MNC Energy Private Placement 3,127 Miliar Saham

NERACA

Jakarta- Danai pengembangan bisnisnya, PT MNC  Energy Investments Tbk (IATA) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.127.582.909 saham seri B dengan nominal Rp50 per unit. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin.

Jumlah PMTHMETD ini mencapai 9,09% dari saham disetor perseroan sebanyak 31.275.829.097 unit. Pelaksanaan private placement atau PMTHMETD akan dilakukan setelah perseroan meminta persetujuan ke pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) IATA pada 24 Juni 2025. Pelaksanaan PMTHMETD yang dilakukan dalam rangka selain perbaikan posisi keuangan dan selain dalam rangka program kepemilikan saham, perseroan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur didalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, khususnya POJK No.14 Tahun 2019.

Nantinya, dana hasil PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai modal kerja baik untuk perseroan maupun entitas anak perseroan di sektor pertambangan batubara baik langsung maupun tidak langsung, antara lain, PT Putra Muba Coal, PT Indonesia Batu Prima Energi dan/atau PT Arthaco Prima Energy.

Hingga triwulan I 2025, IATA mencatat laba sebesar US$1,64 juta, anjlok 54,17% jika dibandingkan US$3,58 juta pada triwulan I 2024. Pendapatan bersih Perseroan mencapai US$22,56 juta pada triwulan I 2025, turun 19,12% dari US$27,90 juta pada periode yang sama tahun 2024. Total aset IATA per Maret 2025 sebesar US$237,94 juta, naik 3,06% dari US$227,96 juta per Desember 2024. Jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per Maret 2025, masing-masing sebesar US$106,36 juta dan US$131,58 juta.

Di tahun 2024, ekspor menyumbang 66,8% dari total penjualan batu bara IATA. Dari seluruh penjualan ekspor tersebut, India menempati urutan pertama dengan 35,5%, diikuti oleh China sebesar 20,3%, Vietnam 10%, dan negara-negara lainnya 1%. Mengelola 6 IUP-Operasi Produksi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, IATA secara aktif meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan batu bara yang tinggi serta terus melakukan eksplorasi untuk mencari tambahan cadangan terbukti.

Pada 2025, Perseroan akan memaksimalkan produksi pada IUP milik PT Putra Muba Coal (PMC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energy (APE), yang akan memberi kontribusi pertumbuhan bisnis IATA.

Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), saat ini IATA memiliki cadangan batu bara sebanyak 294,2 juta MT. Total tersebut diperoleh dari hanya sekitar 15% luas area penambangan perseroan sebesar 51.982 Ha. IATA meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi menunjukkan tambahan cadangan terbukti, setidaknya sebanyak 600 juta MT untuk semua IUP.

 

 

BERITA TERKAIT

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…