DEWA Siap Produksi Tambang Emas di Aceh

NERACA

Jakarta  - Emiten pertambangan, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menyebutkan aset tambang emas di Aceh yang baru saja di akuisisi yakni PT Sabina Mahardika telah masuk atau terkonsolidasi dalam laporan keuangan audit periode 2020. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan bahwa akuisisi 99,89% saham Sabina Mahardika itu akan tercatat pada audit laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2020 yang sedang dalam proses penyusunan. Dimana jika sudah beroperasi, kondisi keuangan perseroan akan lebih baik dengan adanya tambahan proyek GMR. Dijelaskan, dengan akuisisi tersebut, secara tidak langsung, perseroan akan memiliki saham GMR melalui PT Mahadaya Imajinasi Nusantara dengan kepemilikian sebesar 99,18%.

Dengan demikian, operasional perseroan lebih baik karena dapat mengeksploitasi tambang mineral berdasarkan peraturan yang berlaku. Pada sisi lain, DEWA menunda pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait dengan rencana private placement 5,8 miliar saham. Rencananya, RUPSLB akan diselenggarakan pada tanggal 27 Januari 2021, tapi ditunda menjadi tanggal 26 Februari 2021. Hal itu karena OJK (Otoritas Jasa Keuangan) meminta penjelasan dan tambahan dokumen terkait rencana aksi tersebut.

Sebagai informasi, guna memacu pertumbuhan bisnisnya di tahun ini, perseroan membidik membidik kontrak baru kontraktor penambangan batu bara dan proyek infrastruktur tambang. Langkah ini sebagai bentuk perluasan bisnis perseroan di luar produksi batu bara.

Sekretaris Perusahaan Darma Henwa, Mukson Rosyidi seperti dikutip investor daily mengatakan, perseroan telah berkomitmen secara aktif mencari proyek-proyek potensial. “Perseroan memiliki beberapa proyek potensial yang dapat dikembangkan pada proyek pertambangan yang tersebar di Kalimantan Selatan tahun 2021,”ujarnya.

Mukson menyampaikan, Darma Henwa sedang berbicara lebih lanjut dengan sejumlah calon klien terkait kontrak proyek infrastruktir tambang, seperti pengerjaan earthworks. Proyek tersebut meliputi pembangunan jalan pada Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) di Bengalon, Kalimantan Timur. Kemudian eksplorasi drilling dan penambangan tambang tembaga dan emas di Palu, Sulawesi Selatan. “Hal yang sama juga sedang dilakukan untuk pembangunan jalan, penambangan, dan reklamasi pada tambang tembaga, emas di Gorontalo. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis non-batubara ,” ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…