,44 triliun, sedangkan pendapatan dari segmen lainnya mencapai Rp736,49 miliar.

Sementara itu, laba usaha SCMA juga terkerek 19,86% dari Rp1,46 triliun pada 2020 menjadi Rp1,75 triliun pada 2021. Sementara tahun ini, perseroan optimis mencetak pertumbuhan kinerja keuangan. Disampaikan Sutanto, target kinerja akan disesuaikan dengan kondisi market dan berharap bisa mencapai realisasi kinerja yang lebih baik dari tahun lalu. Tetapi dia juga melihat, saat ini prospek bisnis cukup menantang sejalan dengan adanya perang Ukraina dan Rusia.

Di kuartal pertama 2022, SCMA mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,53 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 9,28% dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan pendapatan Rp 1,40 triliun. Sejalan dengan itu, beban program dan siaran tumbuh 24,87% dari Rp 648,98 miliar menjadi Rp 810,39 miliar di periode Januari-Maret 2022. Selain itu, beban usaha juga meningkat 44,59% menjadi Rp 435,07 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 300,89 miliar.

Dengan demikian, Surya Citra Media membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 284,84 miliar atau menurun 14,08% dari laba bersih Rp 331,53 miliar pada kuartal 1-2021. Disampaikan Sutanto, penurunan laba bersih ini salah satunya lantaran investasi yang dilakukan untuk pengembangan bisnis digital. Menurutnya, transisi ke digital ini membutuhkan investasi yang cukup besar. Meski begitu, ia optimistis ke depannya adopsi digital makin tinggi dan pengguna juga kian meningkat. Dengan demikian ia optimistis realisasi kinerja dari bisnis digital akan semakin tumbuh.

Melalui PT Vidio Dot Com, SCMA gencar untuk membangun bisnis platform Over The Top (OTT). Sekarang ini, Vidio.com fokus untuk mengembangkan konten lokal dan olahraga. Menurut Sutanto konten ini cukup banyak diminati masyarakat Indonesia untuk Vidio.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…