NERACA
Semangat mengapai harapan, kerja keras dan jiwa pantang menyerah mengantar pria keturunan India ini mampu membuktikan, bila keberhasilan dapat dimiliki siapa saja. Nothing is impossible, tak ada yang tidak mungkin, inilah sosok entrepreneur muda Shashi G Mulani, President Director PT Quantum Select Indonesia, pria berusia 26 tahun yang akrab disapa Ricky Mulani.
Keberhasilan Ricky memang tidak diraih semudah membalikkan telapak tangan, meski tidak pula ia cepat menepuk dada, “Saya belum sukses, saya hanya berhasil mencapai posisi setinggi ini dalam usia yang masih terbilang muda,” ungkap pria lajang ini tetap merendah.
PT Quantum Select Indonesia adalah perusahaan lokal (Indonesia) dibidang Recruitment and Selection, Executive Search, Outsourcing dan HR Consulting berstandar Internasional. “I am proud to be local company yang berstandar international, dan kita siap bersaing dengan perusahaan multinasional dibidang yang sama. Karena kami juga menjalani standar dan aturan yang berlaku dan diterapkan secara international,” ujar owner sekaligus founder dari perusahaan yang didirikan 01 Juli 2010 lalu.
Kepiawaian Ricky menahkodai bahtera perusahaan bersama 15 awaknya memang terbilang fantastis. Sekitar 50 perusahaan multinasional ternama tercatat sebagai pelanggan jasa yang ditawarkan Quantum Select Indonesia. Tak aneh ratusan posisi middle manager berkompetensi, tersebar mendorong terwujudnya harapan perusahaan.
Semangat Belajar
Sejak usianya belasan tahun, dunia kerja memang sudah mengelitik dibenak pria kelahiran Jakarta September 1985 ini. Terlebih sejak ia menamatkan pendidikannya pada Gandhi Memorial International School (GMIS) dan melanjutkan kuliah ke GS Fame Institute Of Business jurusan akutansi di Jakarta.
Saat kuliah, cerita Ricky, ia sempat bekerja sebagai agen freelance selama setahun pada PT AJ Sequislife, sebuah perusahaan asuransi jiwa milik Gunung Sewu Group, “Meski masih didukung orangtua, saya ingin memiliki penghasilan sendiri,” kenang Ricky. Namun dunia asuransi memang bukan dunianya, “Ternyata sangat sulit menjual asuransi,” ucapnya memetik pengalaman.
Beberapa waktu berselang, kembali ia mendapat kesempatan untuk memimpin sebuah perusahaan tours and travel agency PT Express Travel, “Ini sebuah challenge,” ungkapnya menilai. Ia pun memutuskan untuk cuti dari perkuliahan yang hanya tinggal tiga semester ditahun 2002.
Meski tanpa modal pengetahuan seputar travel agen, Ricky bertekad untuk maju memimpin lima orang bawahan yang sudah berpengalaman. “Saya bersyukur memiliki bawahan yang memiliki pengalaman, saya banyak belajar dari mereka,” ungkap Ricky yang saat itu baru berusia 17 tahun.
Memimpin perusahaan dalam usia muda dan membawahi karyawan yang berusia lebih tua bukan tanpa masalah. “Sangat sulit. Apalagi mereka pikir kita masih terlalu muda dan tidak mengerti pekerjaan kantor,” ungkapnya.
Kenyataan itu memaksanya melancarkan strategi jemput bola. Ia datang pagi, belajar dari karyawan, mempelajari bisnis travel dari internet, bahkan tak sungkan mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan bawahannya. “Saya harus paham bisnis ini,” ucapnya membulatkan tekad.
Pernah pula ia berboncengan motor dengan karyawan yang bertugas memesankan tiket pesawat untuk mengetahui seluk-beluk aturan main pemesanan tiket. Karena ia menilai, bila ilmu kita lebih dari mereka (karyawan), maka mereka sudah tidak lagi memandang usia. Dan strategi itu jitu ia lakukan.
