NERACA
Jakarta –PT Berlina Tbk (BRNA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan bahwa PMTHMETD ini dalam rangka pelaksanaan program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) dengan sebanyak-banyaknya 22.000.000 saham atau 2,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Selain itu ada penerbitan saham kepada investor strategis yang memberikan penawaran terbaik bagi perseroan sebanyak-banyaknya 75.911.000 saham atau setara 7,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 19 Mei 2017 guna meminta persetujuan pemegang saham. Pihak yang akan memperoleh saham baru yang akan diterbitkan perseroan adalah investor yang tidak terafiliasi. Penerbitan saham baru ini akan meningkatkan posisi kas perseroan yang akan digunakan untuk pendanaan kegiatan usaha perseroan.
Sebagai informasi, tahun ini PT Berlina Tbk menargetkan akan menambah kapasitas produksi sebesar 40 ribu ton per tahun atau dua kali lipat dari sebelumnya. Maka untuk memuluskan target tersebut, emiten produsen kemasan plastik ini telah menyiapkan dana investasi sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar. “Kami jaga utilitasnya 70-80% agar jika permintaan naik bisa kami genjot lagi. Selain itu, jumlah karyawan akan nambah sekitar 60% di 2017,"kata CEO PT Berlina Tbk, Lim Eng Khim.
Saat ini, perseroan memiliki empat pabrik di Pandaan-Jawa Timur, Tangerang-Banten, Cikarang-Jawa Barat dan Hefei-Tiongkok dengan jumlah penyerapan tenaga kerja secara grup sebanyak 2.187 orang. Perusahaan menghasilkan beragam produk kemasan plastik dengan teknologi dan mesin termodern serta desain danpengembangan produk yang terlengkap. Jenisnya, antara lain berupa botol plastik, botol air galon, sikatgigi, mould, laminating tube dan plastik tube.
Sebelumya, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyambut baik upaya Berlina menambah kapasitas produksi kemasan plastik. Pasalnya, industri kemasan plastik berperan penting dalam rantai pasok bagi sektor strategis lainnya sepertiindustri makanan dan minuman, farmasi, kosmetika, serta elektronika. Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), Kementerian Perindustrian menetapkan industri plastik hilir sebagai sektor prioritas pengembangan pada tahun 2015-2019.”Industri kemasan plastik yang merupakan sektor kimia hilir selama ini telah menjadi supply chain dariconsumer product. Industri ini pertumbuhannya cukup tinggi dan potensinya masih besar,"kata Airlangga.
Kemenperin mencatat, jumlah industri plastik hingga saat ini mencapai 925 perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk plastik. Sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 37.327orang dan memiliki total produksi sebesar 4,68 juta ton.”Permintaan produk plastik nasional mencapai4,6 juta ton dan meningkat sebesar lima persen dalam lima tahun terakhir," kata Airlangga.
Untuk memacu kinerja industri plastik dalam negeri, Airlangga menyampaikan, pihaknya terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku impor serta mendorong peningkatan kualitas, kuantitas maupun spesifikasi produk yang dihasilkan. “Sektor ini vital dengan ruang lingkup hulu, antara, hingga hilir yang dibutuhkan banyak industri lain dan memiliki variasi produk beragam," tuturnya.
NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…
NERACA Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…
NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…
NERACA Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…