KPK Gelar Berbagai Kegiatan Peringatan Hakordia 2019

KPK Gelar Berbagai Kegiatan Peringatan Hakordia 2019  

NERACA

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menggelar peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 dengan tema "Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju".

"Ini akan banyak kegiatan yang kami lakukan tetapi poin utamanya, harapan kami antikorupsi itu menjadi agendanya banyak pihak, semua instansi pemerintah maupun masyarakat semuanya, seluruh komponen bangsa," ucap Ketua KPK Agus Rahardjo saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat (6/12).

Agus menyatakan rangkaian peringatan Hakordia 2019 dimulai pada Jumat ini melalui acara Festival Suara Antikorupsi (SAKSI) yang digelar di pelataran halaman Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

"Kalau hari ini adalah puncak acara festival suara antikorupsi, antara lain nanti akan digelar di depan (gedung KPK), juga banyak festival dan penjurian dari berbagai macam seni yang diselenggarakan oleh KPK," ucap Agus.

Selanjutnya, kata dia, puncak peringatan Hakordia 2019 akan digelar pada Senin (9/12)."Kemudian puncak peringatan Hakordia sendiri akan kami lakukan 9 Desember. Sedikit mohon maaf kalau Hakordia itu sebetulnya selalu diselenggarakan di Hotel Bidakara. Kali ini kami selenggarakan sedikit lebih sederhana karena diselenggarakannya di gedung KPK tetapi tidak mengurangi semangat itu," tuturnya.

Dalam puncak peringatan Hakordia itu, kata dia, KPK juga menggelar acara "KPK Mendengar".

"Setelah pembukaan di pagi hari, nanti kita juga akan ada acara mudah-mudahan narasumbernya bisa hadir semua yang kita undang itu, semacam 'KPK Mendengar'. Jadi, supaya kemudian yang diharapkan banyak pihak terhadap KPK ini dengan 'KPK Mendengar' kita juga bisa menentukan arah ke depan terutama untuk pimpinan baru. Mudah-mudahan pesan itu juga bisa dibawa," kata dia.

Terkait hal tersebut, kata dia, KPK juga turut mengundang pimpinan KPK periode 2019-2023."Kami pun kalau tidak salah juga mengundang pimpinan baru yang nanti akan menjabat di KPK juga kami undang," ujar Agus.

Selama rangkaian Hakordia 2019, KPK juga turut mengundang semua stakeholder."Kami semua juga undang stakeholder baik dari pemerintahan kemudian banyak rekan-rekan dari LSM dan juga media massa banyak kami undang, mungkin beberapa tokoh juga diundang," ucap Agus. 

KPK turut mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (9/12)."Kami mengundang beliau ya, kalau tidak salah kabarnya akan kami terima dalam waktu dekat. Jadi, kami tunggu beliau," ucap Agus.

Lebih lanjut, Agus mengatakan kehadiran Presiden sangat diharapkan sekaligus lembaganya juga akan melaporkan perkembangan aplikasi "JAGA" kepada Presiden.

JAGA merupakan aplikasi pencegahan korupsi yang mendorong transparansi penyelenggaraan pelayanan publik dan pengolahan aset negara. JAGA melibatkan peran masyarakat guna memantau, mengusulkan perbaikan, dan melaporkan penyimpangan.

"Sebetulnya kehadiran beliau pasti kami sangat harapkan karena tadi salah satu yang disampaikan Pak Cahya (Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa) kan ada refleksi tahunan mengenai JAGA. Itu sekarang sudah berkembang jadi harapan kita ke depan platform itu menjadi pusat dari informasi layanan publik," tuturnya.

Agus menyatakan bahwa aplikasi JAGA saat ini sudah berkembang."Sekarang sudah ada yang namanya anggaran daerah yang sudah menetapkan e-planning dan e-budgeting dari situ nanti anda juga akan tahu misalkan kabupaten mana yang ternyata anggaran pegawainya terlalu besar, anda akan tahu," ujar Agus.

Oleh karena itu, KPK mengharapkan bisa melaporkan perkembangan aplikasi JAGA tersebut kepada Presiden.

"Harapan kami ini juga bisa kami laporkan perkembangannya karena pada 2016 saya waktu itu mendampingi Pak Jokowi meresmikan JAGA ini waktu itu dengan Pak Wiranto. Kalau tidak salah 2016 itu," kata Agus.

Ia juga mengharapkan pada pimpinan baru KPK bisa terus mengembangkan aplikasi JAGA."Saya juga berharap dengan pimpinan yang baru ini bisa dikembangkan. Nanti pada waktunya orang tahu pelayanan informasi publik di seluruh negeri. Yang ada hari ini baru pendidikan, kesehatan, perizinan anggaran daerah, dana desa," ujar Agus. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…