Kebulatan Tekad
Dua tahun ia memimpin perusahaan bisnis travel, kerinduan pada dunia kampus mulai menggoda. Terlebih ia mulai menyadari bila pengetahuan dan pengalaman sangat penting dalam menjalankan bisnis. Ia pun memutuskan untuk menyelesaikan pendidikannya dengan meninggalkan bisnis travel.
Berbekal gelar sarjana akutansi GS Fame Institute Of Business yang diraihnya akhir tahun 2005, Ricky bergelut layaknya pencari pekerja lainnya. Mengirim lamaran sebanyak mungkin, mengikuti pelbagai proses penerimaan karyawan, hingga tiga bulan berselang ia mendapat tawaran untuk bergabung pada PT JAC Indonesia, sebuah perusahaan dibidang Human Resource dan Recruitment Consulting di Jakarta awal 2006 dalam usia 21 tahun.
Fokus pada pekerjaan dan semangat untuk terus menggali pengetahuan yang dapat mendukung pekerjaan tetap dilakukan Ricky. Hingga suatu hari disaat rapat seluruh divisi, ia melontarkan ide cemerlang yang berpotensi memberi keuntungan perusahaan.
Segenap anggota rapat tertegun mendengar argumentasinya, direksi pun menaruh perhatian dengan membentuk sebuah divisi baru yang dikepalai dirinya dibidang hubungan luar. Bahkan hanya dalam enam bulan, ia membawahi dua departemen yang digabungkan dalam divisinya untuk mendukung kinerja divisi yang dipimpinnya.
Ricky berkisah, dalam sebuah pertemuan rapat tahunan yang diikuti seluruh member perusahaan dari Hongkong, China, Singapura, Malaysia dan Inggris. Ia tidak memiliki pakaian terbaik untuk menghadiri pertemuan. Dia meminjam dasi milik sang ayah tercinta, sepatu seadanya, jas pun peninggalan saat wisuda, “Sementara celana sama sekali tidak pas dengan bahan jas,” ucap pembicara pada seminar bertema, “Headhunter and its implementation,” oleh Bank Mandiri dan Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia, Maret 2008 ini tersenyum geli mengenang.
Tatkala bercermin, ia berkata, “You won’t look like this anymore. You promise to yourself,” ucapnya bertekad. Sejak itu ia mulai memperbaiki penampilan, menabung untuk membeli dasi, stelan jas, dan kebutuhan lainnya. Di tahun pertemuan berikutnya, ia tampil dengan pakaian terbaik, “Dan itu sangat membanggakan,” ucapnya mantab.
Karier Ricky terus menanjak, hingga akhirnya ia berada tepat dibawah direksi. Meski hasrat untuk memimpin perusahaan menggebu, namun sistem rekrutmen direksi yang mengharuskan ditempati oleh para pemilik saham memupuskan harapannya. Ia merasa sudah mencapai titik puncak.
Maka pada Mei 2010, Ricky memutuskan mengundurkan diri dan mendirikan sebuah perusahaan PT Quantum Select Indonesia saat ia berusia 25 tahun yang dipimpin hingga kini.
Menjelang memasuki tahun kedua usia perusahaan pada Juli 2012, Quantum Select Indonesia terus menunjukkan eksistensinya sebagai perusahaan jasa rekuitmen ternama di Indonesia. Ke depan, kata Ricky, saya berharap kita sudah melebarkan sayap hingga ke luar negeri dengan challenges yang lebih menantang.
Ia memandang bahwa banyak perusahaan luar yang masuk ke Indonesia menyatakan sebagai sebuah perusahaan multinasional. “Mengapa kita tidak bisa?,” ujarnya bertanya. Karena itu Ricky kembali bertekad membalikkan keadaan. “Saya akan membawa perusahaan ini sebagai perusahaan Indonesia yang memiliki beberapa cabang diluar negeri dalam lima tahun mendatang,” ujar pengusaha muda ini membulatkan tekad. Itu pun hanya dapat diwujudkan dengan kerja keras, semangat dan pantang menyerah.
Yudi Candra Pakar Membaca Wajah Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…
Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…
KCD Wilayah III Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…
Yudi Candra Pakar Membaca Wajah Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…
Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…
KCD Wilayah III Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…