DukungE-Commercedan Logistik SLP Resmikan ClusterPersewaan Gudang dan Fasilitas Pabrik Modern

NERACA

Karawang -  PT SLP SURYA TICON INTERNUSA (“SLP”) dan anak perusahaanya PT SLP INTERNUSA KARAWANG (“SLPIK”), entitas anak PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang merupakan hasil Joint Venture dengan Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dan Frasers Property (Thailand) Public Company Limited. (Frasers) (sebelumnya Ticon Industrial Connection Plc.), melakukan opening ceremony Block C yang berlokasi  di Suryacipta Technopark,  bagian dari  Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.

Blok C seluas 51,330 M2 yang dibuka hari ini terdiri 1 (satu) Build To Suit dan 5 (lima) unit Retail Warehouse dan dibangun di areal seluas 53,744 M2. Fasilitas yang baru dibuka ini sudah terisi oleh standby tenant.

Wakil Presiden Direktur SSIA Eddy Purwana Wikanta mengatakan, kami bangga dapat melakukan opening ceremony Block C pada hari ini. "Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan standby tenant yang telah memilih kawasan pergudangan SLP sebagai lokasi berbisnis dan keputusan yang diambil untuk memilih kawasan pergudangan SLP sangatlah tepat mengingat kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh pengelola kawasan," ujarnya lewat siaran pers yang diterima redaksi Neraca, Rabu (4/12).

Eddy menambahkan, SLP memiliki fasilitas pergudangan modern pertama di Indonesia dan berkualitas standar internasional, serta menawarkan fasilitas pergudangan modern dan ready built factory for rent. Saat ini, SLP Karawang telah dilengkapi dengan CCTV yang beroperasi 24 jam, secure pass cards, lampu penerangan jalan tenaga surya, instalasi pemadam kebakaran, serta tenaga listrik cadangan sehingga tenant dapat menjalankan bisnis dengan lebih aman, lebih efektif, dan lebih efisien.

SLP Karawang yang berada di kawasan industri Suryacipta  ini memiliki total luas lahan mencapai 22 hektar dan merupakan cluster persewaan gudang dan pabrik siap pakai di Indonesia dengan luas bangunan total mencapai 128.566 m2 (45 unit modern warehouse). Saat ini, jumlah lahan yang telah digunakan sebesar 160.255 m2 atau sekitar 73% dari total keseluruhan lahan.

“Kami optimistis bisnis persewaan gudang dan fasilitas pabrik siap pakai yang kami lakukan akan terus bertumbuh di masa datang. Pertumbuhan tersebut tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang begitu pesat seperti bertambahnya akses jalan, pelabuhan dan bandara. Selain itu, pertumbuhan bisnis e-commerce dan logistik di Indonesia juga mendorong permintaan akan fasilitas pergudangan dengan fasilitas yang lengkap serta memiliki konektivitas dengan pelabuhan, bandara dan jalan tol,” ujar Eddy.

Optimisme ini berdasarkan sejumlah sinyal positif dari sejumlah industri. Saat ini, pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia sangat pesat dimana diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025, dengan nilai lebih dari US$ 45 miliar. Penelitian oleh Google dan Temasek Holdings menyebut bahwa penjualan e-commerce diperkirakan akan mencapai 5% hingga 8% dari total penjualan ritel pada tahun 2025. Pertumbuhan e-commerce ini ikut mendongkrak performa industri logistik di Indonesia.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), bisnis logistik tahun ini akan tumbuh sekitar 10% dibandingkan tahun lalu. Pada 2020, bisnis logistik akan tumbuh sekitar 8-9%. Bahkan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memprediksi potensi pertumbuhan bisnis logistik bisa mencapai lebih dari 30% hingga 2020.

Kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang relatif stabil paska pemilu juga mendorong peningkatan aktivitas bisnis dan investasi khususnya di bidang kawasan industri. Berdasarkan data Kemenperin, kawasan industri diproyeksikan mencapai pertumbuhan sekitar 7% hingga akhir tahun 2019.

“Melihat perkembangan bisnis yang terkait pergudangan yaitu e-commerce dan logistik yang terus tumbuh dengan pesat, kami optimistis dapat mendorong kinerja positif SSIA di masa yang akan datang dan kami juga yakin pengembangan bisnis pergudangan sewa dan fasilitas pabrik siap pakai akan menopang pencapaian target akhir tahun SSIA” kata Eddy.

Melihat potensi tersebut, selain di Karawang, saat ini, SLP juga telah memperluas dan mengembangkan usahanya di berbagai wilayah strategis di Indonesia, antara lain Banjarmasin (Kalimantan), dan Makassar (Sulawesi). Dengan menggandeng Mitsui dan Frasers dalam mengembangkan SLP, SSIA berharap SLP dapat memperluas jaringan dan memperkuat keunggulan kompetitif untuk menjadi pengembang properti terkemuka di bidang penyewaan gudang dan pabrik siap pakai yang berkualitas tinggi di Indonesia. Seperti diketahui, Frasers merupakan penyedia platform real estate terintegrasi yang terkemuka dengan bisnis di berbagai jenis aset properti. Sementara Mitsui adalah salah satu perusahaan perdagangan dan investasi global terbesar dan terkemuka.

Sekilas mengenai PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Berawal dari PT Multi Investments Limited yang didirikan pada tanggal 15 Juni 1971, SSIA bertransformasi menjadi PT Surya Semesta Internusa pada tahun 1995. Kegiatan utama SSIA adalah bergerak dalam bidang jasa konstruksi, pengembang kawasan industri, properti komersial, dan perhotelan.

Diversifikasi portofolio Perseroan meliputi Suryacipta City of Industry, Graha Surya Internusa (dalam kondisi tidak beroperasi dan akan dibangun kembali menjadi SSI Tower), hotel Gran Melia Jakarta,  Melia Bali Hotel, dan Banyan Tree Ungasan Resort,  Bali dan Batiqa Hotels

Selama lebih dari 40 tahun mengembangkan bisnis properti, SSIA telah memiliki brand recognition dan menempatkan SSIA sebagai salah satu dari jajaran perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia. Menyempurnakan langkahnya  sebagai perusahaan terkemuka, SSIA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik pada 27 Maret 1997

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…