Lagi, Perubahan Baru Diajukan Ke OJK - Titik Terang Tarik Ulur Fraksi Harga Saham

NERACA

Jakarta – Guna mempercepat pelaksanaan penerapan fraksi harga saham baru, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat ini akan mengajukan perubahan kelompok fraksi harga saham (tick price) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK),”Mayoritas perusahaan sekuritas menyepakati untuk mengubah aturan fraksi harga itu. Namun, perubahan itu juga diharapkan tidak membuat spekulasi di pasar saham menjadi tinggi. Dalam 1--2 hari ini, BEI akan ajukan perubahan aturan fraksi saham itu," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, kemarin.

Saat ini, BEI membagi tiga kelompok fraksi harga saham, yakni harga saham kurang dari Rp500 memiliki fraksi Rp1 dan pergerakan harga maksimum perubahan Rp20. Lalu, harga saham Rp500--Rp5.000 memiliki fraksi harga sebesar Rp5 dan pergerakan harga maksimum perubahan Rp100. Harga saham Rp5.000 ke atas memiliki fraksi Rp25 dan pergerakan harga maksimum Rp500.

Disebutkan, ada beberapa kajian usulan perubahan fraksi harga dan termasuk dari usulan asosiasi dan FGD (forum group disscusion) dengan investor. Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Susi Meilina mengapresiasi langkah Direksi BEI yang akan melakukan perubahan terhadap fraksi harga saham. Fraksi harga saham saat ini dinilai tidak menguntungkan bagi perusahaan efek,”Fraksi harga saham saat ini terlalu kecil, diharapkan diperbesar fraksi harganya sehingga bisnis efek lebih baik," katanya.

Susi pernah bilang, perubahan aturan fraksi harga saham adalah sesuatu yang mendesak. Pasalnya, fraksi harga saham pada tahun lalu dinilai memberatkan sekuritas. Bahkan, pihanya terus mendesak BEI segera melakukan perubahan dengan melayangkan surat pertama ke BEI pada 25 Juni untuk meminta diskusi. Diceritakannya bahwa APEI mengeluhkan aturan fraksi harga. Sebab transaksi perusahaan efek semakin turun akibat kaburnya para investor.

Kemudian merespon keluhan APEI, BEI telah mengundang semua anggota bursa untuk membahas hal tersebut. Akhirnya setelah melalui tarik ulur yang cukup lama, fraksi harga saham mendapatkan persetujuan dari APEI dengan tawaran tiga kelompok fraksi harga saham. Diharapkan, perubahan fraksi harga dapat dilakukan di tahun ini.

Menurut Susi, perubahan fraksi tersebut tak perlu seperti dulu. Tapi paling tidak, BEI harus mengkaji ulang ketentuannya. Apalagi bagi fraksi dengan harga saham di bawah Rp 500 dan Rp 1.000. Ia melihat bahwa investor ritel banyak yang bermain di harga tersebut.

Sementara, Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo mencermati banyak investor ritel yang meninggalkan bursa karena merasa sulit mencari untung. Maka dengan adanya perubahan fraksi harga, nantinya transaksi para pemodal ritel bisa meningkat. Satrio bilang bahwa banyak pemodal yang memiliki pendidikan terbatas. Menurutnya, terdapat beberapa spekulan yang membeli saham bibit dan menjual di penawaran. Dengan fraksi harga dulu, mereka bisa untung. Tapi dengan fraksi saat ini, mereka sulit meraih cuan.

Dirinya menyarankan, BEI sebaiknya meningkatkan jumlah pemodal terlebih dahulu sebelum membuat ketentuan yang memberatkan. Apalagi, jumlah pemodal ritel hanya berporsi 0,15% terhadap jumlah penduduk Indonesia. Sebelumnya, Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan bahwa ada kemungkinan formulasi aturan fraksi harga saham akan berubah sesuai dengan harapan pelaku pasar di dalam negeri,”Sebagian pelaku pasar saham sudah menerima kelompok fraksi harga saham yang ada saat ini, nantinya yang tidak sesuai akan diubah. Bursa Efek Indonesia juga sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota bursa dan emiten untuk membahasnya," kata dia. (bani)

BERITA TERKAIT

Semakin Lengkap, RS Permata Keluarga Hadir di Summarecon Bekasi

Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Semakin Lengkap, RS Permata Keluarga Hadir di Summarecon Bekasi

Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…