NERACA
Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF meraih rating “idAAA” dari sebelumnya "ldAA+" dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi berkelanjutan II/2012 dan obligasi berkelanjutan III/2015. Peringkat tersebu berlaku efektif terhitung sejak tanggal 8 Februari 2017. Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo yang menujukkan kemampuan SMF untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. “Peringkat tersebut menandakan kemampuan dan kemauan kami untuk membayar kewajiban tepat waktu sangat kuat. Sehingga hal tersebut menggambarkan kepada calon investor bahwa obligasi SMF memiliki prospek yang baik untuk investasi ,” kata Ananta.
Peringkat idAAA tersebut juga mencerminkan tingkat dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah Indonesia, khususnya dalam hal regulasi, dimana menurut pihak Pefindo, akan berdampak pada operasional Perusahaan dan juga perannya dalam mendukung program perumahan nasional. Selain itu, peringkat tersebut juga mencerminkan profil permodalan yang sangat kuat, dengan didukung oleh kualitas aset yang sangat baik.
Dikeluarkannya Peraturan Presiden (Pepres) No.101/2016, yang telah menghapus batas waktu yang diberikan kepada SMF sampai dengan tahun 2018 dengan aktivitas sebagai penyedia likuiditas membuat pihak Pefindo yakin bahwa SMF dapat lebih meningkatkan perannya secara signifikan dalam pembiyaan KPR. Selain Pepres SMF juga memperoleh dukungan peraturan yang terkait investasi yaitu POJK No. 71/POJK.05/2016, tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, dan POJK No.3/POJK.05/2015, tentang Investasi Dana Pensiun.
Ananta menuturkan bahwa penerbitan obligasi merupakan upaya dari SMF dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan SMF untuk ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. “Penerbitan obligasi, SMF ini bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR),”ungkapnya.
Sebagai informasi, SMF telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009 hingga saat ini dengan total penerbitan mencapai Rp.15,042 triliun, baik melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas. (bani)
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…
NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…
NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan dukungannya atas keputusan pemerintah pusat membatalkan wacana penyeragaman bungkus rokok. Dirinya menilai, keputusan…
NERACA Tangerang – PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”, “Unilever Indonesia”) menegaskan komitmen jangka panjangnya kepada pemegang saham dengan membagikan…
NERACA Jakarta —Dorong pertumbuhan bisnisnya di sektor properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menambah kepemilikan sahamnya di anak…