Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA

Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp25 triliun pada 2025, atau turun dibandingkan senilai Rp32 triliun pada tahun 2024. Bahkan perseroan mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan capex tahun ini masih bisa dipangkas.

Capex akan dialokasikan untuk sektor-sektor bisnis utama perseroan, di antaranya otomotif, jasa keuangan, alat berat pertambangan, agribisnis, infrastruktur serta properti.“Bisnis inti ini menjadi perhatian kita karena itulah yang mengenerate profit yang lebih stabil saat ini, walaupun di tengah situasi yang kurang kondusif. Ini akan menjadi perhatian kita, bagaimana melakukan optimalisasi seluruh bisnis inti Astra,”kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro di Jakarta, kemarin.

Djony menjelaskan penurunan alokasi capex perseroan seiring cenderung melemahnya daya beli masyarakat dan adanya volatilitas ekonomi di tingkat global“Kita perlu lebih waspada dalam mengguyur belanja modal. Jadi, bisa saja akan turun bahkan hari ini kita perkirakan setahun (capex) akan menjadi Rp25 triliun, tapi bisa juga turun menjadi di bawah Rp25 triliun,” ujar Djony

Perseroan telah mengalokasikan capex senilai Rp4,5 triliun selama kuartal I-2025. Djony menjelaskan perseroan akan melakukan diversifikasi bisnis ke sektor yang lebih ramah lingkungan, serta lebih relevan dalam 20 sampai 30 tahun ke depan.“Renewable energy, United Tractors (UT) juga sudah masuk ke bisnis ke panas bumi. Lebih agresif di dalam melihat peluang-peluang hydropower. Kemudian juga masih secara disiplin dan konsisten untuk melakukan pemasangan-pemasangan solar panel,”jelas Djony.

Kemudian, pihaknya juga akan fokus investasi ke sektor kesehatan dan infrastruktur yang sudah perseroan investasi sejak tahun 2005, serta sudah memberikan satu kontribusi yang baik bagi perseroan.“Kita harus melakukannya menata dengan baik, supaya fondasi kuat dan bisa lebih berkesinambungan,” ujar Djony.

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Internasional Tbk menyetujui pembagian dividen final senilai Rp16,44 triliun atau setara Rp406 per saham untuk tahun buku 2024. Dividen final itu sudah termasuk dividen interim sebesar Rp3,96 triliun atau setara Rp98 per saham yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2024.

Kata Djony, sisa dividen sebesar Rp12,46 triliun atau Rp308 per saham akan dibayarkan pada 5 Juni 2025 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 22 Mei 2025 pukul 16.00 WIB."Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia (BEI), serta ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku," ujarnya.

Pada kuartal I-2025, Astra International membukukan laba bersih senilai Rp6,93 triliun, atau turun 7,12 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp7,46 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan yang meningkat 2,64 persen (yoy) menjadi sebesar Rp83,36 triliun pada kuartal I-2025, dibandingkan senilai Rp81,2 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…

OJK Edukasi Pasar Modal ASN di Gianyar Bali

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggenjot akses dan pemanfaatan instrumen keuangan pasar modal di Pulau Dewata karena indeks literasi dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…