Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.
Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta

Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan pada sosok perempuan Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP., rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta. Pasalnya, meski memasuki usia yang tidak lagi muda, tapi perjuangannya untuk Indonesia tidak pernah surut. Itu terlihat dari naskah pidato yang dibukukan atas pengukuhan gelar Guru Besarnya yang mengangkat judul “Prinsip Tata Kelola Perusahaan Berbasis Nilai-Nilai Bela Negara”.

Menurut Bu Erna, tema “Bela Negara” sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Dimana, sebentar lagi Indonesaia akan menginjak tahun ke 77 merdeka. Hanya saja,  kondisi tanah air masih dari kata jauh dari menjadi negara maju. Jangankan bisa seperti Negara Amerika, Eropa, sesama Asia saja kita masih tertinggal dengan negara-negara tetangga.

“Yang menjadi pertanyaan kita bersama ini kenapa? Jika negara lain bisa bahkan kita melihat negara lain ASEAN saja negaranya sudah banyak berkembang pesat. Sementara Indonesia masih seperti ini. Sementara Sumber Daya Alam (SDA) kita terkenal kaya raya, negara kita juga tidak kekurangan orang pintar. Tapi perkembangan bangsa kita datar-datar saja, pasti ada yang salah. Ini yang menjadi alasan mendasar saya mengangkat tema Cinta Tanah Air dan Bela Negara, ” ujar wanita kelahiran Bandung, 14 November 1961, saat berbincang dengan NERACA di kantornya Gedung Rektorat Kampus UPN Jakarta.

Karena, lanjutnya, prinsip dasar bernegara maupun bisnis atau dalam berwirausaha itu sama, mulai dari sistem, tata kelola, Good Coorporate Governance (GCG), instrumen, pengawasan, hingga penegakan hukum, baik di negara maju maupun negara berkembang sama.  Hanya saja, kenapa semua itu di Indonesia tidak berjalan maksimal. Dan dari apa yang saya teliti dan riset itu karena kecintaan atau bela negara individu masyarakat di Indonesia masih sangat kurang. Baik pejabat maupun pengusahanya hanya mementingkat kepentingan pribadi maupun golongan, itu terlihat dari fraud yang paling banyak terjadi di Indonesia dimana korupsi menduduki peringkat pertama yaitu 64,4%, kemudian penyalahgunaan Aktiva/Kekayaan Negara & Perusahaan 28,9%, dan Froud laporan keuangan 6,7%.  Dan Indonesia masuk urutan ke 8 negara dengan praktek suap dan korupsi dalam bisnis.

“Ini menandakan mentalitas rasa cinta dan bela negara para regulator maupun pengusahanya sangat rendah. Mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi atau golongannya saja. Tanpa memikrikan kepentingan hajat orang banyak dan kemajuan bangsa Indonesia di masa depan,” kata lulusan terakhir S3 Doktor Ilmu Ekonomi Permintaan Bidang Akuntansi Universitas Airlangga tahun 2007.

“Tapi berbeda, jka semua pejabat maupun pengusahanya punya rasa cinta tanah air dan bela negara, Indonesia bisa menjadi negara yang maju dan hebat. Itu yang pengin saya gaungkan dan ini tugas kita semua baik di lembaga pendidikan, dunia kerja negeri atau swasta maupun di masyarakat langsung” sambungnya.

Dan, lanjutnya lagi, bicara basic, sebenarnya melihat culture di Indonesia sebenarnya tidak lah sulit. Di Indonesia melihat pimpinan menjadi role model itu benar-benar nyata. Tidak seperti di luar negeri yang persentasenya tidak terlalu besar. Oleh karenanya, saya yakin jika seorang pemimpin punya rasa bela negara dan cinta indonesia semua masalah yang ada saat ini bisa terselesaikan. Sederhananya dilingkungan UPN sini saja, kalau pimpinannya tidak benar, di bawah lebih-lebih. Tapi kalau pimpinannya benar, dibawahnya akan sangat tertata dan efektif sistemnya. “Saya meyakini, jika pimpinan di negeri ini rasa kecintaan besar terhadap negara Indonesia bisa jadi negara hebat, kuat dan maju,” tuturnya.

Untuk itu, Dia mengajak semuanya agar kita tidak boleh patah semangat, terutama untuk pola pendidikan generasi generasi sekarang, karena mereka value yang tinggi terutama integritasnya tidak akan pernah hilang, hanya saja dipupuknya dengan contoh yang baik dimulai dari usia dini menanamkan karakter yang kuat pada diri generasi masa depan bangsa. “Ini tugas kita bersama, jangan sampai generasi mendatang jadi korban keangkuhan dan kepentingan individu atau golongan. Untuk itu tanamkan cinta dan bela negara sangat penting guna kemajuan Indonesia di masa-masa mendatang,” paparnya.

Di UPN sendiri baik yang di Jakarta, Yogyakarta, maupun Surabaya kami tanamkan, sampaikan sosialisasikan, dan libatkan seluruh mahasiswa akan pentingna cinta tanah air dan bela negara. Animo dan semangantnya sangat besar itu terlihat dari banyak punya produk-produk yang kreatif. Sampai pembuatan film bela negera, dan mereka mau turun sampai ke lapangan. Dan mereka sangat heroik dengan produknya, dari sini saya melihat harapan ke depan sangat besar. Tinggal saat mereka terjun ke masyarakat, dan dunia kerja  baik menjadi pegawai negeri maupun swasta juga didukung dengan lingkungan yang sama.

“ Saat ini mahasiswa kami di Jakarta ada sekitar  11 ribu, di gabung  Jogja sama Surabaya total sekitar 35 ribu. Dan saat inisudah ditanamkan bela negara dalam diri mahasiswa-mahasiswi kami.  Kalau semua komit terhadap bela negara minimal 30 persen dari mahasiswa kami, UPN ke depan akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang luar biasa. Sehingga Ikon UPN menjadi kampus  DOKTER UNTUK BANGSA bisa terwujud,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

Aktivis Masjid Yang Kini Menjabat Sebagai Menteri - Idrus Marham, Menteri Sosial Republik Indonesia

    Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dilantik sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Perjalanan karier Idrus sebagai…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…