Hannover Messe 2021: Digital Edition menampilkan program khusus yang mengangkat kerja sama Indonesia sebagai official partner country serta Jerman yang merupakan negara penyelenggara ajang pameran tersebut. Kegiatan yang dikemas dalam “Indonesia-German Business Forum” tersebut diselenggarakan pada hari pembukaan Hannover Messe 2021.
NERACA
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, “dalam Indonesia-German Business Forum, para pemimpin bisnis dari Indonesia dan Jerman membahas tren transformasi industri dan peluang kerja sama. Selain itu, juga membagikan pengalaman dan best practice dari masing-masing negara.”
Hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman telah berlangsung lama dan dengan penuh kepercayaan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, kelas menengah yang meningkat, dan kekuatan sebagai ekonomi terbesar di ASEAN merupakan faktor ketertarikan perusahaan-perusahaan Jerman untuk berinvestasi di Indonesia.
Indonesian-German Business Forum digelar atas kerja sama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Asia Pacific Committee of German Business (APA).
Agus optimistis, penguatan sinergi Indonesia dan Jerman, khususnya di sektor industri, akan memacu pemulihan ekonomi nasional saat ini di tengah dampak pandemi Covid-19. “Kolaborasi kedua negara ini salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan Hannover Messe sebagai ajang pameran teknologi industri ternama di dunia,” terang Agus.
“Hannover Messe sebagai pameran teknologi industri terbesar akan memberikan Indonesia kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan teknologi industri yang dimiliki, menarik foreign direct investment (FDI), dan juga memperluas pasar ekspor produk industri Indonesia. Nantinya, ini dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia,” ujar Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Menurut Rosan, hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Jerman perlu dipererat karena Jerman merupakan negara dengan keuangan paling stabil di Eropa dengan ekonomi yang memiliki karakter. Sedangkan Indonesia adalah Ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kedua negara juga termasuk dalam G20. “Kami siap membantu sebisa mungkin dengan harapan sektor industri di Indonesia memiliki kompetensi yang tinggi di pasar dunia dan bisa menjadi bagian global supply chains network,” ujar Rosan.
Di samping kesuksesan perusahaan Jerman di Indonesia, terdapat sejumlah potensi yang masih dapat dimaksimalkan. Joe Kaeser menyampaikan, perlu ajang tepat seperti Hannover Messe untuk mengoptimalkannya. Pihak Jerman juga mendukung penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang dapat mendukung program Making Indonesia 4.0. “Roadmap tersebut merupakan peta jalan berfokus industri yang paling relevan dengan memprioritaskan teknologi,” ujar Chairman APA dan Chairman of the Supervisory Board of Siemens Enery AG Joe Kaeser.
Lewat kerja sama ini, Jerman ingin memiliki mitra yang tepat, tidak hanya dalam membangun perekonomian Indonesia, namun juga ASEAN.
Sebelumnya, masing-masing negara punya fokus dan spesialisasi berbeda. Misalnya Jerman dengan industri berteknologi tinggi, sedangkan Indonesia fokus pada pengolahan sumber daya alam. Namun, kondisinya saat ini sudah berubah, terlebih dengan upaya akselerasi penerapan teknologi Industri 4.0 melalui Making Indonesia 4.0, yang juga menjadi tema Indonesia dalam Hannover Messe 2021. Apalagi dalam beberapa tahun ini, Indonesia telah menjadi salah satu pemimpin di bidang e-commerce.
Indonesia telah menargetkan untuk menjadi manufacturing hub di kawasan Asia Pasifik. Untuk mewujudkannya, perusahaan-perusahaan industri di Indonesia perlu melakukan pembaruan teknologi. Sehingga, diperlukan dukungan dan transfer teknologi dari perusahaan-perusahaan Jerman yang memiliki kekuatan dalam state-of-the-art technology dan aplikasi Industri 4.0.
Kerja sama antara Indonesia dan Jerman semakin meningkat dan erat dengan adanya momentum kunjungan resmi Presiden RI Joko Widodo ke Berlin pada 17-18 April 2016. Presiden Jokowi dan Kanselir Angela Merkel telah menyepakati kembali penguatan hubungan kemitraan strategis (stepping up strategic partnership) kedua negara melalui tiga fokus bidang kerja sama.
Pertama, kerja sama pendidikan vokasi (technical vocational education training). Kedua, kerja sama tentang energi terbarukan (renewable energy). Kemudian, kerja sama sektor maritim untuk kebutuhan negara dan kepentingan nasional Indonesia-Jerman di masa mendatang.
Saat ini, terdapat sekitar 252 proyek investasi Jerman di Indonesia dengan nilai sekitar USD128 juta. Proyek investasi Jerman di Indonesia tersebut masih didominasi sektor-sektor perdagangan dan reparasipendidikan,hotel dan restoran, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, serta industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi.
Dukung Pembangunan Infrastruktur dan Industri Berkelanjutan, GRP Luncurkan FORTISE dan FORTISE+ NERACA Jakarta - PT Gunung Raja Paksi…
NERACA Banjarmasin — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong keterlibatan aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam memastikan…
NERACA Jayapura – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali melakukan pengawasan distribusi MINYAKITA di wilayah Indonesia timur. Kali ini, Selasa (24/6), pengawasan…
Dukung Pembangunan Infrastruktur dan Industri Berkelanjutan, GRP Luncurkan FORTISE dan FORTISE+ NERACA Jakarta - PT Gunung Raja Paksi…
NERACA Banjarmasin — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong keterlibatan aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam memastikan…
NERACA Jayapura – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali melakukan pengawasan distribusi MINYAKITA di wilayah Indonesia timur. Kali ini, Selasa (24/6), pengawasan…