Dukung Program Pemerintah - Sinar Mas Grup Geluti Bisnis Power Plant

NERACA

Jakarta - Sinarmas Grup berencana membangun pembangkit listrik (power plant) berkapasitas 1200-1800 megawatt (MW) di kawasan industrinya. Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung program pemerintah,”Progress-nya saat ini kami sedang menjajaki perizinannya terlebih dahulu. Untuk tahap awal, diperkirakan kebutuhan listrik di kawasan industri yang Sinar Mas miliki sekitar 120 MW - 180 MW," kata Direktur Sinarmas Grup yang juga Ketua Umum Chairman Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC), Sanny Iskandar di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sinarmas Grup memiliki dua kawasan industri, yakni PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) di Bekasi dan di Karawang International Industrial City (KIIC). Dalam merealisasikan pembangunan power plant bertenaga batu bara ini, menurut Sanny, Sinar Mas bakal menggelontorkan dana sekitar US$120 miliar hingga US$180 miliar.

Menurutnya, asumsi itu didapat jika nilai investasi yang dibutuhkan tiap 1 MW adalah sekitar US$1 juta. Jadi, kalau sekitar 120-180 MW, dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$120-180 miliar. Sebagai informasi, keseriusan Grup Sinar Mas menggarap bisnis pembangkit listrik atau power plant terus melebar. Setelah memiliki beberapa anak usaha, seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, yang selama ini  menggunakan sumber energi batu bara,  kini Sinar Mas bakal membangun power plant biomassa. Sinar Mas, melalui entitas usahanya, Asia Pulp & Paper (APP)  bakal mendirikan power plant biomassa dengan kapasitas 1.000 MW di Sumatera Selatan.

Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto pernah bilang, dari sisi kapasitas, maka ini merupakan yang pertama di Indonesia. Diakuinya, saat ini memang banyak pihak telah memiliki power plant biomassa, namun kapasitasnya masih kecil, kurang dari 10 megawaat (MW). Untuk membangun power plant biomassa tersebut, Sinar Mas akan menanamkan investasi sekitar Rp 1 triliun untuk setiap 100 MW. Jadi, perseroan setidaknya harus menyiapkan investasi sekitar Rp 10 triliun. 

Mengingat nilai investasinya yang besar, maka proyek ini merupakan proyek jangka panjang dengan tenggat waktu delapan tahun. Selama kurun waktu tersebut, ada sejumlah tahap pengerjaan. Untuk tahap pertama, kapasitas yang dibangun sebesar 200 MW.

Kemudian Sinar Mas perlu menyiapkan investasi sekitar Rp 2 triliun. Waktu eksekusi pengerjaan proyek ini tergantung  persetujuan pemerintah. Sebab, Surat Keputusan (SK) dari pemerintah selama ini baru mengijinkan pendirian power plant biomassa dengan kapasitas 10 MW.

Kendati demikian, manajemen optimistis,  SK dengan perijinan kapasitas yang baru bakal segera terbit. Sebab, respon pemerintah - dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara (PLN)- menyambut positif rencana bisnis tersebut. "Kami sudah mengadakan pembicaraan informal dengan dirut PLN yang lama, responnya sih bagus. Sekarang diteruskan kepada dirut yang baru, tergantung nanti keputusannya seperti apa," jelas Sulis. (bani)

BERITA TERKAIT

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menjerumuskan Indonesia Dalam Utang Merugikan - Dibalik Geliat Infrastruktur LNG

Pengembangan infrastruktur gas berpotensi memerangkap Indonesia dalam berbagai konsekuensi, seperti krisis iklim, korupsi, hingga terjerat utang. Laporan terbaru dari debtWATCH…

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…