UNTUK MENJAGA STABILITAS STOK PANGAN - Pemerintah Siap Impor Beras dan Kedelai

Jakarta-Pemerintah telah menerbitkan izin impor gula kristal mentah (raw sugar) dan bawang putih di tengah lonjakan harga pasar saat wabah virus corona menerjang Indonesia. Selain kedua komoditas tersebut, pemerintah rencananya juga akan mengimpor beberapa produk bahan dasar pangan lain dari luar negeri.

NERACA

Menurut Staf Ahli Menko Bidang Perekonomian Edi Pambudi, pemerintah bakal mengeluarkan izin impor bagi beberapa komoditas seperti beras dan kedelai. "Beras tentu, kemudian kebutuhan yang memang saat ini masih diimpor, kedelai dan lain-lain. Itu terkait dengan kewenangan Bulog," ujarnya  di Jakarta, Rabu (11/3).

Namun begitu, dia belum bisa menyebutkan berapa besaran kebutuhan impor komoditas-komoditas tersebut. Dia mempersilakan Perum Bulog untuk menghitungnya. "Wah kalau detailnya Bulog yang paham. Yang jelas gini, kita tidak coba untuk membatasi berapa. Yang penting kalau kebutuhannya segitu akan dipermudah segitu," tutur dia.

Menurut Edi, perizinan impor ini akan dikeluarkan guna menjaga kebutuhan stok pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri pada April dan Mei 2020. "Jadi kita selama ini sudah belajar dari kurva inflasi, siklus inflasi, biasanya barang yang dibutuhkan jelang hari besar keagamaan itu apa. Nah itu yang pasokannya akan tetap dijaga," ujar Edi.

Selain itu, pemerintah juga mau memastikan agar negara jangan sampai terkena krisis pangan. "Karena kan kita sekarang berhadapan dengan situasi yang boleh dikatakan spesial, bukan situasi umum. Kita harus menjaga supaya jangan sampai kita terdampak krisis," ujarnya.

Pemerintah juga memastikan siap menggelontorkan gula impor untuk mengatasi kelangkaan di pasar. Saat ini baik gula rafinasi maupun konsumsi sama-sama tengah mengalami kelangkaan.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, mengatakan gula rafinasi saat ini stoknya sebesar 155.000 ton. Sejak awal bulan ini, sudah ada 216.000 ton gula rafinasi impor siap masuk Indonesia. "Sekarang stoknya 155.000 dan proses sudah ada lagi masuk awal bulan 216.000 ton," ujarnya seperti dikutip merdeka.com di Jakarta, kemarin.

Agus mengakui proses pendistribusian sempat mengalami hambatan. "Sudah keluar dan memang karena ini (kelangkaan) pengiriman logistik telat," ujarnya.

Sementara, untuk gula konsumsi, menurut Mendag,  dalam 2 sampai 3 minggu ke depan akan ada 500.000 ton gula impor masuk Indonesia. "Izin impor dalam waktu 2-3 minggu sekitar 500.000 untuk konsumsi," ujarnya.

Dia menambahkan juga telah meminta Bulog untuk mengeluarkan stok gula impornya. "Bulog kan sudah ada kemarin tapi belum realisasi. Kita izinkan keluar untuk Bulog juga," ujar Agus.

Bawang Bombay

Tidak hanya itu. Kemendag juga menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk komoditas bawang bombay sebanyak 2.000 ton. Kebijakan ini guna menyikapi harga komoditas tersebut yang semakin melambung tinggi belakangan ini.

Menurut Mendag, penerbitan SPI dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang diberikan oleh Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian.

"Kami sudah keluarkan izin untuk impor bawang bombay karena baru masuk RIPH, sehingga langsung kita proses, dan ketika keluar RIPH tidak serta merta langsung keluar (izinnya), kita harus proses beberapa waktu," ujar Agus.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardana menjelaskan, SPI untuk bawang bombay yang sudah diterbitkan Kemendag sebesar 2.000 ton didatangkan dari Selandia Baru. "Yang sudah keluar itu ada 2.000 ton bawang bombay. Iya, dari New Zealand yang sudah keluar," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa penerbitan SPI ini melihat dari RIPH yang sudah masuk ke Kementerian Perdagangan dengan memerhatikan kelengkapan dokumen yang diajukan dari importir.

Sebelumnya Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menjelaskan harga rata-rata bawang bombay di pasar tradisional saat ini sudah mencapai Rp170.000 hingga Rp200.000 per kg.

"Bawang bombay yang seyogyanya harganya paling tinggi Rp25.000, sekarang sudah di kisaran Rp170.000 per kg, bahkan ada yang menjual Rp200.000 dan yang jadi masalah, barangnya juga tidak begitu banyak," ujar Abdullah.

Menurut dia, harga bawang bombay tidak pernah menyentuh di kisaran harga saat ini, bahkan melebihi harga beras dan harga daging,  Dia berharap Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian dapat bergerak cepat untuk meredam mahalnya harga bawang bombay tersebut.

Pasokan komoditas itu  di pasar tradisional Jatinegara telah langka sejak dua minggu terakhir, sehingga membuat harga jual bawang bombay meroket naik hingga Rp180.000 per kg. Hal ini dikeluhkan sejumlah penjual bumbu dapur karena mulai ditinggalkan pembelinya.

"Dari pasar induk Kramat Jati barang sudah langka, malah kosong (bawang bombay). Kalau adapun sudah naik, ya pembeli jadi enggak berani belanja kan," keluh seorang penjual bumbu dapur, Yusuf di Pasar Jatinegara, kemarin.

Padahal, jika stok bawang bombay normal harga jualnya hanya Rp20.000 ribu per kg. Terkait stok bombay yang mulai mengalami kelangkaan Yusuf menduga wabah virus Corona atau Covid-19 menjadi biangnya. "Sejak kemarin corona (Covid-19) semua ramai kan mas. Ya ngaruh ke bombay," ujarnya.

Bahkan, dia sekarang mengaku kehabisan stok bawang bombay, sehingga hanya tersisa dua kilogram bawang yang bisa di jual untuk hari ini. Untuk itu, Yusuf berharap pemerintah untuk segera memastikan stok bawang bombay kembali normal, sehingga harga jualnya kembali normal. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

MENKEU SRI MULYANI INDRAWATI: - Efisiensi Anggaran Terus Berlanjut pada 2026

  Jakarta-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan efisiensi anggaran akan tetap dilakukan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)…

DPR Nilai Program 3 Juta Rumah Sulit Capai Target

NERACA Jakarta - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama dengan Komisi V DPR RI baru selesai  menggelar rapat kerja…

MENKEU AKAN MELANTIK PEKAN INI: - Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai Baru

  Jakarta-Rumor  mengenai pergantian Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai akhirnya mulai menemui  titik terang. Setelah sebelumnya santer beredar kabar…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENKEU SRI MULYANI INDRAWATI: - Efisiensi Anggaran Terus Berlanjut pada 2026

  Jakarta-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan efisiensi anggaran akan tetap dilakukan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)…

DPR Nilai Program 3 Juta Rumah Sulit Capai Target

NERACA Jakarta - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama dengan Komisi V DPR RI baru selesai  menggelar rapat kerja…

MENKEU AKAN MELANTIK PEKAN INI: - Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai Baru

  Jakarta-Rumor  mengenai pergantian Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai akhirnya mulai menemui  titik terang. Setelah sebelumnya santer beredar kabar…