NERACA
Jakarta – Berbekal performance kinerja keuangan positif dan modal yang cukup besar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tengah mengembangkan ekspansi bisnisnya di pasar modal dengan rencana mengakuisisi Bahana Sekuritas. “Rencana akuisisi ini bertujuan untuk menggenjot investasi saham,”kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Suprajarto di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, dia menerangkan, perusahaan yang diakuisisi merupakan sekuritas milik negara yakni Danareksa dan Bahana. Namun untuk Danareksa dipastikan tidak merapat ke Bank BRI, sehingga pilihan jatuh ke Bahana. Suprajarto menjelaskan, proses akuisisi tersebut harus menunggu izin pemilik Bahana Sekuritas. Pemiliknya tak lain adalah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kalau boleh sama yang pemiliknya, sekarang belum boleh ngomong saya,”ujarnya.
Sebelumnya, Bank BRI secara konsisten mampu tumbuh dan menjaga kinerja positif. Laba Bank BRI hingga semester pertama 2017 tumbuh double digit. Selama ini, laba Bank BRI selalu tumbuh positif dari waktu ke waktu, tidak pernah mengalami negatif growth. Perolehan laba bersih perusahaan hingga akhir Juni 2017 sebesar Rp13,4 triliun atau naik 10,4% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp12,1 triliun.
Kenaikan laba bersih diterangkan karena mendapatkan dorongan dari beberapa faktor, di antaranya pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang pada semester pertama 2017 tumbuh di atas banking, sehingga meningkatkan Fee Based Income (FBI).
Sebelumnya, BRI sesumbar bakal mengakuisisi perusahaan modal ventura yang ditargetkan rampung di akhir bulan Agustus. Selain modal ventura, BRI mengharapkan proses akuisisi perusahaan sekuritas bisa selesai pada Desember tahun ini. Disebutkan, perseroan menyediakan dana Rp 500 miliar untuk akuisisi perusahaan modal ventura dan sekuritas.
Suprajarto pernah bilang, nilai akuisisi modal ventura sekitar Rp 200 miliar. Namun, kepemilikan BRI di perusahaan tersebut bakal minoritas di antara pemegang saham yang lain. Sedangkan sisa dana dari alokasi Rp 500 miliar bakal digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas dengan target kepemilikan BRI yang bakal mayoritas di antara para pemegang saham yang lain. Selain akuisisi, BRI berharap agar bisa menyuntik modal anak usahanya, PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRI Life) tahun ini.
Sebagai informasi, BRI di paruh pertama tahun ini melakukan revisi pada RBB (rancangan bisnis bank). Revisi RBB ini dilakukan utamanya pada pertumbuhan kredit. Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan pada 2017 ini bank optimistis pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi.”Oleh karena itu kami akan revisi pertumbuhan kredit lebih tinggi 0,5% dari target awal tahun," ujarnya.
Pada awal 2017 bank berkode BBRI ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12% sampai 14% secara yoy. Kenaikan target pertumbuhan kredit ini mempertimbangkan kinerja pada kuartal pertama dan proyeksi ke depan bahwa tren semester dua akan lebih baik dibanding semester sebelumnya.
CATRA Indhira Law Firm selaku kuasa hukum Tony Trisno mengirimkan tiga surat resmi yang masing-masing ditujukan kepada Horométrie S.A. di…
Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…
Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…
Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…
Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…